25.6 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Pemkab Karo Dinilai Berharap Dana Pihak Ketiga

Seorang petugas kepolisian mengatur lalu lintas di jalan yang tergenang air menuju lokasi wisata pemandian air panas di kawasan Desa Doulu.

BERASTAGI, SUMUTPOS.CO -Kutipan retribusi sejumlah daerah tujuan wisata (DTW) andalan di Karo, retribusi memasuki air panas alam di kaki gunung Sibayak tercatat paling besar setiap tahun dibandingkan dengan 3 DTW lainnya.

Sedangkan upaya pembangunan infrastrukturnya maupun upaya pemeliharaan atau perawatan jalan berkisar 5 km menuju sepuluhan kolam air panas berada di kawasan Desa Ndoulu dan Semangat Gungung di lereng gunung api Sibayak Pemkab Karo justru mengharapkan dana dari pihak ketiga.

Hal ini yang disesalkan sejumlah masyarakat Desa Doulu dan anggota DPRD Sumut, Senin (4/6) di Berastagi. “Pemeliharaan  jalan dari simpang Doulu-Semangat Gunung sepanjang 4,2 km X 4 meter ini baru dilakukan dari hibah PT Tirta Sibayakindo (aqua) sebesar Rp2,6 miliar tahun 2012. Sejak itu sampai sekarang kami tidak ada melihat adanya pemeliharaan periodik yang anggarannya dari pihak Pemkab Karo. Berarti sudah hampir 8 tahun tidak ada pembangunan atau pun perbaikan jalan menuju Ndoulu dan Semangat Gunung. Sementara kutipan retribusi terus ditingkatkan pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Karo,” ujar Usmanto Purba (mantan Kepala BPD desa Ndoulu) didampingi beberapa warga lain.

Seorang petugas kepolisian mengatur lalu lintas di jalan yang tergenang air menuju lokasi wisata pemandian air panas di kawasan Desa Doulu.

BERASTAGI, SUMUTPOS.CO -Kutipan retribusi sejumlah daerah tujuan wisata (DTW) andalan di Karo, retribusi memasuki air panas alam di kaki gunung Sibayak tercatat paling besar setiap tahun dibandingkan dengan 3 DTW lainnya.

Sedangkan upaya pembangunan infrastrukturnya maupun upaya pemeliharaan atau perawatan jalan berkisar 5 km menuju sepuluhan kolam air panas berada di kawasan Desa Ndoulu dan Semangat Gungung di lereng gunung api Sibayak Pemkab Karo justru mengharapkan dana dari pihak ketiga.

Hal ini yang disesalkan sejumlah masyarakat Desa Doulu dan anggota DPRD Sumut, Senin (4/6) di Berastagi. “Pemeliharaan  jalan dari simpang Doulu-Semangat Gunung sepanjang 4,2 km X 4 meter ini baru dilakukan dari hibah PT Tirta Sibayakindo (aqua) sebesar Rp2,6 miliar tahun 2012. Sejak itu sampai sekarang kami tidak ada melihat adanya pemeliharaan periodik yang anggarannya dari pihak Pemkab Karo. Berarti sudah hampir 8 tahun tidak ada pembangunan atau pun perbaikan jalan menuju Ndoulu dan Semangat Gunung. Sementara kutipan retribusi terus ditingkatkan pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Karo,” ujar Usmanto Purba (mantan Kepala BPD desa Ndoulu) didampingi beberapa warga lain.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/