26.7 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Tito: Lanjutkan Program Kapolda Lama

Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel salam komanado dengan Kapolda Sumut yang baru Irjen Pol Paulus Waterpauw serta Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, pada sertijab Kapolda Sumut di Ruang Rupatama Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (7/7).

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel resmi menanggalkan jabatan Kapolda Sumut, dan menyerahkan jabatan tersebut kepada Irjen Pol Paulus Waterpauw, yang sebelumnya menjabat Wakabaintelkam Mabes Polri. Rycko bertugas dalam jabatan barunya sebagai Gubernur Akademi Polisi (Akpol) Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Mabes Polri.

Pergeseran kedua perwira tinggi (pati) tersebut, berdasarkan Surat Telegram Rahasia (STR) Kapolri No: ST/1408/VI/2017 tertanggal 2 Juni 2017.

Serah terima jabatan (sertijab) untuk orang nomor satu di Polda Sumut itu, digelar di Ruang Rupatama Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (Jaksel). Dan dipimpin langsung Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Jumat (7/7), sekira pukul 09.00 WIB.

Dalam amanatnya, Tito mengatakan, promosi terhadap Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel menjadi Gubernur Akpol dalam rangka memperbaiki citra Akpol, yang sebelumnya sempat tercoreng atas insiden tewasnya seorang taruna beberapa waktu lalu.

“Mantan Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel ditempatkan di Gubernur Akpol, karena memiliki kemampuan dan ketegasan untuk melakukan perubahan. Dan di Akpol memerlukan pemimpin yang tegas dan mempunyai intelektual, kecerdasan, prestasi, pengalaman, serta ketegasan,” ungkap Tito.

Lebih lanjut Tito menjelaskan, Rycko juga pernah mengikuti pendidikan di FBI Amerika Serikat. Dengan pengalaman itu, diharapkan untuk melakukan perubahan segera di Akpol, terutama untuk menghilangkan budaya kekerasan, tidak boleh terjadi lagi seperti insiden yang lalu. “Tingkatkan kemampuan berbahasa Inggris untuk para lulusan Akpol. Karena akan dikirim untuk meneruskan pendidikan di luar negeri, seperti di Amerika Serikat, Inggris, dan Singapura, dengan 2 alasan. Pertama mendapatkan ilmu pengetahun, dan kedua kultur anti korupsi,” katanya.

“Kita harus segera lakukan alih generasi yang anti korupsi, dan diharapkan para perwira remaja yang disiapkan untuk terjadinya perubahan. Kalau yang lulus sangat sedikit, tidak akan ada pengaruhnya, harus sebanyak-banyaknya. Itu yang dilakukan oleh Lee Kwan Yeu untuk melakukan perubahan di Singapura,” imbuh Tito.

Kepada Kapolda Sumut yang baru, Irjen Pol Paulus Waterpauw, Tito berpesan untuk bekerja sebaik-baiknya. “Kepada Irjen Pol Paulus Waterpauw, saya ucapkan selamat menjabat Kapolda Sumut. Silakan lanjutkan program Kapolda lama yang sangat baik, karena Kapolda lama adalah pemimpin yang mempunyai banyak prestasi di Polda Sumut,” pesannya. (dvs/saz)

Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel salam komanado dengan Kapolda Sumut yang baru Irjen Pol Paulus Waterpauw serta Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, pada sertijab Kapolda Sumut di Ruang Rupatama Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (7/7).

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel resmi menanggalkan jabatan Kapolda Sumut, dan menyerahkan jabatan tersebut kepada Irjen Pol Paulus Waterpauw, yang sebelumnya menjabat Wakabaintelkam Mabes Polri. Rycko bertugas dalam jabatan barunya sebagai Gubernur Akademi Polisi (Akpol) Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Mabes Polri.

Pergeseran kedua perwira tinggi (pati) tersebut, berdasarkan Surat Telegram Rahasia (STR) Kapolri No: ST/1408/VI/2017 tertanggal 2 Juni 2017.

Serah terima jabatan (sertijab) untuk orang nomor satu di Polda Sumut itu, digelar di Ruang Rupatama Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (Jaksel). Dan dipimpin langsung Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Jumat (7/7), sekira pukul 09.00 WIB.

Dalam amanatnya, Tito mengatakan, promosi terhadap Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel menjadi Gubernur Akpol dalam rangka memperbaiki citra Akpol, yang sebelumnya sempat tercoreng atas insiden tewasnya seorang taruna beberapa waktu lalu.

“Mantan Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel ditempatkan di Gubernur Akpol, karena memiliki kemampuan dan ketegasan untuk melakukan perubahan. Dan di Akpol memerlukan pemimpin yang tegas dan mempunyai intelektual, kecerdasan, prestasi, pengalaman, serta ketegasan,” ungkap Tito.

Lebih lanjut Tito menjelaskan, Rycko juga pernah mengikuti pendidikan di FBI Amerika Serikat. Dengan pengalaman itu, diharapkan untuk melakukan perubahan segera di Akpol, terutama untuk menghilangkan budaya kekerasan, tidak boleh terjadi lagi seperti insiden yang lalu. “Tingkatkan kemampuan berbahasa Inggris untuk para lulusan Akpol. Karena akan dikirim untuk meneruskan pendidikan di luar negeri, seperti di Amerika Serikat, Inggris, dan Singapura, dengan 2 alasan. Pertama mendapatkan ilmu pengetahun, dan kedua kultur anti korupsi,” katanya.

“Kita harus segera lakukan alih generasi yang anti korupsi, dan diharapkan para perwira remaja yang disiapkan untuk terjadinya perubahan. Kalau yang lulus sangat sedikit, tidak akan ada pengaruhnya, harus sebanyak-banyaknya. Itu yang dilakukan oleh Lee Kwan Yeu untuk melakukan perubahan di Singapura,” imbuh Tito.

Kepada Kapolda Sumut yang baru, Irjen Pol Paulus Waterpauw, Tito berpesan untuk bekerja sebaik-baiknya. “Kepada Irjen Pol Paulus Waterpauw, saya ucapkan selamat menjabat Kapolda Sumut. Silakan lanjutkan program Kapolda lama yang sangat baik, karena Kapolda lama adalah pemimpin yang mempunyai banyak prestasi di Polda Sumut,” pesannya. (dvs/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/