26.7 C
Medan
Wednesday, May 8, 2024

Sungai Wampu Diduga Tercemar

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Aliran Sungai Wampu di Kelurahan Pekan Bahorok, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, diduga tercemar. Akibatnya, masyarakat sekitar yang mengandalkan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawampu, yang pasokan airnya dari Sungai Wampu, khawatir kesulitan mendapat air bersih.

Kejadian ini bukan kali pertama,” ungkap perwakilan masyarakat, Ahmad Ridwan (43), ketika dikonfirmasi via telepon selular, Kamis (6/7).

Ridwan menjelaskan, air Sungai Wampu yang tercemar ini diduga dampak dari keberadaan PT Thong Langkat Energi, yang memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro. Dia pun menduga, air Sungai Wampu tercemar dampak dari dibukanya bendungan pada pembangkit listrik tersebut.

“Bendungan di PT Thong Langkat Energi membuka bendungan tanpa pemberitahuan kepada masyarakat. Setelah dibukanya bendungan ini, Selasa (4/7) lalu, habitat ikan di aliran Sungai Wampu bermatian,” ungkap Iwan, sapaan karib Ridwan.

“Akibat pembukaan bendungan, lumpur yang mengendap dan diduga mengandung zat kimia, pun mengalir ke Sungai Wampu,” imbuhnya.

Tak ayal, lanjutnya, kondisi ini mengakibatkan debit air naik, dan lumpur yang tertahan pada pintu bendungan mengaliri Sungai Wampu. “Karena itulah ikan menjadi mati,” kata Iwan.

Iwan tidak mengetahui secara persis kandungan zat kimia yang ada pada lumpur tersebut. Karena itu, dia meminta agar Pemkab Langkat melalui Dinas Lingkungan Hidup, melakukan pemeriksaan atau uji laboratorium.

“Saya sudah menyebar hal ini ke media sosial (medsos) agar semua masyarakat dan Pemkab Langkat tahu kejadian ini. Tahun lalu juga terjadi seperti ini. Tapi sampai sekarang, setelah dinaikan (ke medsos), belum ada tanggapan,” jelasnya.

Dia berharap, tak ada lagi kejadian seperti ini. Sebab, hal tersebut bukan kali pertama terjadi.

“Bahkan yang saya dengar, Agustus ini akan dilakukan cuci bersih total selama 5 hari berturut-turut. Kalau dibiarkan, dikhawatirkan terjadi lagi matinya ikan dalam jumlah besar, ekosistem rusak, dan masyarakat bakal kesulitan air bersih,” ujar Iwan.

Kesulitan air bersih menjadi kecemasan masyarakat di daerah tersebut. Ada sekitar 300-an lebih pelanggan PDAM Tirtawampu. Jika air Sungai Wampu tercemar, tentunya PDAM Tirtawampu tak dapat mengalirkan air bersih ke pelanggan.

“Kalau sudah begini, kami tidak berani mandi,” sebut Iwan lagi.

Diketahui, PT Thong Langkat Energi berada di Kecamatan Kutambaru, Kabupaten Langkat. Keberadaan pembangkit listrik ini diduga meresahkan masyarakat. Dan tak hanya pencemaran air sungai ini saja, persoalan yang ditimbulkan perusahaan tersebut. Tapi juga ada ratusan hektare perkebunan sawit jadi terendam.

Air Sungai Wampu merupakan sungai terpanjang di Negeri Bertuah. Berbagai jenis ikan pada aliran sungai tersebut mendadak mati. Debit air sungai naik, dan bercampur lumpur hingga menjadi keruh.

