31.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Lumuik Suliki Body Glass Batu Khas Terbaik Payakumbuh

Batu Lumuik (Lumut) Suliki khas Payakumbuh.
Batu Lumuik (Lumut) Suliki khas Payakumbuh.

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Batu Lumuik (Lumut) Suliki, merupakan salah satu jenis batu yang menarik perhatian para pecinta batu dan pengunjung di pameran batu mulia yang digelar di Bandara Kualanamu sejak Selasa (2/6) lalu.

Lumuik Suliki yang memiliki nama lain Natural Moss Agate (Chalcedony) merupakan batu akik yang berasal dari Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh – Kota Payakumbuh, Sumatera Barat.

Batu ini hanya ditemukan di Kecamatan Suliki. Sedikitnya ada 1.000 jenis batu Lumuik Suliki yang bibagi 4 kategori warna yaitu merah, hijau , kuning dan putih.

Lumuik Suliki Body Glass merupakan yang paling bagus karena memiliki permukaan seperti kaca. Lumutnya juga sudah terlihat jelas meskipun tanpa disenter. Selain itu, tidak terlihat kotoran seperti bercak putih serta warna lumutnya merata dan tidak campur-campur serta serat air terlihat seperti kaca.

Menurut Zasti, pemilik stand Payakumbuh Collection Lumuik Suliki, mengaku ada keunikan Lumuik Suliki. Yakni setiap batu tidak akan memiliki motif yang sama (limited edition). Dijelaskannya juga, kekerasan batu 7 sampai 7,5 skala Mohc. Menurut Zasti yang mengaku sudah menjual batu Lumuik Suliki sejak tahun 2010 lalu bahwa batu Lumuik Suliki koleksinya telah mengikuti pameran batu mulia di berbagai kota besar di Indonesia seperti Sumatera Barat, Pekanbaru dan kini di Deliserdang.

Bagaimana dengan harga? Zasti menerangkan bahwa batu Lumuik Suliki jenis super yang pernah dijualnya mencapai harga Rp 65 juta yang terjual di acara Seaseon City sekira 3 minggu yang lalu. Sementara untuk pameran batu di Bandara Kuala Namu, batu Lumuik Suliki yang paling mahal Rp 25 juta.

Dia juga punya koleksi Lumuik Suliki dengan motif Menara Eiffel, dibandrol Rp12 juta. “Setiap batu Lumuik Suliki berbeda motifnya. Saya berani menjamin 1000 persen tidak ada batu Lumuik Suliki lainnya yang bermotif Menara Eiffel. Jika ada biar saya beli, biar kembar,” yakin Zasti didampingi temannya Windra. (cr1/trg)

Batu Lumuik (Lumut) Suliki khas Payakumbuh.
Batu Lumuik (Lumut) Suliki khas Payakumbuh.

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Batu Lumuik (Lumut) Suliki, merupakan salah satu jenis batu yang menarik perhatian para pecinta batu dan pengunjung di pameran batu mulia yang digelar di Bandara Kualanamu sejak Selasa (2/6) lalu.

Lumuik Suliki yang memiliki nama lain Natural Moss Agate (Chalcedony) merupakan batu akik yang berasal dari Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh – Kota Payakumbuh, Sumatera Barat.

Batu ini hanya ditemukan di Kecamatan Suliki. Sedikitnya ada 1.000 jenis batu Lumuik Suliki yang bibagi 4 kategori warna yaitu merah, hijau , kuning dan putih.

Lumuik Suliki Body Glass merupakan yang paling bagus karena memiliki permukaan seperti kaca. Lumutnya juga sudah terlihat jelas meskipun tanpa disenter. Selain itu, tidak terlihat kotoran seperti bercak putih serta warna lumutnya merata dan tidak campur-campur serta serat air terlihat seperti kaca.

Menurut Zasti, pemilik stand Payakumbuh Collection Lumuik Suliki, mengaku ada keunikan Lumuik Suliki. Yakni setiap batu tidak akan memiliki motif yang sama (limited edition). Dijelaskannya juga, kekerasan batu 7 sampai 7,5 skala Mohc. Menurut Zasti yang mengaku sudah menjual batu Lumuik Suliki sejak tahun 2010 lalu bahwa batu Lumuik Suliki koleksinya telah mengikuti pameran batu mulia di berbagai kota besar di Indonesia seperti Sumatera Barat, Pekanbaru dan kini di Deliserdang.

Bagaimana dengan harga? Zasti menerangkan bahwa batu Lumuik Suliki jenis super yang pernah dijualnya mencapai harga Rp 65 juta yang terjual di acara Seaseon City sekira 3 minggu yang lalu. Sementara untuk pameran batu di Bandara Kuala Namu, batu Lumuik Suliki yang paling mahal Rp 25 juta.

Dia juga punya koleksi Lumuik Suliki dengan motif Menara Eiffel, dibandrol Rp12 juta. “Setiap batu Lumuik Suliki berbeda motifnya. Saya berani menjamin 1000 persen tidak ada batu Lumuik Suliki lainnya yang bermotif Menara Eiffel. Jika ada biar saya beli, biar kembar,” yakin Zasti didampingi temannya Windra. (cr1/trg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/