26.7 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

PKS All Out, PDIP Solid

Berdasarkan pengalaman, lanjut Rahim, PKS mampu dua kali memenangkan calon yang diusung pada Pilgub Sumut yakni 2008 dan 2013. Bahkan pesaing yang dihadapi adalah partai besar dengan jumlah kursi cukup banyak. Namun partainya mampu memberikan kemenangan. Sehingga dengan posisi koalisi yang besar, akan menambah keyakinan mereka menang untuk ketiga kalinya.

“Kita yakin kalau semua partai bergerak menjaga suara, menjaga konstituennya, tentu Eramas bisa menang mutlak, dengan perolehan (setidaknya) 4 juta suara,” sebutnya.

Dari sisi pesaing, Sekretaris DPD PDIP Sumut Soetarto juga menyakini kekuatan internal partainya akan bisa memenangkan pasangan Djarot-Sihar (Djoss) di Pilgub Sumut 2018 serta delapan kabupaten/kota yang juga menggelar Pilkada serentak. Dengan meningkatkan soliditas struktur partai, ditambah ketokohan Djarot-Sihar serta dukungan para relawan, jagoan partai Banteng Hitam ini menurutnya bisa melawan koalisi ‘gendut’ yang mengusung calon lain.

“Dari segi struktur, kita yakin PDIP paling solid. Bahkan dari dua kali Pilgub sebelumnya, ini yang paling solid. Karena itu yang paling utama adalah kekuatan partai,” sebut Soetarto.

Secara teknis lanjut Soetarto, mereka menggelar berbagai rapat mulai dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota, diikuti seluruh struktur sampai ke tingkat ranting dan anak ranting. Apalagi, secara statistik, PDIP punya 135 anggota DPRD di 33 kabupaten/kota, 16 kader di DPRD provinsi, dan 4 anggota DPR RI asal Sumut. Begitu juga dengan kepala daerah atau wakil kepala daerah seperti Medan, Sibolga, Samosir, Humbahas, Nias, Samosir, Taput dan Labuhan Batu, merupakan kader yang punya potensi menguatkan dukungan dari masyarakat.

“Kita juga punya pimpinan dewan di 24 kabupaten/kota dan juga Badan Saksi Nasional yang merupakan lembaga tersendiri yang ada di provinsi dan daerah, sebagai satu kekuatan. Begitu juga sayap partai seperti Baitul Muslimin, BMI, Repdem dan Taruna Merah Putih. Ini yang kemudian menjadi sebuah kegairahan politik masyarakat Sumut,” jelasnya.

Dari luar partai dan sayap partai, Soetarto juga mengklaim dalam Pilgub kali ini, ada ratusan relawan yang terdaftar di DPD PDIP Sumut. Menurutnya kehadiran komunitas sukarela dari masyarakat secara mandiri, akan menambah kekuatan di masyarakat untuk lebih memperkenalkan sosok Djarot-Sihar.

Untuk PKS dan PDIP, keduanya juga menjadikan momentum Pilgub Sumut 2018 sebagai ajang pemanasan bagi kesiapan masing-masing menghadapi Pileg, terutama PDIP yang akan mengusung Jokowi kembali di Pilpres yang akan digelar serentak bersama Pileg.

Berdasarkan pengalaman, lanjut Rahim, PKS mampu dua kali memenangkan calon yang diusung pada Pilgub Sumut yakni 2008 dan 2013. Bahkan pesaing yang dihadapi adalah partai besar dengan jumlah kursi cukup banyak. Namun partainya mampu memberikan kemenangan. Sehingga dengan posisi koalisi yang besar, akan menambah keyakinan mereka menang untuk ketiga kalinya.

“Kita yakin kalau semua partai bergerak menjaga suara, menjaga konstituennya, tentu Eramas bisa menang mutlak, dengan perolehan (setidaknya) 4 juta suara,” sebutnya.

Dari sisi pesaing, Sekretaris DPD PDIP Sumut Soetarto juga menyakini kekuatan internal partainya akan bisa memenangkan pasangan Djarot-Sihar (Djoss) di Pilgub Sumut 2018 serta delapan kabupaten/kota yang juga menggelar Pilkada serentak. Dengan meningkatkan soliditas struktur partai, ditambah ketokohan Djarot-Sihar serta dukungan para relawan, jagoan partai Banteng Hitam ini menurutnya bisa melawan koalisi ‘gendut’ yang mengusung calon lain.

“Dari segi struktur, kita yakin PDIP paling solid. Bahkan dari dua kali Pilgub sebelumnya, ini yang paling solid. Karena itu yang paling utama adalah kekuatan partai,” sebut Soetarto.

Secara teknis lanjut Soetarto, mereka menggelar berbagai rapat mulai dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota, diikuti seluruh struktur sampai ke tingkat ranting dan anak ranting. Apalagi, secara statistik, PDIP punya 135 anggota DPRD di 33 kabupaten/kota, 16 kader di DPRD provinsi, dan 4 anggota DPR RI asal Sumut. Begitu juga dengan kepala daerah atau wakil kepala daerah seperti Medan, Sibolga, Samosir, Humbahas, Nias, Samosir, Taput dan Labuhan Batu, merupakan kader yang punya potensi menguatkan dukungan dari masyarakat.

“Kita juga punya pimpinan dewan di 24 kabupaten/kota dan juga Badan Saksi Nasional yang merupakan lembaga tersendiri yang ada di provinsi dan daerah, sebagai satu kekuatan. Begitu juga sayap partai seperti Baitul Muslimin, BMI, Repdem dan Taruna Merah Putih. Ini yang kemudian menjadi sebuah kegairahan politik masyarakat Sumut,” jelasnya.

Dari luar partai dan sayap partai, Soetarto juga mengklaim dalam Pilgub kali ini, ada ratusan relawan yang terdaftar di DPD PDIP Sumut. Menurutnya kehadiran komunitas sukarela dari masyarakat secara mandiri, akan menambah kekuatan di masyarakat untuk lebih memperkenalkan sosok Djarot-Sihar.

Untuk PKS dan PDIP, keduanya juga menjadikan momentum Pilgub Sumut 2018 sebagai ajang pemanasan bagi kesiapan masing-masing menghadapi Pileg, terutama PDIP yang akan mengusung Jokowi kembali di Pilpres yang akan digelar serentak bersama Pileg.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/