30.7 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Tebingtinggi-Sergai Sepakat Kembangkan Pertanian Organik

SOPIAN/SUMUT POS
KERJA SAMA: Direktur Bahan Kebutuhan Pokok dan Barang Kementrian Perdagangan RI Ninuk Rahayuningrum sebagai Direktur Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman (LeSOS) Mojokerto Suroso, Kadis Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura Provsu M Azhar Harahap mewaki Pj Gubsu, pada acara penandatangann kerja sama Pemkab Sergai dan Pemko Tebingtinggi dalam sektor Pemasaran Pertanian Organik, yang ditandagani Bupati Sergai Ir Soekirman dan Wali Kota Tebingtinggi, Ir Umar Zunaidi Hasibuan.

TEBINGTINGGI-Pemerintah Kota Tebingtinggi dan Pemkab Sergai jalin kerja sama dalam bidang Pengembangan Sektor Pertanian Kluster Padi Organik, Horti Organik, Perikanan, Peternakan dan Olahan Turunannya.

Penandatanganan kerja sama tersebut dilaksanakan pada acara Pembukaan Tebingtinggi Agri Market dan Pameran Flora Fauna TAM-PFF ke 5 Tahun 2018 di Lapangan Merdeka Kota Tebingtinggi, Sabtu (4/8) malam.

Dalam sambutannya, Bupati Sergai Ir Soekirman mengatakan, rencana pengembangan produk hasil daerah, bukan tanpa alasan jika suatu daerah berniat menjual produknya dapat diartikan kebutuhan pokoknya sudah terpenuhi dan bukti bahwa Sergai dan Tebingtinggi berstatus surplus beras.

Perkembangan di dunia saat ini diwujudkan dalam Forum Sustainable Development, bahwa negara-negara berkembang sepakat menekankan target no poverty and no hunger, atau kita ingin bebas dari kemiskinan dan kelaparan. Kalau pertanian ingin maju, maka harus meningkatkan mutu dan kualitasnya.

Untuk itu, pihaknya sedang membangun dan emperbaiki sistem mulai tanaman, tata air, kelembagaan, kemasan hingga pemasaran dalam wujud healty food beras organik. “Saya berkeyakinan dengan kerja sama ini akan disusul daerah lain. Bersatunya kita dalam satu produk beras sehat organik, akan membawa kecerahan bagi petani di daerah kita,”ujar Soekirman.

“Dengan adanya kerja sama ini, nantinya Sergai dan Tebingtinggi dapat mewujudkan target ekspor beras organik hingga keluar negeri,”sambungnya.

Sementara itu, Wali Kota Tebingtinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan menyampaikan dengan adanya kesepakatan tersebut, merupakan bentuk nyata usaha peningkatan kualitas pertanian dengan mencoba membuka peluang pengembangan kluster pertanian organik.

“Kita harus belajar banyak kepada Kabupaten Sergai yang baru 14 tahun, namun sudah bisa melabelisasi hasil pertaniannya dengan sertifikasi organik dari lembaga yang terpercaya secara nasional,”terangnya.

Umar Zunaidi juga berharap agar Kementrian Perdagangan serta Apindo dapat membantu pemasaran hasil produk organik, agar dapat mewujudkan kemandirian pangan bagi masyarakat Indonesia.

“Bersama Pemkab Sergai, kami siap menjadi kota organik dan menjaga kelestarian pertanian organik meski memiliki lahan yang kecil dan menjaga lahan agar tidak hilang dengan adanya perkembangan zaman,”tegas Umar Zunaidi.

Direktur Bahan Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kementrian Perdagangan RI, Ninuk Rahayuningrum mengapresiasi terselenggaranya kerja sama dan melihat otonomi daerah telah berjalan dengan sangat baik.

Pada kesempatan tersebut, Kementerian Perdagangan mengaku siap untuk memfasilitasi pemasaran dari produk-produk pertanian Kota Tebingtinggi dan Sergai pasca jalin kesepakatan.

Terpisah, Pj Gubsu Eko Subowo yang diwakili Kadis Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura Provsu M Azhar Harahap mengatakan kegiatan yang dilakukan sangat strategis dan bermanfaat dalam upaya mendukung kemandirian pangan di Sumut. Hal ini sangat mendukung kondisi kita untuk membuat agro bisnis dari hulu ke hilir.

“Jika tidak, maka produk kita tidak akan bisa dijual ke daerahan lain, sehingga kita akan menjadi penonton di negeri sendiri. Kami dari Pemprovsu akan mendukung segala kegiatan yang seperti ini, dan siap membantu dalam hal distribusi serta pengawasan terkait pertanian organik tersebut,”terangnya.

Menurutnya, saat ini terdapat lebih dari 1.000 kelompok pertanian organik, namun baru ada 33 yang lulus sertifikasi organik, dan Tebingtinggi menyusul Sergai mendapatkannya pada malam ini yang ditandai dengan penyerahan sertifikasi organik dari LeSOS. Seiring dengan pola konsumsi masyarakat dunia yang back to nature (kembali kepada yang alami).

“Mari kita manfaatkan peluang tersebut dengan menggalakkan pertanian organik dengan tentunya mengutamakan peningkatan kualitas dan mutu produk pertanian kita tersebut,”jelasnya.