Mengenai hal ini, Camat Bahorok Robby Deritawan Sitepu, tak dapat mengomentari. Saat dikonfirmasi, dia mengaku tengah tidak berada di Bahorok. “Saya lagi menunaikan ibadah haji, ke sekcam saja,” imbaunya, seraya menyarankan langsung menemui sekcam di kantor kecamatan. (ted/saz)

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Aliran Sungai Wampu di Kelurahan Pekan Bahorok, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, diduga tercemar. Akibatnya, masyarakat sekitar yang mengandalkan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawampu, yang pasokan airnya dari Sungai Wampu, khawatir kesulitan mendapat air bersih.

Kejadian ini bukan kali pertama,” ungkap perwakilan masyarakat, Ahmad Ridwan (43), ketika dikonfirmasi via telepon selular, Kamis (6/7).

Ridwan menjelaskan, air Sungai Wampu yang tercemar ini diduga dampak dari keberadaan PT Thong Langkat Energi, yang memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro. Dia pun menduga, air Sungai Wampu tercemar dampak dari dibukanya bendungan pada pembangkit listrik tersebut.

“Bendungan di PT Thong Langkat Energi membuka bendungan tanpa pemberitahuan kepada masyarakat. Setelah dibukanya bendungan ini, Selasa (4/7) lalu, habitat ikan di aliran Sungai Wampu bermatian,” ungkap Iwan, sapaan karib Ridwan.

“Akibat pembukaan bendungan, lumpur yang mengendap dan diduga mengandung zat kimia, pun mengalir ke Sungai Wampu,” imbuhnya.

Tak ayal, lanjutnya, kondisi ini mengakibatkan debit air naik, dan lumpur yang tertahan pada pintu bendungan mengaliri Sungai Wampu. “Karena itulah ikan menjadi mati,” kata Iwan.

Iwan tidak mengetahui secara persis kandungan zat kimia yang ada pada lumpur tersebut. Karena itu, dia meminta agar Pemkab Langkat melalui Dinas Lingkungan Hidup, melakukan pemeriksaan atau uji laboratorium.

“Saya sudah menyebar hal ini ke media sosial (medsos) agar semua masyarakat dan Pemkab Langkat tahu kejadian ini. Tahun lalu juga terjadi seperti ini. Tapi sampai sekarang, setelah dinaikan (ke medsos), belum ada tanggapan,” jelasnya.

Dia berharap, tak ada lagi kejadian seperti ini. Sebab, hal tersebut bukan kali pertama terjadi.

“Bahkan yang saya dengar, Agustus ini akan dilakukan cuci bersih total selama 5 hari berturut-turut. Kalau dibiarkan, dikhawatirkan terjadi lagi matinya ikan dalam jumlah besar, ekosistem rusak, dan masyarakat bakal kesulitan air bersih,” ujar Iwan.

Kesulitan air bersih menjadi kecemasan masyarakat di daerah tersebut. Ada sekitar 300-an lebih pelanggan PDAM Tirtawampu. Jika air Sungai Wampu tercemar, tentunya PDAM Tirtawampu tak dapat mengalirkan air bersih ke pelanggan.

“Kalau sudah begini, kami tidak berani mandi,” sebut Iwan lagi.

Diketahui, PT Thong Langkat Energi berada di Kecamatan Kutambaru, Kabupaten Langkat. Keberadaan pembangkit listrik ini diduga meresahkan masyarakat. Dan tak hanya pencemaran air sungai ini saja, persoalan yang ditimbulkan perusahaan tersebut. Tapi juga ada ratusan hektare perkebunan sawit jadi terendam.

Air Sungai Wampu merupakan sungai terpanjang di Negeri Bertuah. Berbagai jenis ikan pada aliran sungai tersebut mendadak mati. Debit air sungai naik, dan bercampur lumpur hingga menjadi keruh.

Mengenai hal ini, Camat Bahorok Robby Deritawan Sitepu, tak dapat mengomentari. Saat dikonfirmasi, dia mengaku tengah tidak berada di Bahorok. “Saya lagi menunaikan ibadah haji, ke sekcam saja,” imbaunya, seraya menyarankan langsung menemui sekcam di kantor kecamatan. (ted/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/