32.8 C
Medan
Wednesday, May 1, 2024

Kuota CASN Dibuka 197.111 Formasi, Kuota se-Sumut Diumumkan Akhir Oktober

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah berencana membuka 197.111 formasi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) tahun 2019. Rencananya, proses seleksi akan dimulai Oktober ini. Sejauh ini Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Pemerintah Kota Medan belum menerima kuota rekrutmen CASN dari pusat. Rencananya, kuota CASN se-Sumut diumumkan akhir Oktober ini.

“Iya, belum ada kami terima (kuota CASN 2019). Mungkin masih di tingkat kementerian dan lembaga,” ujar Pelaksana Tugas Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Setdaprovsu, Abdullah Khair Harahap menjawab Sumut Pos, Senin (7/10).

Biasanya, kata Khair, jika sudah ada kuota CASN yang akan didistribusikan berdasarkan penetapan dari pemerintah pusat, pihaknya dipanggil untuk menghadiri rapat terlebih dahulu. “Yang ada baru sebatas rapat pelaksanaan teknis saja di BKN Regional VI Medan dalam minggu ini. Untuk kuota memang belum ada kami terima,” katanya.

Sebelumnya, BKD Setdaprovsu telah mengajukan kebutuhan CASN 2019 ke Kemenpan RB. Hanya saja sampai kini belum ada respon atas pengajuan tersebut. “Secara teknis kegiatan, kami sifatnya hanya membantu saja. Semua yang bekerja adalah Panselnas (Panitia Seleksi Nasional) CASN. Kami di daerah hanya mempersiapkan ruang ujian dan memastikan kesiapan berlangsung aman dan lancar,” pungkasnya.

Kepala BKN Regional VI Medan, English Nainggolan, mengatakan sampai sekarang pihaknya belum menerima jumlah usulan CASN dari pemda di wilayah kerjanya. “Di kami belum ada data tersebut. Mungkin pemda bersangkutan langsung ke BKN Pusat atau Kemenpan RB,” katanya.

Sekretaris Kemenpan RB Dwi Wahyu Atmaji sebelumnya mengungkapkan dari total 197.111 formasi yang tersedia, sebanyak 37.854 dialokasikan untuk kementerian dan lembaga di tingkat pusat dan 159.257 formasi didistribusikan untuk 467 pemerintah daerah. “Kami harapkan Oktober ini mulai diumumkan rencana pengadaan CASN ini dan prosesnya bisa dilaksanakan Desember 2019,” ujar dia.

Tahun ini, formasi yang diprioritaskan adalah tenaga teknis yang mendukung pengembangan nasional, terutama guru dan tenaga kesehatan serta tenaga teknis lainnya untuk pengembangan SDM dan infrastruktur.

Untuk kebutuhan daerah, Dwi memastikan akan lebih diutamakan guru dan tenaga kesehatan. “Kita sedang memperbaiki komposisi, pegawai kita sekarang masih didominasi oleh pegawai administrasi umum. Nah, kita ingin mengubah, yang lebih kita prioritaskan adalah tenaga teknis,” kata dia.

Pada seleksi CASN tahun ini, pemerintah juga menyediakan kuota khusus formasi untuk pelamar penyandang disabilitas, cumlaude, diaspora, serta putra Papua/Papua Barat. Kendati demikian, Dwi belum dapat memastikan jumlah kuota khusus itu.

Para pelamar yang pada seleksi CASN 2018 lulus PI atau seleksi kompetensi dasar (SKD) tetapi tidak bisa lulus menjadi ASN dapat menggunakan nilai yang lama dan bisa langsung mengikuti Seleksi Kompetensi Bidang (SKB). “Mereka diberi kesempatan untuk menggunakan nilai yang lama jadi bisa langsung ikut SKB. Namun demikian apabila mereka ingin mengulang mengikuti seleksi SKD mereka diberi kesempatan mengulang dan yang akan dipergunakan adalah nilai yang lebih baik,” katanya.

BKD Medan Usul 800 Formasi

Senada dengan BKD Setdaprovsu, Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKDPSDM) Kota Medan juga belum menerima formasi perekrutan CASN.

