32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Ketok Mortir Pakai Martil, Duarrr…! Tangan Agam Hancur

Wagiem korban serpihan ledakan mortir
Wagiem, istri Agam, terkena serpihan ledakan mortir yang diketok , saat di RS Pertamina Pangjkakan Brandan.(Foto: Darwis/Metro Langkat)

BRANDAN, SUMUTPOS.CO – Ledakan dahsyat disertai jerit kesakitan menggegerkan warga Desa Pelawi Selatan, Senin (8/9) siang. Usut punya usut, ternyata dentuman itu berasal dari mortir yang meledak karena hendak dihancurkan Andi alias Agam (40) menggunakan martil.

Selain membuat heboh, ledakan ini juga menghancurkan kedua tangan Agam. Tak cuma itu, kedua kaki dan tubuhnya juga menderita luka. Bahkan, istrinya, Wagiem (46) juga mengalami luka serius. Sedang Anwar alias Uwar (50) hanya mengalami luka ringan.

Mortir tersebut meledak di Jl. Tanjungpura Gang Umar, Desa Pelawi Selatan, Kec. Babalan. Info yang dirangkum METRO LANGKAT (grup SUMUTPOS.CO), pasutri yang kesehariannya jadi penampung barang bekas, membeli sebuah benda mirip shock breaker dari kawasan Pelurlak, NAD. Tapi pasutri asal Jl. By Pass Lingkungan V, Kel. Alur Dua, Kec. Sei Lepan itu, tak mengetahui kalau benda itu adalah mortir.

“Kemudian barang tersebut dibawa pulang dan disimpan di rumah Anwar. Anwar sendiri merupakan anggota pasutri ini,” ujar Kapolsek Pangkalan Brandan, AKP SR Tambunan yang turun ke lokasi kejadian.

Masih menurut Tambunan. Setelah itu, pasutri itu coba mengambil bagian luar benda berat yang terbuat dari kuningan tersebut. Mereka berniat memisahkan benda kuningan itu dari sarangnya.

”Waktu itu Anwar sempat memperingatkan kedua korban untuk tidak memukul-mukul benda panjang berbentuk rudal kecil tersebut, sebab dikhawatirkan bisa meledak. Namun belum lagi kalimat Anwar berakhir, suara ledakan keras terdengar kuat. Seiring dengan itu kedua pasangan suami istri itupun jatuh terkapar di tanah dengan sejumlah luka,” urai mantan KBO Polres Langkat itu.

Korban sudah dibawa ke rumah sakit. Kondisinya lumayan memprihatikan. ”Si Agam, kedua tangannya hancur dan terpaksa diamputasi,” ujar Tambunan.

Sementara, Wagiem, janda anak satu yang dinikahi Agam beberapa tahun lalu, mengalami luka di bagian kedua kakinya. Dari ketiga korban, hanya kondisi Anwar yang tidak begitu parah. Hanya mengalami luka ringan terkena percikan serpihan peledak itu. Masyarakat yang melihat kejadian ini langsung berupaya menolong korban dengan memboyongnya ke RS Pertamina Pangkalan Brandan. Setibanya di RS milik Pertamina tersebut, korban Agam langsung dimasukkan ke ruangan UGD karena tak sadarkan diri.

Tambunan yang turun ketempat kejadian perkara bersama anak buahnya langsung mengamankan lokasi sekaligus melakukan olah TKP. Serpihan peledak yang tersisa lalu diamankan sebagai barang bukti. “Korban merupakan pencari barang bekas (botot-red) keliling, dan hari Minggu (7/9) kemarin, mereka membeli barang bekas dari masyarakat di daerah Peurlak, NAD. Suatu benda berbentuk seperti shock breaker,” tambahnya.

