29 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Sosialisasi Pencegahan Radikalisme dan Terorisme di Asahan

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Sumatera Utara (Provsu) bekerjasama dengan Kesbangpol Kabupaten Asahan menggelar Sosialisasi Pencegahan Bahaya Radikalisme dan Terorisme Tahun 2021 di Aula Kesbangpol Kabupaten Asahan, Kamis (10/6).

Sosialisasi ini bertujuan untuk menjaga situasi dan kondisi yang kondusif, meningkatkan pengetahuan tentang tindak pidana terorisme, dan membangun dialog antara pemerintah dan masyarakat khususnya generasi muda tentang bahaya terorisme dan radikalisme.

Kepala Badan Kesbangpol Provsu diwakili Kepala Bidang Penanganan Konflik dan Kewaspadaan Nasional Provinsi Sumatera Utara, Budianto Tambunan, SE, M. Si mengatakan, masalah terorisme di Indonesia masih merupakan persoalan yang serius walaupun sudah banyak pelaku teror yang berhasil ditangkap dan diproses hukum, serta sel-sel dan jaringan teroris yang dihancurkan.

Akan tetapi eskalasi konflik di beberapa negara, khususnya di wilayah Timur Tengah yang menunjukkan tanda-tanda mereda, maka potensi radikalisme dan munculnya aksi-aksi terorisme dikhawatirkan akan terus ada karena jaringan teroris selalu menyebarkan jaringannya ke seluruh dunia termasuk Indonesia.

Dia berharap, setelah mengikuti kegiatan ini kita memahami hakikat dan bahaya dari paham radikalisme dan terorismen dan kita dapat menemukan solusi yang tepat untuk mengantisipasi dan menanggulanginya.

“Dan kepada peserta sosialisasi saya berharap untuk mengikuti seluruh rangkaian acara dan menyimak materi yang disampaikan dengan seksama,” tutupnya.

Sementara Bupati Asahan pada bimbingannya yang disampaikan Staf Ahli Bupati, Edi Sukmana, SH, M.Si mengatakan, dalam menangkal radikalisme yaitu mosi tidak percaya dan meragukan Pancasila sebagai dasar negara, dan mengkritisi Pemerintah, bahkan menentangnya dan menyerang tokoh nasional.

Ada beberapa faktor pendorong yang membuat generasi muda terpengaruh radikalisme, yaitu merasa jiwanya kosong, adanya idelogi yang dianggap tepat (instan), kecewa kepada Pemerintah/Negara, adanya kelompok dengan ideologi radikal terorisme dan pengaruh orang terdekat.

Dengan penjelasan diatas tentu dapat mempengaruhi keamanan dan ketentraman, untuk itu dalam menjaga dan memelihara stabilitas keamanan, ketertiban umum di daerah perlu diakukan doktrinisasi Pancasila dan ideologi, perlu membuka kanal aduan terkait intorelan, radikalisme, dan terorisme untuk ditindaklanjuti serta perlu adanya kerjasama antara pemerintah dan masyarakat sipil/ormas yang relevan dalam deteksi dini dan cegah dini.

Mengakhiri bimbingan dan arahannya, dia berharap acara sosialisasi ini dapat terus berlanjut agar terbina pemahaman yang kuat pada Pancasila sebagai Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Yang menjadi narasumber kegiatan ini adalah Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Asahan Harry Naldo Tambunan, SE, materi Peran Pemerintah Kabupaten Asahan Dalam Menangkal Radikalisme, Terorisme dan paham yang bertentangan dengan Pancasila, Ketua Institut For Culture and Radikalism Studies Dr. Zulkarnain Nasution, MA, materi Peran Dalam Menangkal Radikalisme dan Terorisme dan Ikhwan Ustadz Zumiran, materi Mencintai NKRI Dengan Sepenuh Hati yang diikuti oleh para mahasiswa di Kabupaten Asahan.(mag-9)

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Sumatera Utara (Provsu) bekerjasama dengan Kesbangpol Kabupaten Asahan menggelar Sosialisasi Pencegahan Bahaya Radikalisme dan Terorisme Tahun 2021 di Aula Kesbangpol Kabupaten Asahan, Kamis (10/6).

Sosialisasi ini bertujuan untuk menjaga situasi dan kondisi yang kondusif, meningkatkan pengetahuan tentang tindak pidana terorisme, dan membangun dialog antara pemerintah dan masyarakat khususnya generasi muda tentang bahaya terorisme dan radikalisme.

Kepala Badan Kesbangpol Provsu diwakili Kepala Bidang Penanganan Konflik dan Kewaspadaan Nasional Provinsi Sumatera Utara, Budianto Tambunan, SE, M. Si mengatakan, masalah terorisme di Indonesia masih merupakan persoalan yang serius walaupun sudah banyak pelaku teror yang berhasil ditangkap dan diproses hukum, serta sel-sel dan jaringan teroris yang dihancurkan.

Akan tetapi eskalasi konflik di beberapa negara, khususnya di wilayah Timur Tengah yang menunjukkan tanda-tanda mereda, maka potensi radikalisme dan munculnya aksi-aksi terorisme dikhawatirkan akan terus ada karena jaringan teroris selalu menyebarkan jaringannya ke seluruh dunia termasuk Indonesia.

Dia berharap, setelah mengikuti kegiatan ini kita memahami hakikat dan bahaya dari paham radikalisme dan terorismen dan kita dapat menemukan solusi yang tepat untuk mengantisipasi dan menanggulanginya.

“Dan kepada peserta sosialisasi saya berharap untuk mengikuti seluruh rangkaian acara dan menyimak materi yang disampaikan dengan seksama,” tutupnya.

Sementara Bupati Asahan pada bimbingannya yang disampaikan Staf Ahli Bupati, Edi Sukmana, SH, M.Si mengatakan, dalam menangkal radikalisme yaitu mosi tidak percaya dan meragukan Pancasila sebagai dasar negara, dan mengkritisi Pemerintah, bahkan menentangnya dan menyerang tokoh nasional.

Ada beberapa faktor pendorong yang membuat generasi muda terpengaruh radikalisme, yaitu merasa jiwanya kosong, adanya idelogi yang dianggap tepat (instan), kecewa kepada Pemerintah/Negara, adanya kelompok dengan ideologi radikal terorisme dan pengaruh orang terdekat.

Dengan penjelasan diatas tentu dapat mempengaruhi keamanan dan ketentraman, untuk itu dalam menjaga dan memelihara stabilitas keamanan, ketertiban umum di daerah perlu diakukan doktrinisasi Pancasila dan ideologi, perlu membuka kanal aduan terkait intorelan, radikalisme, dan terorisme untuk ditindaklanjuti serta perlu adanya kerjasama antara pemerintah dan masyarakat sipil/ormas yang relevan dalam deteksi dini dan cegah dini.

Mengakhiri bimbingan dan arahannya, dia berharap acara sosialisasi ini dapat terus berlanjut agar terbina pemahaman yang kuat pada Pancasila sebagai Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Yang menjadi narasumber kegiatan ini adalah Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Asahan Harry Naldo Tambunan, SE, materi Peran Pemerintah Kabupaten Asahan Dalam Menangkal Radikalisme, Terorisme dan paham yang bertentangan dengan Pancasila, Ketua Institut For Culture and Radikalism Studies Dr. Zulkarnain Nasution, MA, materi Peran Dalam Menangkal Radikalisme dan Terorisme dan Ikhwan Ustadz Zumiran, materi Mencintai NKRI Dengan Sepenuh Hati yang diikuti oleh para mahasiswa di Kabupaten Asahan.(mag-9)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/