26.7 C
Medan
Saturday, May 11, 2024

Saddam Husein Tewas Dihabisi Sobat Karib

Jenazah-Ilustrasi
Jenazah-Ilustrasi

SIDIMPUAN, SUMUTPOS.CO – “Mancit andoraku, sosak ilala parnafasan i abang (sakit dadaku, sesak bernafas abang).” Begitu ungkapan Saddam Husein Rangkuti kepada abangnya Muhammad Sulaiman (32), beberapa menit sebelum meninggal, Selasa (5/5) pukul 02.00 WIB.

Pemuda kelahiran 24 tahun lalu ini sebelumnya ditikam sahabat sendiri, Akhiruddin Hasibuan (25) alias Ucok Monmon.

Informasi dihimpun, peristiwa bermula saat Saddam dan Ucok cekcok mulut dan berujung dengan perkelahian di persimpangan Jalan Mangga dekat Pasar Loak Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara, sekira pukul 01.00 WIB. Tak lama setelah itu, korban ditemukan tergeletak dan berlumuran darah di lokasi. Sontak, kejadian itu membuat warga heboh.

Apalagi keduanya dikenal sebagai teman karib yang kerap bersama-sama. Bahkan Saddam dan Ucok sering menjaga parkir bersamaan di sekitar Pasar Loak.

Selama ini, pasar yang beroperasi sejak pukul 00.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB itu selalu diramaikan pedagang sayur, ikan, serta buah-buahan. “Itu kawan akrabnya, sudah lama mereka berkawan. Makanya kita heran kenapa bisa seperti ini. Sampai sekarang yang belum kita tahu, kenapa si Ucok berani berbuat seperti itu,” ungkap abang korban Muhammad Sulaiman alias Leman (32) ketika disambangi di rumah duka, di Kelurahan Losung Batu, Psp Hutaimbaru.

Informasi diperoleh dari orang-orang sekitar TKP, motif perkelahian sahabat karib itu adalah perebutan lahan parkir. Karena, saat itu sekira pukul 01.00 WIB keduanya diketahui berkelahi.

“Dengar-dengar seperti itu, mereka berebut lahan parkir. Dan sebelum kejadian masih ada lagi orang situ yang lihat mereka berkelahi,” terangnya.

Sambung Leman, menurut info yang didapatnya lagi, Ucok sempat membawa pisau untuk mengejar Saddam setelah selesai berkelahi. “Selesai berkelahi, kata orang itu si Ucok sempat membawa pisau dan mengejar si Saddam,” sebutnya.

Leman yang bertempat tinggal di sekitar Kampung Jawa Psp Utara, atau berada di sekitar TKP, mengaku bahwa dirinya mengetahui peristiwa itu setelah mendapatkan informasi dari salah seorang rekannya. “Tok-tok-tok, kedengaran suara pintu. Terus ada yang mengatakan; adikmu sudah dirawat di rumah sakit. Tadi berkelahi sama si Ucok,” katanya menirukan perkataan kawannya yang meggedor pintu dan memberitahukan kabar adiknya.

“Kemudian saya langsung bergerak cepat ke RS. Di situ dia (Saddam, red) sudah terbaring dengan merintih kesakitan. Tidak sampai setengah jam atau sekira 5 atau 10 menit sewaktu saya di situ, dia menghembuskan nafas terakhirnya,” tuturnya.

Jenazah-Ilustrasi
Jenazah-Ilustrasi

SIDIMPUAN, SUMUTPOS.CO – “Mancit andoraku, sosak ilala parnafasan i abang (sakit dadaku, sesak bernafas abang).” Begitu ungkapan Saddam Husein Rangkuti kepada abangnya Muhammad Sulaiman (32), beberapa menit sebelum meninggal, Selasa (5/5) pukul 02.00 WIB.

Pemuda kelahiran 24 tahun lalu ini sebelumnya ditikam sahabat sendiri, Akhiruddin Hasibuan (25) alias Ucok Monmon.

Informasi dihimpun, peristiwa bermula saat Saddam dan Ucok cekcok mulut dan berujung dengan perkelahian di persimpangan Jalan Mangga dekat Pasar Loak Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara, sekira pukul 01.00 WIB. Tak lama setelah itu, korban ditemukan tergeletak dan berlumuran darah di lokasi. Sontak, kejadian itu membuat warga heboh.

Apalagi keduanya dikenal sebagai teman karib yang kerap bersama-sama. Bahkan Saddam dan Ucok sering menjaga parkir bersamaan di sekitar Pasar Loak.

Selama ini, pasar yang beroperasi sejak pukul 00.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB itu selalu diramaikan pedagang sayur, ikan, serta buah-buahan. “Itu kawan akrabnya, sudah lama mereka berkawan. Makanya kita heran kenapa bisa seperti ini. Sampai sekarang yang belum kita tahu, kenapa si Ucok berani berbuat seperti itu,” ungkap abang korban Muhammad Sulaiman alias Leman (32) ketika disambangi di rumah duka, di Kelurahan Losung Batu, Psp Hutaimbaru.

Informasi diperoleh dari orang-orang sekitar TKP, motif perkelahian sahabat karib itu adalah perebutan lahan parkir. Karena, saat itu sekira pukul 01.00 WIB keduanya diketahui berkelahi.

“Dengar-dengar seperti itu, mereka berebut lahan parkir. Dan sebelum kejadian masih ada lagi orang situ yang lihat mereka berkelahi,” terangnya.

Sambung Leman, menurut info yang didapatnya lagi, Ucok sempat membawa pisau untuk mengejar Saddam setelah selesai berkelahi. “Selesai berkelahi, kata orang itu si Ucok sempat membawa pisau dan mengejar si Saddam,” sebutnya.

Leman yang bertempat tinggal di sekitar Kampung Jawa Psp Utara, atau berada di sekitar TKP, mengaku bahwa dirinya mengetahui peristiwa itu setelah mendapatkan informasi dari salah seorang rekannya. “Tok-tok-tok, kedengaran suara pintu. Terus ada yang mengatakan; adikmu sudah dirawat di rumah sakit. Tadi berkelahi sama si Ucok,” katanya menirukan perkataan kawannya yang meggedor pintu dan memberitahukan kabar adiknya.

“Kemudian saya langsung bergerak cepat ke RS. Di situ dia (Saddam, red) sudah terbaring dengan merintih kesakitan. Tidak sampai setengah jam atau sekira 5 atau 10 menit sewaktu saya di situ, dia menghembuskan nafas terakhirnya,” tuturnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/