Sementara Kapolres Langkat AKBP Dwi Asmoro SIk MH yang mendapat kabar adanya ledakan mortir menelan korban, langsung turun ke Brandan. Sementara informasi dari RS Pertamina Brandan, korban Agam ditangani dr Grace Sitopu, dan disebutkan dokter ini yang akan mengamputasi tangan korban.(dw/smg/deo)

Wagiem korban serpihan ledakan mortir
Wagiem, istri Agam, terkena serpihan ledakan mortir yang diketok , saat di RS Pertamina Pangjkakan Brandan.(Foto: Darwis/Metro Langkat)

BRANDAN, SUMUTPOS.CO – Ledakan dahsyat disertai jerit kesakitan menggegerkan warga Desa Pelawi Selatan, Senin (8/9) siang. Usut punya usut, ternyata dentuman itu berasal dari mortir yang meledak karena hendak dihancurkan Andi alias Agam (40) menggunakan martil.

Selain membuat heboh, ledakan ini juga menghancurkan kedua tangan Agam. Tak cuma itu, kedua kaki dan tubuhnya juga menderita luka. Bahkan, istrinya, Wagiem (46) juga mengalami luka serius. Sedang Anwar alias Uwar (50) hanya mengalami luka ringan.

Mortir tersebut meledak di Jl. Tanjungpura Gang Umar, Desa Pelawi Selatan, Kec. Babalan. Info yang dirangkum METRO LANGKAT (grup SUMUTPOS.CO), pasutri yang kesehariannya jadi penampung barang bekas, membeli sebuah benda mirip shock breaker dari kawasan Pelurlak, NAD. Tapi pasutri asal Jl. By Pass Lingkungan V, Kel. Alur Dua, Kec. Sei Lepan itu, tak mengetahui kalau benda itu adalah mortir.

“Kemudian barang tersebut dibawa pulang dan disimpan di rumah Anwar. Anwar sendiri merupakan anggota pasutri ini,” ujar Kapolsek Pangkalan Brandan, AKP SR Tambunan yang turun ke lokasi kejadian.

Masih menurut Tambunan. Setelah itu, pasutri itu coba mengambil bagian luar benda berat yang terbuat dari kuningan tersebut. Mereka berniat memisahkan benda kuningan itu dari sarangnya.

”Waktu itu Anwar sempat memperingatkan kedua korban untuk tidak memukul-mukul benda panjang berbentuk rudal kecil tersebut, sebab dikhawatirkan bisa meledak. Namun belum lagi kalimat Anwar berakhir, suara ledakan keras terdengar kuat. Seiring dengan itu kedua pasangan suami istri itupun jatuh terkapar di tanah dengan sejumlah luka,” urai mantan KBO Polres Langkat itu.

Korban sudah dibawa ke rumah sakit. Kondisinya lumayan memprihatikan. ”Si Agam, kedua tangannya hancur dan terpaksa diamputasi,” ujar Tambunan.

Sementara, Wagiem, janda anak satu yang dinikahi Agam beberapa tahun lalu, mengalami luka di bagian kedua kakinya. Dari ketiga korban, hanya kondisi Anwar yang tidak begitu parah. Hanya mengalami luka ringan terkena percikan serpihan peledak itu. Masyarakat yang melihat kejadian ini langsung berupaya menolong korban dengan memboyongnya ke RS Pertamina Pangkalan Brandan. Setibanya di RS milik Pertamina tersebut, korban Agam langsung dimasukkan ke ruangan UGD karena tak sadarkan diri.

Tambunan yang turun ketempat kejadian perkara bersama anak buahnya langsung mengamankan lokasi sekaligus melakukan olah TKP. Serpihan peledak yang tersisa lalu diamankan sebagai barang bukti. “Korban merupakan pencari barang bekas (botot-red) keliling, dan hari Minggu (7/9) kemarin, mereka membeli barang bekas dari masyarakat di daerah Peurlak, NAD. Suatu benda berbentuk seperti shock breaker,” tambahnya.

Sementara Kapolres Langkat AKBP Dwi Asmoro SIk MH yang mendapat kabar adanya ledakan mortir menelan korban, langsung turun ke Brandan. Sementara informasi dari RS Pertamina Brandan, korban Agam ditangani dr Grace Sitopu, dan disebutkan dokter ini yang akan mengamputasi tangan korban.(dw/smg/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/