32.8 C
Medan
Monday, May 6, 2024

JR Saragih Bangun 12 Puskesmas Baru di Simalungun

Foto: Tonggo Sibarani/Metro Siantar
Bupati Simalungun DR JR Saragih SH MM saat meninjau pengobatan masyarakat di Puskesmas Bandar Masilam.

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Kesadaran terhadap kesehatan masyarakat Simalungun menjadi hal yang turut diutamakan di kinerja Bupati Simalungun DR JR Saragih SH MM. Bahkan, ada 12 titik puskesmas terbaru yang telah siap dan sementara dibangun di tahun 2017 ini.

Dengan melihat jumlah penduduk sekira 830.986 jiwa membuat pria bernama asli Jopinus Ramli Saragih ingin memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Simalungun menjadi lebih mudah.

Terlebih, adanya pemekaran puskesmas ini bisa menggapai masyarakat yang memiliki jarak yang jauh dengan puskesmas maupun rumah sakit.

Menurut Jan Maurisdo selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun menuturkan 12 puskesmas terbaru ini jumlah yang ada di Simalungun bertambah menjadi 46 puskemas di 31 kecamatan. Di mana, jumlah sebelumnya yakni 34 puskemas.

“Bupati Simalungun melihat jumlah penduduk serta kondisi geografis maka dibuatlah pemekaran puskemas, yang artinya masyarakat yang ada di perkampungan bisa terjangkau. Apalagi, kesehatan sangat penting dalam kehidupan masyarakat di Indonesia khususnya di Simalungun,” jelasnya saat ditemui di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Rabu (8/2)

Diakuinya, pembangunan di 12 titik puskesmas terbaru yakni Cingkes, Negeri Dolok terdapat Puskemas Sinasih, Sinar Raya memiliki Puskesmas Bahtonang, Raya ada Puskemas Bahbolon Raya, lalu Hatonduhan terdapat Puskesmas Buntu Bayu, Tanah Jawa ada Puskesmas Marubun Jaya.

Bosar Malingas terdapat Puskesmas Parbutaran, Kecamatan Ujung Padang ada Puskemas Sayur Matinggi, Siantar terdapat Puskesmas Rambung Merah. Gunung Malela ada Puskemas Bandar Siantar. Terakhir ada di daerah Bandar Masilam yakni Puskemas Bandar Tinggi.

“Maksud dan tujuan dilakukan pemekaran puskemas yakni agar mendekatkan pelayanan ke masyarakat untuk menjadi lebih mudah dan terjangkau, sehingga kewajiban dinas kesehatan dalam melakukan pertolongan utama dari sisi kesehatan masyarakat yang bernilai sangat utama dan dibutuhkan dapat tercapai,” bebernya lagi.

Foto: Tonggo Sibarani/Metro Siantar
Bupati Simalungun DR JR Saragih SH MM saat meninjau pengobatan masyarakat di Puskesmas Bandar Masilam.

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Kesadaran terhadap kesehatan masyarakat Simalungun menjadi hal yang turut diutamakan di kinerja Bupati Simalungun DR JR Saragih SH MM. Bahkan, ada 12 titik puskesmas terbaru yang telah siap dan sementara dibangun di tahun 2017 ini.

Dengan melihat jumlah penduduk sekira 830.986 jiwa membuat pria bernama asli Jopinus Ramli Saragih ingin memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Simalungun menjadi lebih mudah.

Terlebih, adanya pemekaran puskesmas ini bisa menggapai masyarakat yang memiliki jarak yang jauh dengan puskesmas maupun rumah sakit.

Menurut Jan Maurisdo selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun menuturkan 12 puskesmas terbaru ini jumlah yang ada di Simalungun bertambah menjadi 46 puskemas di 31 kecamatan. Di mana, jumlah sebelumnya yakni 34 puskemas.

“Bupati Simalungun melihat jumlah penduduk serta kondisi geografis maka dibuatlah pemekaran puskemas, yang artinya masyarakat yang ada di perkampungan bisa terjangkau. Apalagi, kesehatan sangat penting dalam kehidupan masyarakat di Indonesia khususnya di Simalungun,” jelasnya saat ditemui di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Rabu (8/2)

Diakuinya, pembangunan di 12 titik puskesmas terbaru yakni Cingkes, Negeri Dolok terdapat Puskemas Sinasih, Sinar Raya memiliki Puskesmas Bahtonang, Raya ada Puskemas Bahbolon Raya, lalu Hatonduhan terdapat Puskesmas Buntu Bayu, Tanah Jawa ada Puskesmas Marubun Jaya.

Bosar Malingas terdapat Puskesmas Parbutaran, Kecamatan Ujung Padang ada Puskemas Sayur Matinggi, Siantar terdapat Puskesmas Rambung Merah. Gunung Malela ada Puskemas Bandar Siantar. Terakhir ada di daerah Bandar Masilam yakni Puskemas Bandar Tinggi.

“Maksud dan tujuan dilakukan pemekaran puskemas yakni agar mendekatkan pelayanan ke masyarakat untuk menjadi lebih mudah dan terjangkau, sehingga kewajiban dinas kesehatan dalam melakukan pertolongan utama dari sisi kesehatan masyarakat yang bernilai sangat utama dan dibutuhkan dapat tercapai,” bebernya lagi.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/