Berebut Lahan Parkir
Di sekitar lokasi kejadian, menyeruak kabar bahwa perkelahian keduanya dipicu rebutan lahan parkir. Saddam disebut meminta bagian lahan parkir kawasan Jalan Mangga, tepatnya di persimpangan yang mengarah ke Jalan MH Thamrin, atau 20 meter dari gerbang Masjid Raya mengarah ke Pajak Kodok.
Namun begitu, seorang pria yang berada di antara pedagang di sana mengaku tidak mengetahui penyebab pasti perkelahian.
“Kalau kabarnya karena rebutan lapak parkir.” ujar seorang pria yang tak menyebutkan namanya. “Gak tahu gara-gara apa, cuma berantam di sini tadi. Ditusuk, lalu yang satu itu jatuh. Sedangkan si Ucok Monmon lari. Dia warga Pasar Loak ini,” terang warga lain bernama Adi. Dia menambahkan, usai mendapat tikaman, Saddam pun tumbang. Selanjutnya pemuda yang berelamat di Losung Batu, Psp Utara, ini dilarikan warga ke RSUD Kota Psp yang berjarak 400 meter dari lokasi. Sementara L Lubis (50), warga yang tinggal sejauh 30 meter dari lokasi kejadian mengungkapkan, awalnya ia kaget mendengar info ada orang yang kena tikam.
Diceritakannya, saat kejadian, warga sekitar langsung berdatangan menyaksikan peristiwa yang terjadi. Bahkan saat itu ada desas-desus kedua sahabat karib ini sempat cekcok sebelumnya. “Iya benar mereka itu kawan akrab. Orang yang mengenal mereka pun pada heran. Kenapa bisa seperti ini,” tutur Lubis. Diterangkannya, setaunya, hampir setiap hari keduanya selalu bersamaan di sekitaran Jalan Mangga. Kemudian selama ini warga tidak pernah melihat pertikaian di antara keduanya.
“Mereka sudah dikenal orang di sini karena selalu bersama-sama. Selama ini, tidak pernah kita lihat ada perkelahian antara mereka berdua, makanya warga heran kenapa bisa seperti itu kejadiannya,” tegasnya. Kapolres AKBP M Helmi Lubis SIK melalui Kasat Reskrim AKP DB Diriono Sihotang yang disampaikan KBO Reskrim Ipda H Marpaung mengatakan, sesuai informasi yang diperoleh dari TKP, motif sementara kejadian diduga akibat pekerjaan, atau pertikaian masalah lahan parkir.
“Kalau dugaan sementara masalah pekerjaan,” katanya. Terkait peristiwa itu, terangnya, keluarga korban telah membuat laporan langsung ke Polres. Hasilnya, keterangan beberapa saksi menyatakan bahwa korban dan pelaku sebelumnya berkelahi. “Kita mendapatkan laporan setelah korban meninggal dunia dan di situ kita langsung bergerak cepat ke TKP dan rumah duka. Saat itu, kita juga menyarankan kepada keluarga agar dilakukan otopsi terhadap jenazah korban. Namun, keluarga memilih untuk tidak diotopsi,” katanya.
Seterusnya, dari hasil pemeriksaan terhadap saksi, H Marpaung menyebutkan, salah satu saksi bernama Agus Salim yang diperiksa mengutarakan bahwa saat itu ia sedang membeli makanan ke Pasar Ucok Kodok. Selesai membeli makanan, Agus melihat Saddam dengan posisi terbaring di tanah dan di sekitarnya ada dua warga, yaitu Husni dan Tony.
“Sesampainya di TKP, Agus menanyakan kepada Husni dan Tony, kenapa Saddam seperti itu. Mereka (Husni dan Tony) menyebutkan bahwa Saddam tadi berkelahi dengan Ucok, sementara si Ucok sudah lari,” katanya saat membacakan hasil pemeriksaan terhadap saksi. Lalu, pada saat itu juga Saddam meminta pertolongan kepada Agus untuk dibawa ke rumah sakit. Namun sebelumnya, Agus meminta agar pisau yang berada di tangan Saddam terlebih dahulu dibuang.
“Buang dulu pisau itu, baru saya antarkan kamu ke rumah sakit. Itu yang disampaikan Agus saat Saddam meminta diantarkan ke RS,” kata Ipda H Marpaung di ruangannya. Saksi lain, Tony dalam keterangannya menyampaikan, tidak mengetahui secara detail peristiwa perkelahian antara Saddam dan Ucok. “Kalau si Tony, ia mengatakan saat itu tidak mengetahui perkelahian itu,” katanya.