Jatuh Sakit, Abdul Sani Dirujuk Dermawan ke RS

SUMUTPOS.CO – Miris dialami Abdul Sani, warga Kelurahan Sri Padang, Kecamatan Rambutan Kota Tebingtinggi. Pria ujur berusia 78 tahun ini, terpaksa dilarikan ke rumah sakit oleh warga dan para dermawan yang iba melihat kondisinya yang terkulai lemah karena sakit, dan tak mendapat perhatian keluarga.

Sebelum jatuh sakit, kondisi Abdul Sani yang dua tahun hidup sebatangkara, mendapat perhatian dari Usman. Tak tega melihat Abdul Sani yang tak punya tempat tinggal menetap, Usman pun mendirikan bangunan 2×2 meter agar Abdul Sani, bisa berteduh dan tidur tidak di sembarang tempat. “Setiap kami makan, Abdul Sani juga ikut makan. Memang, karena banyak warga yang diduduk-duduk di dekat rumahnya, terkadang mereka juga memberikan makan nasi bungkus kepada Abdul Sani,”jelas Usman, ketika ditemui Sumut Pos di kediamannya, Jumat (9/6).

Menurut Usman, niatnya membantu Abdul Sani sebagai bentuk wujud kepedulian dirinya dan warga.

“Setiap kami makan, Abdul Sani juga ikut makan. Memang, karena banyak warga yang diduduk-duduk di dekat rumahnya, terkadang mereka juga memberikan makan nasi bungkus kepada Abdul Sani,”jelas Usman.

Diceritakan Usman, sebelumnya Abdul Sani terlihat sehat dan mampu mengendarai sepeda. Namun kondisinya drop, saat Abdul Sani mengalami kecelakaan karena ditabrak betor. Itu diketahui, ketika keluarganya hendak mengantarkan makanan. Namun Abdul Sani sama sekali tidak menyahut, apalagi membuka pintu rumah yang dibangun Usman. “Akhirnya kami membuka paksa pintu, saat Abdul Sani disapa, Abdul Sani menggigau. Alhasil, kami memanggil bidan untuk memeriksakan kondisi kesehatannya. Saat itulah diketahui jika Abdul Sani terserang penyakit hipertensi dengan tekanan darah 200 lebih,”ujarnya.

Dengan langkah bijak, Usman pun menghubungi salah seorang anggota DPRD Kota Tebingtinggi dari Partai Golongan Karya, Ir Pahala Sitorus. Dengan sigap dan cepat, Pahala Sitorus datang melihat kondisi Abdul Sani yang terbaring lemah di atas kasur beralaskan tikar.

Menurut Pahala Sitorus, Abdul Sani secepatnya dilarikan ke rumah sakit. Setelah koordinasi dengan Lurah dan Camat, Pahala Sitorus membawa mobil ambulance untuk membawa Abdul Sani ke RSUD dr Kumpulan Pane Kota Tebingtinggi. “Semua sudah kita urus surat-surat Bapak Abdul Sani ini, kita juga akan membawa ke rumah sakit agar mendapatkan perawatan intensif lebih baik,”jelas Pahala.

Dijelaskan Pahala, tindakan dirinya merupakan bentuk empati selaku wakil rakyat yang harus peka dengan nasib rakyat, terutama orang yang tidak mampu atau orangtua jompo. “Kalau kita mau membantu tidak perlu memandang siapa masyarakat itu,”bilangnya.

Sementara itu, Latief (74), adik Abdul Sani yang datang melihat kondisi abangnya mengatakan, jika Abdul Sani belum pernah menikah dan tidak memiliki tempat tinggal. “Aku tidak bisa merawatnya, nanti dulu saya bilang dengan keluarga yang di Kota Medan, apa mereka mau merawat Abdul Sani,”terang Latief. (ian/han)

SUMUTPOS.CO – Miris dialami Abdul Sani, warga Kelurahan Sri Padang, Kecamatan Rambutan Kota Tebingtinggi. Pria ujur berusia 78 tahun ini, terpaksa dilarikan ke rumah sakit oleh warga dan para dermawan yang iba melihat kondisinya yang terkulai lemah karena sakit, dan tak mendapat perhatian keluarga.

Sebelum jatuh sakit, kondisi Abdul Sani yang dua tahun hidup sebatangkara, mendapat perhatian dari Usman. Tak tega melihat Abdul Sani yang tak punya tempat tinggal menetap, Usman pun mendirikan bangunan 2×2 meter agar Abdul Sani, bisa berteduh dan tidur tidak di sembarang tempat. “Setiap kami makan, Abdul Sani juga ikut makan. Memang, karena banyak warga yang diduduk-duduk di dekat rumahnya, terkadang mereka juga memberikan makan nasi bungkus kepada Abdul Sani,”jelas Usman, ketika ditemui Sumut Pos di kediamannya, Jumat (9/6).

Menurut Usman, niatnya membantu Abdul Sani sebagai bentuk wujud kepedulian dirinya dan warga.

“Setiap kami makan, Abdul Sani juga ikut makan. Memang, karena banyak warga yang diduduk-duduk di dekat rumahnya, terkadang mereka juga memberikan makan nasi bungkus kepada Abdul Sani,”jelas Usman.

Diceritakan Usman, sebelumnya Abdul Sani terlihat sehat dan mampu mengendarai sepeda. Namun kondisinya drop, saat Abdul Sani mengalami kecelakaan karena ditabrak betor. Itu diketahui, ketika keluarganya hendak mengantarkan makanan. Namun Abdul Sani sama sekali tidak menyahut, apalagi membuka pintu rumah yang dibangun Usman. “Akhirnya kami membuka paksa pintu, saat Abdul Sani disapa, Abdul Sani menggigau. Alhasil, kami memanggil bidan untuk memeriksakan kondisi kesehatannya. Saat itulah diketahui jika Abdul Sani terserang penyakit hipertensi dengan tekanan darah 200 lebih,”ujarnya.

Dengan langkah bijak, Usman pun menghubungi salah seorang anggota DPRD Kota Tebingtinggi dari Partai Golongan Karya, Ir Pahala Sitorus. Dengan sigap dan cepat, Pahala Sitorus datang melihat kondisi Abdul Sani yang terbaring lemah di atas kasur beralaskan tikar.

Menurut Pahala Sitorus, Abdul Sani secepatnya dilarikan ke rumah sakit. Setelah koordinasi dengan Lurah dan Camat, Pahala Sitorus membawa mobil ambulance untuk membawa Abdul Sani ke RSUD dr Kumpulan Pane Kota Tebingtinggi. “Semua sudah kita urus surat-surat Bapak Abdul Sani ini, kita juga akan membawa ke rumah sakit agar mendapatkan perawatan intensif lebih baik,”jelas Pahala.

Dijelaskan Pahala, tindakan dirinya merupakan bentuk empati selaku wakil rakyat yang harus peka dengan nasib rakyat, terutama orang yang tidak mampu atau orangtua jompo. “Kalau kita mau membantu tidak perlu memandang siapa masyarakat itu,”bilangnya.

Sementara itu, Latief (74), adik Abdul Sani yang datang melihat kondisi abangnya mengatakan, jika Abdul Sani belum pernah menikah dan tidak memiliki tempat tinggal. “Aku tidak bisa merawatnya, nanti dulu saya bilang dengan keluarga yang di Kota Medan, apa mereka mau merawat Abdul Sani,”terang Latief. (ian/han)