“Belum, jumlah 197.111 itukan formasi penerimaan secara nasional. Untuk per daerah belum,” ucap Kepala BKDPSDM Kota Medan, Muslim Harahap kepada Sumut Pos, Senin (7/10).

Kapan formasi itu aka diberikan BKN kepada daerah? Muslim mengatakan akhir Oktober 2019. “Akhir bulan ini rencana penyampaian Kuota itu. Pengumuman akhir Oktober itu melalui website, pendaftarannya di November 2019,” ujarnya.

Dijelaskan Muslim, sebelumnya Pemko Medan telah mengusulkan lebih dari 800 formasi CASN dan PPPK kepada Kemenpan RB untuk direkrut di tahun 2019. Namun, kepastian tidak adanya perekrutan PPPK pada tahun ini, membuat pihaknya hanya menunggu jawaban untuk formasi CPNS.

“Total ada 800an formasi, sekitar 300 itu untuk CPNS, selebihnya untuk PPPK dan PPPK itu tak ada lagi di tahun ini. Nah dari yang 300an ini kita lihat lah berapa formasi yang akan disetujui Kemenpan,” ujarnya.

Kali ini, kata Muslim, ada perbedaan yang mencolok antara perekrutan CASN tahun 2018 dengan tahun 2019/2020. Jika tahun lalu Pemerintah Pusat menyediakan anggaran untuk perekrutan CASN di seluruh Indonesia, tahun ini tidak ada anggaran dari pusat. “Kali ini kita harus siapkan anggarannya sendiri untuk perekrutan CPNS,” jelasnya.

Pemko Medan sendiri belum menganggarkan dana perekrutan CASN di APBD 2020. Sebab pemberitahuan mengenai anggaran perekrutan dibiayai oleh masing-masing pemerintah daerah, baru datang setelah APBD Kota Medan ‘ketok palu’ di DPRD Medan.

“Kita fikir sama seperti tahun lalu, anggarannya dari pusat. Inilah mau dianggarkan dulu supaya bisa kita laksanakan,” terangnya.

Terkait besaran anggaran yang akan diajukan, Muslim mengaku belum menghitungkan. Rencananya BKD Medan akan memanfaatkan fasilitas yang dimiliki Pemko Medan semaksimal mungkin, untuk menekan biaya perekrutan.

“Kalau dengan sistem seperti UNBK, nggak masalah. Karena untuk sekolah tingkat SMP saja kita punya 4.136 Komputer yang tersebar di sejumlah sekolah SMP Negeri di Kota Medan. Kalau harus sewa laptop lagi untuk proses ujian, itu besar sekali nanti dananya. Belum lagi sarana-sarana lainnya,” jelasnya.

Komputer UNBK, lanjutnya, bisa ‘dicover’ oleh pihaknya walaupun tidak mungkin melibatkan semua sekolah. “Contoh di SMP 1 Medan ada 148 komputer, di SMP 43 ada 246 komputer dan SMP 25 ada 279 komputer, lengkap dengan jaringan dan perangkatnya. Dengan total 673 di tiga sekolah itu saja kita sudah bisa melaksanakan ujian untuk CPNS. Tentunya dengan sejumlah gelombang dan memakan waktu antara 3 sampai 5 hari. Kalau dibutuhkan, kita bisa tambah ke sekolah SMP lainnya, supaya waktunya bisa lebih singkat,” urainya.

Muslim merincikan tahapan perekrutan CASN yang telah diberikan oleh pemerintah pusat kepada pihaknya di BKDPSDM Kota Medan. Adapun rinciannya yang nantinya akan diumumkan di Website resmi BKN, urai Muslim, adalah sebagai berikut: Pengumuman Formasi CASN (Oktober 2019), pendaftaran (Oktober dan November 2019), pengumuman Hasil Seleksi Administrasi (Desember 2019), Masa Sanggah (Januari 2020), pengumuman jadwal SKD (Januari 2020), pelaksanaan SKD (Februari 2020), pengumuman Hasil SKD (Maret 2020), pelaksanaan SKB (Maret 2020), integrasi Nilai SKD dan SKB (April 2020), dan penetapan NIP dan Pengangkatan Sebagai CASN (April 2020). (prn/map)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah berencana membuka 197.111 formasi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) tahun 2019. Rencananya, proses seleksi akan dimulai Oktober ini. Sejauh ini Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Pemerintah Kota Medan belum menerima kuota rekrutmen CASN dari pusat. Rencananya, kuota CASN se-Sumut diumumkan akhir Oktober ini.

