32.8 C
Medan
Thursday, May 9, 2024

Dua Kali Mobil Ketua Panwaslu Dibakar

Foto: BAMBANG/SUMUT POS
Mobil dinas milik Ketua Panwaslu Kabupaten Langkat yang dibakar OTK, terparkir di depannya, Kamis (5/10) dini hari.

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kabupaten Langkat. Situasi di Kabupaten Langkat kian memanas menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada)2018. Ketua Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Langkat, Aidil Fitri diteror orang tak dikenal (OTK), Kamis (5/10) dini hari sekira pukul 02.30 WIB.

Mobil Nissan X Trail warna hitam BK 231 P
miliknya yang tengah terparkir di halaman
rumah Dusun B VII, Desa Stabat Lama,
Kecamatan Wampu, Langkat, nyaris
dibakar.

Teror terhadap Ketua Panwaslu Kabupaten Langkat ini pertama sekali diketahui Legiyem, ibu mertua Aidil Fitri yang saat itu
hendak melaksanakan salat tahajud. Sementara saat itu, Aidil sedang berada di
Kantor Panwaslu untuk memeriksa hasil-hasil ujian tertulis Panwascam.

Awalnya Legiyem, mengaku heran melihat adanya kobaran api di atas penutup mesin
mobil. “Saya pikir ada apa? Kok ada seperti kobaran api kompor di atas mobil,” ucap ibu mertua Aidil saat ditemui di lokasi kejadian.

Begitu mengetahui mobil dinas menantunya terbakar, dia langsung menjerit minta tolong sambil memanggil suaminya, Kariman. Jeritan itu ternyata juga mengundang perhatian tetangganya. Bersama warga, Kariman pun berusaha memadamkan api. Sekitar pukul 03.15 WIB, api pun berhasil dipadamkan.

Di lokasi kejadian, ditemukan bensin dalam botol air mineral ukuran 1,5 liter yang diduga sengaja dilempar pelaku ke kaca depan mobil dinas tersebut. Akibatnya, kaca depan retak di bagian pinggir paling bawah. Tak hanya itu, lampu sebelah kanan juga hampir terbakar dan terkena pula kain plafon teratak yang berada di halaman rumah.

Kejadian itu baru diketahui Aidil ketika istrinya meneleponnya. Sontak, Aidil dan
dua orang rekannya langsung meluncur
ke rumahnya. “Kejadian ini sudah yang
kedua kali, setelah percobaan pertama
berhasil digagalkan,” ujar Aidil Fitri kepada wartawan.

Kejadian pertama, kata dia, terjadi pada Selasa (3/10) lalu, saat dirinya pulang dari
kantor Panwaslu Langkat sekitar pukul 03.30 WIB. Saat masuk ke rumah, orang tak dikenal mencoba membakar mobil dinasnya itu. Saat itu, terdengar suara
ledakan dan api menyala di bagian ban
belakang kanan yang mengakibatkan satu ban mobil dinas tersebut pecah dan habis terbakar.

Saat itu, Aidil dan ayah mertuanya berhasil memadamkan api yang tak sempat merembet ke bagian lainnya. Atas kejadian ini, Aidil Fitri akan melaporkannya ke Polres Langkat untuk ditindaklanjuti dan dilakukan proses penyelidikan.

Aidil sendiri mengaku tidak mengetahui
pasti apa motif terror yang dialaminya.

Menurutnya, selama ini hubungan dia dengan parpol maupun para bakal calon kepala daerah cukup baik. Demikian juga dengan masyarakat di Kabupaten Langkat dan lingkungan sekitar rumahnya. “Nggak tahu saya, entah terbakar atau dibakar. Yang pasti, hubungan saya selama ini baik dengan warga dan parpol,” jelas Aidil.

Disinggung, apakah ada orang yang dicurigai atau sempat melihat orang yang membakar? dirinya, menampiknya. Selama ini, tidak ada yang dicurigai dan melihat pelaku. “Itu tadi, tidak tahu saya apa motifnya,” jelasnya.

Namun diakuinya, aksi pecobaan pembakaran mobil dinasnya ini merupakan
yang kedua kalinya. “Iya, sudah kali kedua
ini menimpa saya. Yang pertama ketahuan,
jadi belum sempat terbakar. Sementara
yang kedua ini saya masih di kantor dan
mendapat kabar dari istri saya,” terangnya.

Dia pun berharap, Polres Langkat segera
mengungkap dan menangkap pelaku pembakaran mobilnya, dan dirinya tidak
lagi mendapat teror. “Kalau teror sebelumnya tidak ada. Cuma pembakaran mobil ini
saja,” tegasnya.

