BERASTAGI, SUMUTPOS.CO -Kutipan retribusi sejumlah daerah tujuan wisata (DTW) andalan di Karo, retribusi memasuki air panas alam di kaki gunung Sibayak tercatat paling besar setiap tahun dibandingkan dengan 3 DTW lainnya.
Sedangkan upaya pembangunan infrastrukturnya maupun upaya pemeliharaan atau perawatan jalan berkisar 5 km menuju sepuluhan kolam air panas berada di kawasan Desa Ndoulu dan Semangat Gungung di lereng gunung api Sibayak Pemkab Karo justru mengharapkan dana dari pihak ketiga.
Hal ini yang disesalkan sejumlah masyarakat Desa Doulu dan anggota DPRD Sumut, Senin (4/6) di Berastagi. “Pemeliharaan jalan dari simpang Doulu-Semangat Gunung sepanjang 4,2 km X 4 meter ini baru dilakukan dari hibah PT Tirta Sibayakindo (aqua) sebesar Rp2,6 miliar tahun 2012. Sejak itu sampai sekarang kami tidak ada melihat adanya pemeliharaan periodik yang anggarannya dari pihak Pemkab Karo. Berarti sudah hampir 8 tahun tidak ada pembangunan atau pun perbaikan jalan menuju Ndoulu dan Semangat Gunung. Sementara kutipan retribusi terus ditingkatkan pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Karo,” ujar Usmanto Purba (mantan Kepala BPD desa Ndoulu) didampingi beberapa warga lain.
BERASTAGI, SUMUTPOS.CO -Kutipan retribusi sejumlah daerah tujuan wisata (DTW) andalan di Karo, retribusi memasuki air panas alam di kaki gunung Sibayak tercatat paling besar setiap tahun dibandingkan dengan 3 DTW lainnya.
Sedangkan upaya pembangunan infrastrukturnya maupun upaya pemeliharaan atau perawatan jalan berkisar 5 km menuju sepuluhan kolam air panas berada di kawasan Desa Ndoulu dan Semangat Gungung di lereng gunung api Sibayak Pemkab Karo justru mengharapkan dana dari pihak ketiga.
Hal ini yang disesalkan sejumlah masyarakat Desa Doulu dan anggota DPRD Sumut, Senin (4/6) di Berastagi. “Pemeliharaan jalan dari simpang Doulu-Semangat Gunung sepanjang 4,2 km X 4 meter ini baru dilakukan dari hibah PT Tirta Sibayakindo (aqua) sebesar Rp2,6 miliar tahun 2012. Sejak itu sampai sekarang kami tidak ada melihat adanya pemeliharaan periodik yang anggarannya dari pihak Pemkab Karo. Berarti sudah hampir 8 tahun tidak ada pembangunan atau pun perbaikan jalan menuju Ndoulu dan Semangat Gunung. Sementara kutipan retribusi terus ditingkatkan pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Karo,” ujar Usmanto Purba (mantan Kepala BPD desa Ndoulu) didampingi beberapa warga lain.