“Iya, belum ada kami terima (kuota CASN 2019). Mungkin masih di tingkat kementerian dan lembaga,” ujar Pelaksana Tugas Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Setdaprovsu, Abdullah Khair Harahap menjawab Sumut Pos, Senin (7/10).

Biasanya, kata Khair, jika sudah ada kuota CASN yang akan didistribusikan berdasarkan penetapan dari pemerintah pusat, pihaknya dipanggil untuk menghadiri rapat terlebih dahulu. “Yang ada baru sebatas rapat pelaksanaan teknis saja di BKN Regional VI Medan dalam minggu ini. Untuk kuota memang belum ada kami terima,” katanya.

Sebelumnya, BKD Setdaprovsu telah mengajukan kebutuhan CASN 2019 ke Kemenpan RB. Hanya saja sampai kini belum ada respon atas pengajuan tersebut. “Secara teknis kegiatan, kami sifatnya hanya membantu saja. Semua yang bekerja adalah Panselnas (Panitia Seleksi Nasional) CASN. Kami di daerah hanya mempersiapkan ruang ujian dan memastikan kesiapan berlangsung aman dan lancar,” pungkasnya.

Kepala BKN Regional VI Medan, English Nainggolan, mengatakan sampai sekarang pihaknya belum menerima jumlah usulan CASN dari pemda di wilayah kerjanya. “Di kami belum ada data tersebut. Mungkin pemda bersangkutan langsung ke BKN Pusat atau Kemenpan RB,” katanya.

Sekretaris Kemenpan RB Dwi Wahyu Atmaji sebelumnya mengungkapkan dari total 197.111 formasi yang tersedia, sebanyak 37.854 dialokasikan untuk kementerian dan lembaga di tingkat pusat dan 159.257 formasi didistribusikan untuk 467 pemerintah daerah. “Kami harapkan Oktober ini mulai diumumkan rencana pengadaan CASN ini dan prosesnya bisa dilaksanakan Desember 2019,” ujar dia.

Tahun ini, formasi yang diprioritaskan adalah tenaga teknis yang mendukung pengembangan nasional, terutama guru dan tenaga kesehatan serta tenaga teknis lainnya untuk pengembangan SDM dan infrastruktur.

Untuk kebutuhan daerah, Dwi memastikan akan lebih diutamakan guru dan tenaga kesehatan. “Kita sedang memperbaiki komposisi, pegawai kita sekarang masih didominasi oleh pegawai administrasi umum. Nah, kita ingin mengubah, yang lebih kita prioritaskan adalah tenaga teknis,” kata dia.

Pada seleksi CASN tahun ini, pemerintah juga menyediakan kuota khusus formasi untuk pelamar penyandang disabilitas, cumlaude, diaspora, serta putra Papua/Papua Barat. Kendati demikian, Dwi belum dapat memastikan jumlah kuota khusus itu.

Para pelamar yang pada seleksi CASN 2018 lulus PI atau seleksi kompetensi dasar (SKD) tetapi tidak bisa lulus menjadi ASN dapat menggunakan nilai yang lama dan bisa langsung mengikuti Seleksi Kompetensi Bidang (SKB). “Mereka diberi kesempatan untuk menggunakan nilai yang lama jadi bisa langsung ikut SKB. Namun demikian apabila mereka ingin mengulang mengikuti seleksi SKD mereka diberi kesempatan mengulang dan yang akan dipergunakan adalah nilai yang lebih baik,” katanya.

BKD Medan Usul 800 Formasi

Senada dengan BKD Setdaprovsu, Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKDPSDM) Kota Medan juga belum menerima formasi perekrutan CASN.