Kegiatan Tebingtinggi Agri Market dan Pameran Flora Fauna TAM-PFF ke-5 Tahun 2018 dilaksanakan mulai tanggal 4-10 Agustus 2018, dan diikuti 36 stand yang berasal dari instansi dan stakeholder terkait dari dalam dan luar Kota Tebingtinggi. (ian/han)

SOPIAN/SUMUT POS
KERJA SAMA: Direktur Bahan Kebutuhan Pokok dan Barang Kementrian Perdagangan RI Ninuk Rahayuningrum sebagai Direktur Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman (LeSOS) Mojokerto Suroso, Kadis Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura Provsu M Azhar Harahap mewaki Pj Gubsu, pada acara penandatangann kerja sama Pemkab Sergai dan Pemko Tebingtinggi dalam sektor Pemasaran Pertanian Organik, yang ditandagani Bupati Sergai Ir Soekirman dan Wali Kota Tebingtinggi, Ir Umar Zunaidi Hasibuan.

TEBINGTINGGI-Pemerintah Kota Tebingtinggi dan Pemkab Sergai jalin kerja sama dalam bidang Pengembangan Sektor Pertanian Kluster Padi Organik, Horti Organik, Perikanan, Peternakan dan Olahan Turunannya.

Penandatanganan kerja sama tersebut dilaksanakan pada acara Pembukaan Tebingtinggi Agri Market dan Pameran Flora Fauna TAM-PFF ke 5 Tahun 2018 di Lapangan Merdeka Kota Tebingtinggi, Sabtu (4/8) malam.

Dalam sambutannya, Bupati Sergai Ir Soekirman mengatakan, rencana pengembangan produk hasil daerah, bukan tanpa alasan jika suatu daerah berniat menjual produknya dapat diartikan kebutuhan pokoknya sudah terpenuhi dan bukti bahwa Sergai dan Tebingtinggi berstatus surplus beras.

Perkembangan di dunia saat ini diwujudkan dalam Forum Sustainable Development, bahwa negara-negara berkembang sepakat menekankan target no poverty and no hunger, atau kita ingin bebas dari kemiskinan dan kelaparan. Kalau pertanian ingin maju, maka harus meningkatkan mutu dan kualitasnya.

Untuk itu, pihaknya sedang membangun dan emperbaiki sistem mulai tanaman, tata air, kelembagaan, kemasan hingga pemasaran dalam wujud healty food beras organik. “Saya berkeyakinan dengan kerja sama ini akan disusul daerah lain. Bersatunya kita dalam satu produk beras sehat organik, akan membawa kecerahan bagi petani di daerah kita,”ujar Soekirman.

“Dengan adanya kerja sama ini, nantinya Sergai dan Tebingtinggi dapat mewujudkan target ekspor beras organik hingga keluar negeri,”sambungnya.

Sementara itu, Wali Kota Tebingtinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan menyampaikan dengan adanya kesepakatan tersebut, merupakan bentuk nyata usaha peningkatan kualitas pertanian dengan mencoba membuka peluang pengembangan kluster pertanian organik.

“Kita harus belajar banyak kepada Kabupaten Sergai yang baru 14 tahun, namun sudah bisa melabelisasi hasil pertaniannya dengan sertifikasi organik dari lembaga yang terpercaya secara nasional,”terangnya.

Umar Zunaidi juga berharap agar Kementrian Perdagangan serta Apindo dapat membantu pemasaran hasil produk organik, agar dapat mewujudkan kemandirian pangan bagi masyarakat Indonesia.

“Bersama Pemkab Sergai, kami siap menjadi kota organik dan menjaga kelestarian pertanian organik meski memiliki lahan yang kecil dan menjaga lahan agar tidak hilang dengan adanya perkembangan zaman,”tegas Umar Zunaidi.

Direktur Bahan Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kementrian Perdagangan RI, Ninuk Rahayuningrum mengapresiasi terselenggaranya kerja sama dan melihat otonomi daerah telah berjalan dengan sangat baik.

Pada kesempatan tersebut, Kementerian Perdagangan mengaku siap untuk memfasilitasi pemasaran dari produk-produk pertanian Kota Tebingtinggi dan Sergai pasca jalin kesepakatan.

Terpisah, Pj Gubsu Eko Subowo yang diwakili Kadis Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura Provsu M Azhar Harahap mengatakan kegiatan yang dilakukan sangat strategis dan bermanfaat dalam upaya mendukung kemandirian pangan di Sumut. Hal ini sangat mendukung kondisi kita untuk membuat agro bisnis dari hulu ke hilir.

“Jika tidak, maka produk kita tidak akan bisa dijual ke daerahan lain, sehingga kita akan menjadi penonton di negeri sendiri. Kami dari Pemprovsu akan mendukung segala kegiatan yang seperti ini, dan siap membantu dalam hal distribusi serta pengawasan terkait pertanian organik tersebut,”terangnya.

Menurutnya, saat ini terdapat lebih dari 1.000 kelompok pertanian organik, namun baru ada 33 yang lulus sertifikasi organik, dan Tebingtinggi menyusul Sergai mendapatkannya pada malam ini yang ditandai dengan penyerahan sertifikasi organik dari LeSOS. Seiring dengan pola konsumsi masyarakat dunia yang back to nature (kembali kepada yang alami).

“Mari kita manfaatkan peluang tersebut dengan menggalakkan pertanian organik dengan tentunya mengutamakan peningkatan kualitas dan mutu produk pertanian kita tersebut,”jelasnya.

Kegiatan Tebingtinggi Agri Market dan Pameran Flora Fauna TAM-PFF ke-5 Tahun 2018 dilaksanakan mulai tanggal 4-10 Agustus 2018, dan diikuti 36 stand yang berasal dari instansi dan stakeholder terkait dari dalam dan luar Kota Tebingtinggi. (ian/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/