30 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Golkar Optimis Tambah 4, Demokrat Tambah 6

ist
DAFTAR: Plt Ketua DPD Partai Demokrat Sumut Herri Zulkarnain saat mendaftarkan Bacaleg ke KPU Sumut Jalan Perintis Kemerdekaan Medan, beberapa waktu lalu.

Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dan Partai Demokrat (PD) menjadi tiga besar parpol yang mendapat perolehan suara terbanyak pada Pemilihan Legislatif 2014 untuk kursi DPRD Sumut. Adapun Golkar di urutan pertama dengan kursi sebanyak 17, disusul PDI Perjuangan sebanyak 16 kursi dan PD sebanyak 14 kursi.

Pada kontestasi Pemilihan Legaslatif (Pileg) 2019 tingkat Sumut, Partai Golkar dan PD optimis menaikkan perolehan kursi. Dari 17 kursi saat ini, Golkar ingin mendapat tambahan keterwakilan kader mereka dua orang menjadi 21 kursi. Sedangkan PD menaikkan target menjadi 20 kursi keterwakilan kadernya.

Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Partai Golkar Sumut, Ahmad Doli Kurnia Tandjung mengatakan, pihaknya masih punya banyak stok kader potensial yang bisa diusung untuk pileg mendatang.

Pada masa penjaringan bacaleg, pihaknya cukup dipusingkan untuk menempatkan kader-kader sesuai alokasi kursi yang tersedia. Begitupun untuk target kursi DPRD Sumut, Doli menyebut pihaknya hanya menambah target dua kursi saja dari 19 menjadi 21.

“Itu turun setelah kami evaluasi saat rapat pleno. Analisisnya juga karena banyak faktor. Satu di antaranya kita melihat faktor sosok yang dicalonkan dan hal ini juga masih berkaitan dengan kondisi Golkar Sumut yang menurut kami berada pada level terburuk yang pernah terjadi,” ungkapnya kepada Sumut Pos, Selasa (7/8).

Penurunan target ini, kata Doli, juga setelah pihaknya melakuka berbagai kajian strategis secara internal. Di mana hasilnya dari target sebelumnya 21 kursi, angka yang dinilai paling realistis dinilai hanya 19 kursi saja. Pun demikian, Golkar sebagai partai berpengalaman di republik ini, diyakini pihaknya masih punya tren pemilih yang cukup konsisten.

“Terutama di Sumut yang selalu menjadi penyumbang besar suara Golkar setiap pileg. Dan semua caleg harus bekerja keras mendapatkan suara serta kursi sebanyak-banyaknya. Kita tidak mau target hanya diumbang sebatas bahasa politik, tapi harus rigid dalam menentukannya. Ada analisis dan hitung-hitunganya kami yakin pada tingkat presisi yang tinggi,” ujar pria yang maju dari Dapil Sumut III untuk DPR RI ini.

Pihaknya berpandangan, kehadiran parpol baru tetap berdampak bagi perolehan suara dan kursi parpol lama seperti Golkar. Terlebih dengan sistem penghitungan suara yang memakai metode sanite lague, tak bisa dianggap sepele dimana banyak penilaian bahwa akan menguntungkan parpol-parpol besar.

“Semua parpol saya kira punya kans dan peluang yang sama. Gak adil rasanya bila harus mengucilkan partai baru. Apalagi kan banyak faktor yang memengaruhi target dan capaian kita. Semua parpol ingin menang dan mendapat kursi yang banyak. Untuk itu kita pun harus bekerja keras,” pungkasnya.

Plt Ketua Demokrat Sumut, Herri Zulkarnain mengungkapkan, pihaknya di Pileg 2019 memasang target 20 persen atau 20 kursi dari 100 kursi yang ada di DPRD Sumut. Target 20 persen yang dipatok ini menurut dia menjadi motivasi sekaligus tantangan bagi mereka, sebagaimana harapan ketua umum PD yang ingin mengembalikan kejayaan seperti 2009 silam.

“Oleh karena itu seluruh bacaleg harus kerja keras. Tunjukkan integritas yang tinggi sebagai pejuang sekaligus petarung untuk mendapat simpati rakyat,” katanya.

Sedangkan untuk kabupaten/kota di Sumut, Herri bilang pihaknya targetkan 21,5 persen. Dari setiap dapil yang ada pihaknya juga menempatkan bacaleg berlatarbelakang tokoh masyarakat, tokoh agama maupun mantan kepala daerah. Sedangkan untuk komposisi bacaleg Demokrat tingkat DPRD provinsi sebanyak 75 persen atau 75 orang.

Dari jumlah itu menurut dia sudah disaring dengan maksimal termasuk tidak mengikutsertakan bacaleg yang tersandung masalah hukum. “Supaya Demokrat ke depan lebih bersih lagi dan ada tim penjaringan untuk menyeleksi bacaleg kami,” ujar pria yang akan maju DPR RI dari Dapil Sumut 1 ini.