“Belum, jumlah 197.111 itukan formasi penerimaan secara nasional. Untuk per daerah belum,” ucap Kepala BKDPSDM Kota Medan, Muslim Harahap kepada Sumut Pos, Senin (7/10).

Kapan formasi itu aka diberikan BKN kepada daerah? Muslim mengatakan akhir Oktober 2019. “Akhir bulan ini rencana penyampaian Kuota itu. Pengumuman akhir Oktober itu melalui website, pendaftarannya di November 2019,” ujarnya.

Dijelaskan Muslim, sebelumnya Pemko Medan telah mengusulkan lebih dari 800 formasi CASN dan PPPK kepada Kemenpan RB untuk direkrut di tahun 2019. Namun, kepastian tidak adanya perekrutan PPPK pada tahun ini, membuat pihaknya hanya menunggu jawaban untuk formasi CPNS.

“Total ada 800an formasi, sekitar 300 itu untuk CPNS, selebihnya untuk PPPK dan PPPK itu tak ada lagi di tahun ini. Nah dari yang 300an ini kita lihat lah berapa formasi yang akan disetujui Kemenpan,” ujarnya.

Kali ini, kata Muslim, ada perbedaan yang mencolok antara perekrutan CASN tahun 2018 dengan tahun 2019/2020. Jika tahun lalu Pemerintah Pusat menyediakan anggaran untuk perekrutan CASN di seluruh Indonesia, tahun ini tidak ada anggaran dari pusat. “Kali ini kita harus siapkan anggarannya sendiri untuk perekrutan CPNS,” jelasnya.

Pemko Medan sendiri belum menganggarkan dana perekrutan CASN di APBD 2020. Sebab pemberitahuan mengenai anggaran perekrutan dibiayai oleh masing-masing pemerintah daerah, baru datang setelah APBD Kota Medan ‘ketok palu’ di DPRD Medan.

“Kita fikir sama seperti tahun lalu, anggarannya dari pusat. Inilah mau dianggarkan dulu supaya bisa kita laksanakan,” terangnya.

Terkait besaran anggaran yang akan diajukan, Muslim mengaku belum menghitungkan. Rencananya BKD Medan akan memanfaatkan fasilitas yang dimiliki Pemko Medan semaksimal mungkin, untuk menekan biaya perekrutan.

“Kalau dengan sistem seperti UNBK, nggak masalah. Karena untuk sekolah tingkat SMP saja kita punya 4.136 Komputer yang tersebar di sejumlah sekolah SMP Negeri di Kota Medan. Kalau harus sewa laptop lagi untuk proses ujian, itu besar sekali nanti dananya. Belum lagi sarana-sarana lainnya,” jelasnya.

Komputer UNBK, lanjutnya, bisa ‘dicover’ oleh pihaknya walaupun tidak mungkin melibatkan semua sekolah. “Contoh di SMP 1 Medan ada 148 komputer, di SMP 43 ada 246 komputer dan SMP 25 ada 279 komputer, lengkap dengan jaringan dan perangkatnya. Dengan total 673 di tiga sekolah itu saja kita sudah bisa melaksanakan ujian untuk CPNS. Tentunya dengan sejumlah gelombang dan memakan waktu antara 3 sampai 5 hari. Kalau dibutuhkan, kita bisa tambah ke sekolah SMP lainnya, supaya waktunya bisa lebih singkat,” urainya.

Muslim merincikan tahapan perekrutan CASN yang telah diberikan oleh pemerintah pusat kepada pihaknya di BKDPSDM Kota Medan. Adapun rinciannya yang nantinya akan diumumkan di Website resmi BKN, urai Muslim, adalah sebagai berikut: Pengumuman Formasi CASN (Oktober 2019), pendaftaran (Oktober dan November 2019), pengumuman Hasil Seleksi Administrasi (Desember 2019), Masa Sanggah (Januari 2020), pengumuman jadwal SKD (Januari 2020), pelaksanaan SKD (Februari 2020), pengumuman Hasil SKD (Maret 2020), pelaksanaan SKB (Maret 2020), integrasi Nilai SKD dan SKB (April 2020), dan penetapan NIP dan Pengangkatan Sebagai CASN (April 2020). (prn/map)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/