Foto: BAMBANG/SUMUT POS
Mobil dinas milik Ketua Panwaslu Kabupaten Langkat yang dibakar OTK, terparkir di depannya, Kamis (5/10) dini hari.

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kabupaten Langkat. Situasi di Kabupaten Langkat kian memanas menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada)2018. Ketua Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Langkat, Aidil Fitri diteror orang tak dikenal (OTK), Kamis (5/10) dini hari sekira pukul 02.30 WIB.

Mobil Nissan X Trail warna hitam BK 231 P
miliknya yang tengah terparkir di halaman
rumah Dusun B VII, Desa Stabat Lama,
Kecamatan Wampu, Langkat, nyaris
dibakar.

Teror terhadap Ketua Panwaslu Kabupaten Langkat ini pertama sekali diketahui Legiyem, ibu mertua Aidil Fitri yang saat itu
hendak melaksanakan salat tahajud. Sementara saat itu, Aidil sedang berada di
Kantor Panwaslu untuk memeriksa hasil-hasil ujian tertulis Panwascam.

Awalnya Legiyem, mengaku heran melihat adanya kobaran api di atas penutup mesin
mobil. “Saya pikir ada apa? Kok ada seperti kobaran api kompor di atas mobil,” ucap ibu mertua Aidil saat ditemui di lokasi kejadian.

Begitu mengetahui mobil dinas menantunya terbakar, dia langsung menjerit minta tolong sambil memanggil suaminya, Kariman. Jeritan itu ternyata juga mengundang perhatian tetangganya. Bersama warga, Kariman pun berusaha memadamkan api. Sekitar pukul 03.15 WIB, api pun berhasil dipadamkan.

Di lokasi kejadian, ditemukan bensin dalam botol air mineral ukuran 1,5 liter yang diduga sengaja dilempar pelaku ke kaca depan mobil dinas tersebut. Akibatnya, kaca depan retak di bagian pinggir paling bawah. Tak hanya itu, lampu sebelah kanan juga hampir terbakar dan terkena pula kain plafon teratak yang berada di halaman rumah.

Kejadian itu baru diketahui Aidil ketika istrinya meneleponnya. Sontak, Aidil dan
dua orang rekannya langsung meluncur
ke rumahnya. “Kejadian ini sudah yang
kedua kali, setelah percobaan pertama
berhasil digagalkan,” ujar Aidil Fitri kepada wartawan.

Kejadian pertama, kata dia, terjadi pada Selasa (3/10) lalu, saat dirinya pulang dari
kantor Panwaslu Langkat sekitar pukul 03.30 WIB. Saat masuk ke rumah, orang tak dikenal mencoba membakar mobil dinasnya itu. Saat itu, terdengar suara
ledakan dan api menyala di bagian ban
belakang kanan yang mengakibatkan satu ban mobil dinas tersebut pecah dan habis terbakar.

Saat itu, Aidil dan ayah mertuanya berhasil memadamkan api yang tak sempat merembet ke bagian lainnya. Atas kejadian ini, Aidil Fitri akan melaporkannya ke Polres Langkat untuk ditindaklanjuti dan dilakukan proses penyelidikan.

Aidil sendiri mengaku tidak mengetahui
pasti apa motif terror yang dialaminya.

Menurutnya, selama ini hubungan dia dengan parpol maupun para bakal calon kepala daerah cukup baik. Demikian juga dengan masyarakat di Kabupaten Langkat dan lingkungan sekitar rumahnya. “Nggak tahu saya, entah terbakar atau dibakar. Yang pasti, hubungan saya selama ini baik dengan warga dan parpol,” jelas Aidil.

Disinggung, apakah ada orang yang dicurigai atau sempat melihat orang yang membakar? dirinya, menampiknya. Selama ini, tidak ada yang dicurigai dan melihat pelaku. “Itu tadi, tidak tahu saya apa motifnya,” jelasnya.

Namun diakuinya, aksi pecobaan pembakaran mobil dinasnya ini merupakan
yang kedua kalinya. “Iya, sudah kali kedua
ini menimpa saya. Yang pertama ketahuan,
jadi belum sempat terbakar. Sementara
yang kedua ini saya masih di kantor dan
mendapat kabar dari istri saya,” terangnya.

Dia pun berharap, Polres Langkat segera
mengungkap dan menangkap pelaku pembakaran mobilnya, dan dirinya tidak
lagi mendapat teror. “Kalau teror sebelumnya tidak ada. Cuma pembakaran mobil ini
saja,” tegasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/