25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

PKPI Ungkap Alasan Tinggalkan Tengku Erry

Foto: Andika/Sumut Pos
Balon Gubernur Sumut, JR Saragih dan Balon Wakil Gubernur, Ance Selian saat melakukan registrasi di gedung KPU Sumut Jalan Perintis Kemerdekaan, Selasa (9/1/2018).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) menjadi partai politik (Parpol) pertama yang mendeklarasikan bakal mendukung pencalonan Tengku Erry Nuradi di Pilgubsu 2018.

Surat dukungan itu diberikan 5 Juni 2017 secara langsung kepada Tengku Erry. Belakangan, PKPI menarik dukungan dari Tengku Erry dan mengalihkannya kepada JR Saragih. “Pasti ada alasan mengapa PKPI tarik dukungan,”ujar Ketua DPP PKPI Sumut, Juliski Simorangkir di KPU Sumut, Selasa (9/1/2018).

Juliski menyebut keputusan PKPI  mengusung JR Saragih maju diputuskan pada 5 Januari 2018. Atau setelah Partai Golkat dan Nasdem menarik dukungan dari Tengku Erry.

“Awalnya parpol pengusung incumbent itu PKPI (3 kursi), PKB (3 kursi), Golkar (17 kursi), Nasdem (5 kursi). Seperti diketahui, Golkar dan Nasdem tarik dukungan, tidak mungkin PKPI dan PKB bertahan, makanya terjalin komunikasi dengan Pak JR, sampai akhirnya keluar keputusan saat ini,”paparnya.

PKPI memilih JR Saragih, kata dia, karena akan diusung oleh Partai Demokrat yang memiliki 14 kursi. Sehingga, ketika PKPI dan PKB bergabung maka sudah cukup untuk mengusung satu Paslon (Pasangan Calon).

“Kami juga melihat Pak JR sebagai sosok yang memiliki kualitas dan kapabilitas sebagai pemimpin. Kami optimis akan menang dengan bekerja keras,”ungkap Anggota DPRD Sumut ini. (dik)

Foto: Andika/Sumut Pos
Balon Gubernur Sumut, JR Saragih dan Balon Wakil Gubernur, Ance Selian saat melakukan registrasi di gedung KPU Sumut Jalan Perintis Kemerdekaan, Selasa (9/1/2018).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) menjadi partai politik (Parpol) pertama yang mendeklarasikan bakal mendukung pencalonan Tengku Erry Nuradi di Pilgubsu 2018.

Surat dukungan itu diberikan 5 Juni 2017 secara langsung kepada Tengku Erry. Belakangan, PKPI menarik dukungan dari Tengku Erry dan mengalihkannya kepada JR Saragih. “Pasti ada alasan mengapa PKPI tarik dukungan,”ujar Ketua DPP PKPI Sumut, Juliski Simorangkir di KPU Sumut, Selasa (9/1/2018).

Juliski menyebut keputusan PKPI  mengusung JR Saragih maju diputuskan pada 5 Januari 2018. Atau setelah Partai Golkat dan Nasdem menarik dukungan dari Tengku Erry.

“Awalnya parpol pengusung incumbent itu PKPI (3 kursi), PKB (3 kursi), Golkar (17 kursi), Nasdem (5 kursi). Seperti diketahui, Golkar dan Nasdem tarik dukungan, tidak mungkin PKPI dan PKB bertahan, makanya terjalin komunikasi dengan Pak JR, sampai akhirnya keluar keputusan saat ini,”paparnya.

PKPI memilih JR Saragih, kata dia, karena akan diusung oleh Partai Demokrat yang memiliki 14 kursi. Sehingga, ketika PKPI dan PKB bergabung maka sudah cukup untuk mengusung satu Paslon (Pasangan Calon).

“Kami juga melihat Pak JR sebagai sosok yang memiliki kualitas dan kapabilitas sebagai pemimpin. Kami optimis akan menang dengan bekerja keras,”ungkap Anggota DPRD Sumut ini. (dik)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/