25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Konon, Batu Kalimaya Pernah jadi Hadiah Ratu Cleopatra

di kancah dunia, batu Kalimaya lebih dikenal dengan nama batu Opal.
di kancah dunia, batu Kalimaya lebih dikenal dengan nama batu Opal.

SUMUTPOS.CO – Batu Kalimaya dikenal karena memiliki keindahan warna yang berkilau apalagi jika terkena cahaya matahari. Maka tak heran dijuluki The Queen of Gems.

Julukan tersebut bukan tanpa sebab karena satu batu Kalimaya memiliki kilau warna batu permata lain seperti, zamrud, kecubung, Safir, hingga Sungai dareh. Batu Kalimaya sudah terkenal sejak tahun 30 SM. Konon, Markus Antonius seorang politikus dan Jendral Romawi Kuno pernah menghadiahkan cincin Kalimaya atau opal kepada Ratu Cleopatra. Harga cincin Kalimaya Cleopatra sebanding dengan dua ribu ekor kuda yang bagus pada waktu itu.

Penyebutan nama batu Kalimaya sebenarnya adalah julukan secara lokal. Sedangkan di kancah dunia, batu Kalimaya lebih dikenal dengan nama batu Opal. Julukan lokal batu Kalimaya diambil dari nama “Kali Maja”. Kali Maja adalah nama sebuah sebuah sungai yang terdapat di Rangkasbitung, tepatnya Kecamatan Maja Kabupaten Lebak Banten. Tempat dimana batu kalimaya ditambang.

Batu ini bisa ditemukan di negara India, Meksiko, Australia, dan Mesir. Sedangkan di Indonesia, batu ini bisa kalian cari di daerah Banten.

Ada 3 versi berbeda mengapa disebut sebagai Opal. Pertama, mengacu pada kata “Opalus” berasal dari istilah Romawi yang mengacu pada sosok istri Dewa Saturnus dan juga sosok Dewi Kesuburan yang disebut Opalia.

Kedua, ada lagi pendapat yang mengemukakan, Opal berasal dari istilah Yunani yang diambil dari kata ‘Opillos’ yang berarti melihat atau perubahan.

Nah, makna perubahan ini bisa diartikan mengacu kepada karakter batu kalimaya yang bisa mengubah warna di lapisan batu terutama saat terpapar cahaya secara langsung. Ketiga, menyatakan bahwa kata “Opal” berasal dari bahasa Sansekerta ‘Upala’. Mengacu pada catatan yang dibuat oleh bangsa Romawi sekitar tahun 250 sebelum masehi.

Dalam catatan itu diterangkan bahwa batu Opal dibawa oleh pedagang Bosporus, yang mengaku membawa batu tersebut dari India dan memasoknya menuju Romawi. Karena sebelum tahun 250 sebelum masehi batu ini memiliki banyak sekali penyebutan. Maka setelah setelah tahun tersbeut, nama Opal dibakukan.(int)

di kancah dunia, batu Kalimaya lebih dikenal dengan nama batu Opal.
di kancah dunia, batu Kalimaya lebih dikenal dengan nama batu Opal.

SUMUTPOS.CO – Batu Kalimaya dikenal karena memiliki keindahan warna yang berkilau apalagi jika terkena cahaya matahari. Maka tak heran dijuluki The Queen of Gems.

Julukan tersebut bukan tanpa sebab karena satu batu Kalimaya memiliki kilau warna batu permata lain seperti, zamrud, kecubung, Safir, hingga Sungai dareh. Batu Kalimaya sudah terkenal sejak tahun 30 SM. Konon, Markus Antonius seorang politikus dan Jendral Romawi Kuno pernah menghadiahkan cincin Kalimaya atau opal kepada Ratu Cleopatra. Harga cincin Kalimaya Cleopatra sebanding dengan dua ribu ekor kuda yang bagus pada waktu itu.

Penyebutan nama batu Kalimaya sebenarnya adalah julukan secara lokal. Sedangkan di kancah dunia, batu Kalimaya lebih dikenal dengan nama batu Opal. Julukan lokal batu Kalimaya diambil dari nama “Kali Maja”. Kali Maja adalah nama sebuah sebuah sungai yang terdapat di Rangkasbitung, tepatnya Kecamatan Maja Kabupaten Lebak Banten. Tempat dimana batu kalimaya ditambang.

Batu ini bisa ditemukan di negara India, Meksiko, Australia, dan Mesir. Sedangkan di Indonesia, batu ini bisa kalian cari di daerah Banten.

Ada 3 versi berbeda mengapa disebut sebagai Opal. Pertama, mengacu pada kata “Opalus” berasal dari istilah Romawi yang mengacu pada sosok istri Dewa Saturnus dan juga sosok Dewi Kesuburan yang disebut Opalia.

Kedua, ada lagi pendapat yang mengemukakan, Opal berasal dari istilah Yunani yang diambil dari kata ‘Opillos’ yang berarti melihat atau perubahan.

Nah, makna perubahan ini bisa diartikan mengacu kepada karakter batu kalimaya yang bisa mengubah warna di lapisan batu terutama saat terpapar cahaya secara langsung. Ketiga, menyatakan bahwa kata “Opal” berasal dari bahasa Sansekerta ‘Upala’. Mengacu pada catatan yang dibuat oleh bangsa Romawi sekitar tahun 250 sebelum masehi.

Dalam catatan itu diterangkan bahwa batu Opal dibawa oleh pedagang Bosporus, yang mengaku membawa batu tersebut dari India dan memasoknya menuju Romawi. Karena sebelum tahun 250 sebelum masehi batu ini memiliki banyak sekali penyebutan. Maka setelah setelah tahun tersbeut, nama Opal dibakukan.(int)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/