31.7 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Dua Kali Mobil Ketua Panwaslu Dibakar

Desakan agar Polres Langkat segera mengungkap teror ini juga disampaikan M Mas’ud MZ SH dari LBH-Polmas Poldasu
Koordinator Langkat. “Apapun motifnya, Polres Langkat harus mengungkap kasus ini,” kata Mas’ud.

Dia pun memberi dukungan kepada Panwaslu untuk tetap melaksanakan tugas-tugasnya, tanpa merasa terintimidasi atas
peristiwa tersebut. “Tetap semangat dalam
bertugas dan megambil keputusan, jangan
takut interpensi dan teror,” harapnya.

Menurutnya, Panwaslu adalah lembaga
negara yang dilindunggi hukum. Megenai
keamanan, Panwaslu boleh mengajukan
keamanan kepada Polres Langkat. “Mengenai peristiwa pembakaran mobil, percayakan saja pada kepolisian untuk melakukan penyidikan, insya Allah akan terungkap siapa pelakunya,” katanya.

Pembakaran mobil Ketua Panita Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Langkat Aidil Fitri ini juga mendapat perhatian dari pengamat politik Agus Suriadi. Menurutnya, kejadian ini harus mendapat perhatian penuh dari polisi. Hal ini dilakukan agar tidak melebar kemana-mana.

“Ini merupakan pekerjaan polisi. Polisi harus
secepatnya menuntaskan kasus ini, sehing-
ga tidak melebar kemana-mana. Apalagi
saat ini mulai berlangsung tahapan Pilkada
serentak 2018,” ujar Agus Suriadi.

Pengamat dari USU ini menilai, kejadian
dan peristiwa di Langkat tersebut memang
belum tentu ada kaitannya dengan politik.

“Saya nilai, kejadian itu belum bisa kita simpulkan sebagai sesuai yang merepresentasikan kondisi politik Sumut yang mulai panas,” tambahnya.

Begitu juga dengan kejadian pelemparan
bom molotov ke Rumah Generasi Gerindra
Medan, beberapa waktu lalu, Agus menilai
ada faktor lain di belakangnya. “Kebetulan
saja kedua peristiwa itu menimpa orang-
orang yang aktif dalam kegiatan politik. Begitu pun, polisi harus bergerak cepat,”
pungkasnya.

Terkait kasus ini, polisi belum bisa menyimpulkan apa motif penyerangan. Polisi pun masih menelusuri motif pembakaran
mobil dinas tersebut. “Saya sudah dengar,
personel Polres Langkat sudah turun melakukan penyelidikan. Untuk sementara kita belum tahu apa motifnya,” kata Rina
saat dikonfirmasi, kemarin sore.

Menurutnya, aksi intimidasi itu tidak ada
hubungannya dan berpotensi mengganggu
keamanan jelang Pilkada serentak 2018.

Rina mengatakan, kasus itu masih ditelusu-
ri. “Saya rasa kejadian ini tidak terkait ke
Pilkada mendatang. Tapi nanti kita lihat
dulu apa motif pelaku membakar mobil di-
nas Ketua Panwaslu langkat,” ujar Rina.

(bam/dvs/prn/adz)

Desakan agar Polres Langkat segera mengungkap teror ini juga disampaikan M Mas’ud MZ SH dari LBH-Polmas Poldasu
Koordinator Langkat. “Apapun motifnya, Polres Langkat harus mengungkap kasus ini,” kata Mas’ud.

Dia pun memberi dukungan kepada Panwaslu untuk tetap melaksanakan tugas-tugasnya, tanpa merasa terintimidasi atas
peristiwa tersebut. “Tetap semangat dalam
bertugas dan megambil keputusan, jangan
takut interpensi dan teror,” harapnya.

Menurutnya, Panwaslu adalah lembaga
negara yang dilindunggi hukum. Megenai
keamanan, Panwaslu boleh mengajukan
keamanan kepada Polres Langkat. “Mengenai peristiwa pembakaran mobil, percayakan saja pada kepolisian untuk melakukan penyidikan, insya Allah akan terungkap siapa pelakunya,” katanya.

Pembakaran mobil Ketua Panita Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Langkat Aidil Fitri ini juga mendapat perhatian dari pengamat politik Agus Suriadi. Menurutnya, kejadian ini harus mendapat perhatian penuh dari polisi. Hal ini dilakukan agar tidak melebar kemana-mana.

“Ini merupakan pekerjaan polisi. Polisi harus
secepatnya menuntaskan kasus ini, sehing-
ga tidak melebar kemana-mana. Apalagi
saat ini mulai berlangsung tahapan Pilkada
serentak 2018,” ujar Agus Suriadi.

Pengamat dari USU ini menilai, kejadian
dan peristiwa di Langkat tersebut memang
belum tentu ada kaitannya dengan politik.

“Saya nilai, kejadian itu belum bisa kita simpulkan sebagai sesuai yang merepresentasikan kondisi politik Sumut yang mulai panas,” tambahnya.

Begitu juga dengan kejadian pelemparan
bom molotov ke Rumah Generasi Gerindra
Medan, beberapa waktu lalu, Agus menilai
ada faktor lain di belakangnya. “Kebetulan
saja kedua peristiwa itu menimpa orang-
orang yang aktif dalam kegiatan politik. Begitu pun, polisi harus bergerak cepat,”
pungkasnya.

Terkait kasus ini, polisi belum bisa menyimpulkan apa motif penyerangan. Polisi pun masih menelusuri motif pembakaran
mobil dinas tersebut. “Saya sudah dengar,
personel Polres Langkat sudah turun melakukan penyelidikan. Untuk sementara kita belum tahu apa motifnya,” kata Rina
saat dikonfirmasi, kemarin sore.

Menurutnya, aksi intimidasi itu tidak ada
hubungannya dan berpotensi mengganggu
keamanan jelang Pilkada serentak 2018.

Rina mengatakan, kasus itu masih ditelusu-
ri. “Saya rasa kejadian ini tidak terkait ke
Pilkada mendatang. Tapi nanti kita lihat
dulu apa motif pelaku membakar mobil di-
nas Ketua Panwaslu langkat,” ujar Rina.

(bam/dvs/prn/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/