Kesempatan itu PD mengklaim bahwa mayoritas memanfaatkan kader-kader sendiri ketimbang sosok di luar parpol. “Begitupun untuk kuota 30 persen perwakilan perempuan, puji Tuhan kami juga melebihi kuota,” katanya. (prn/azw)

ist
DAFTAR: Plt Ketua DPD Partai Demokrat Sumut Herri Zulkarnain saat mendaftarkan Bacaleg ke KPU Sumut Jalan Perintis Kemerdekaan Medan, beberapa waktu lalu.

Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dan Partai Demokrat (PD) menjadi tiga besar parpol yang mendapat perolehan suara terbanyak pada Pemilihan Legislatif 2014 untuk kursi DPRD Sumut. Adapun Golkar di urutan pertama dengan kursi sebanyak 17, disusul PDI Perjuangan sebanyak 16 kursi dan PD sebanyak 14 kursi.

Pada kontestasi Pemilihan Legaslatif (Pileg) 2019 tingkat Sumut, Partai Golkar dan PD optimis menaikkan perolehan kursi. Dari 17 kursi saat ini, Golkar ingin mendapat tambahan keterwakilan kader mereka dua orang menjadi 21 kursi. Sedangkan PD menaikkan target menjadi 20 kursi keterwakilan kadernya.

Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Partai Golkar Sumut, Ahmad Doli Kurnia Tandjung mengatakan, pihaknya masih punya banyak stok kader potensial yang bisa diusung untuk pileg mendatang.

Pada masa penjaringan bacaleg, pihaknya cukup dipusingkan untuk menempatkan kader-kader sesuai alokasi kursi yang tersedia. Begitupun untuk target kursi DPRD Sumut, Doli menyebut pihaknya hanya menambah target dua kursi saja dari 19 menjadi 21.

“Itu turun setelah kami evaluasi saat rapat pleno. Analisisnya juga karena banyak faktor. Satu di antaranya kita melihat faktor sosok yang dicalonkan dan hal ini juga masih berkaitan dengan kondisi Golkar Sumut yang menurut kami berada pada level terburuk yang pernah terjadi,” ungkapnya kepada Sumut Pos, Selasa (7/8).

Penurunan target ini, kata Doli, juga setelah pihaknya melakuka berbagai kajian strategis secara internal. Di mana hasilnya dari target sebelumnya 21 kursi, angka yang dinilai paling realistis dinilai hanya 19 kursi saja. Pun demikian, Golkar sebagai partai berpengalaman di republik ini, diyakini pihaknya masih punya tren pemilih yang cukup konsisten.

“Terutama di Sumut yang selalu menjadi penyumbang besar suara Golkar setiap pileg. Dan semua caleg harus bekerja keras mendapatkan suara serta kursi sebanyak-banyaknya. Kita tidak mau target hanya diumbang sebatas bahasa politik, tapi harus rigid dalam menentukannya. Ada analisis dan hitung-hitunganya kami yakin pada tingkat presisi yang tinggi,” ujar pria yang maju dari Dapil Sumut III untuk DPR RI ini.

Pihaknya berpandangan, kehadiran parpol baru tetap berdampak bagi perolehan suara dan kursi parpol lama seperti Golkar. Terlebih dengan sistem penghitungan suara yang memakai metode sanite lague, tak bisa dianggap sepele dimana banyak penilaian bahwa akan menguntungkan parpol-parpol besar.

“Semua parpol saya kira punya kans dan peluang yang sama. Gak adil rasanya bila harus mengucilkan partai baru. Apalagi kan banyak faktor yang memengaruhi target dan capaian kita. Semua parpol ingin menang dan mendapat kursi yang banyak. Untuk itu kita pun harus bekerja keras,” pungkasnya.

Plt Ketua Demokrat Sumut, Herri Zulkarnain mengungkapkan, pihaknya di Pileg 2019 memasang target 20 persen atau 20 kursi dari 100 kursi yang ada di DPRD Sumut. Target 20 persen yang dipatok ini menurut dia menjadi motivasi sekaligus tantangan bagi mereka, sebagaimana harapan ketua umum PD yang ingin mengembalikan kejayaan seperti 2009 silam.

“Oleh karena itu seluruh bacaleg harus kerja keras. Tunjukkan integritas yang tinggi sebagai pejuang sekaligus petarung untuk mendapat simpati rakyat,” katanya.

Sedangkan untuk kabupaten/kota di Sumut, Herri bilang pihaknya targetkan 21,5 persen. Dari setiap dapil yang ada pihaknya juga menempatkan bacaleg berlatarbelakang tokoh masyarakat, tokoh agama maupun mantan kepala daerah. Sedangkan untuk komposisi bacaleg Demokrat tingkat DPRD provinsi sebanyak 75 persen atau 75 orang.

Dari jumlah itu menurut dia sudah disaring dengan maksimal termasuk tidak mengikutsertakan bacaleg yang tersandung masalah hukum. “Supaya Demokrat ke depan lebih bersih lagi dan ada tim penjaringan untuk menyeleksi bacaleg kami,” ujar pria yang akan maju DPR RI dari Dapil Sumut 1 ini.

Kesempatan itu PD mengklaim bahwa mayoritas memanfaatkan kader-kader sendiri ketimbang sosok di luar parpol. “Begitupun untuk kuota 30 persen perwakilan perempuan, puji Tuhan kami juga melebihi kuota,” katanya. (prn/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/