28.4 C
Medan
Saturday, May 11, 2024

Berebut Garapan, Tangan Putus

PERAWATAN: Purnawanto mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Haji Medan, Selasa (10/10).

SUMUTPOS.CO – Bentrok berdarah buntut perebutan lahan garapan kembali terjadi. Alih-alih dapat lahan, tangan seorang warga malah putus ditebas.

Bentrokan terjadi antara anggota Badan Perjuangan Rakyat Penunggu Indonesia (BPRPI) dengan masyarakat penggarap. Adu otot terjadi di Simpang Pasar VIII Desa Sampali, Kecamatan Percut Seituan, Selasa (10/10) sekira pukul 10.15 WIB.

Pagi itu, Alung (37) warga Desa Kamboja dan Ari alias Begal (35) warga Pasar VIII Desa Sampali mentraktor lahan. Lahan tersebut sebelumnya diklaim Badan Perjuangan Rakyat Penunggu Indonesia (BPRPI) miliknya.

Mendapat informasi lahan akan digarap warga lain, Ketua BPRPI Percut Seituan Budi Jong memerintahkan Syafrijal anggotanya untuk menghubungi Purnawanto (42). Warga Dusun Cempaka, Desa Lau Dendang itu diminta untuk menghentikan aktifitas traktor tersebut.

Tiba di lokasi bersama Syafrijal, Purnawanto bertemu dengan Alung dan dua orang temannya. Ketiga sedang mengawasi traktor menggarap lahan.

Purnawanto kemudian meminta operator traktor untuk keluar dari lokasi. Setelah traktor keluar, Purnawanto didatangi oleh Alung dan rekannya Naibaho dan sempat terjadi adu mulut.

Syafrijal yang berada di lokasi mengawal traktor itu untuk keluar dari lokasi, meninggalkan Purnawanto bersama Alung dan Naibaho.

Saat Syafrizal kembali ke lokasi, dia melihat Alung dan Ari membawa kelewang lari menjauh dari lokasi. Syafrijal lalu mendengar suara memanggil dirinya dari dalam parit.

“Saat dilihat ke dalam parit, ternyata Purnawanto sudah dalam kondisi berlumuran darah. Tangannya putus, tubuhnya penuh dengan luka bacokan. Selanjutnya korban dievakuasi ke Rumah Sakit Haji Medan untuk mendapat pertolongan medis,” ungkap Kapolsek Percut Seituan, Kompol Pardamean Hutahean kepada wartawan, Selasa (10/10).

Setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), diketahui tangan kanan Purnawanto putus karena sabetan senjata tajam. Selain itu, tangan kiri hampir putus, kepala bagian belakang luka koyak benda tajam, mata kaki koyak, dada luka koyak dan punggung koyak.

“Identitas pelaku sudah kita dapatkan. Tapi korban masih dirawat di rumah sakit, belum bisa dimintai keterangan. Mudah-mudahan bisa segera tertangkap malam ini,” pungkas Pardamean.(dvs/ala)

 

 

 

PERAWATAN: Purnawanto mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Haji Medan, Selasa (10/10).

SUMUTPOS.CO – Bentrok berdarah buntut perebutan lahan garapan kembali terjadi. Alih-alih dapat lahan, tangan seorang warga malah putus ditebas.

Bentrokan terjadi antara anggota Badan Perjuangan Rakyat Penunggu Indonesia (BPRPI) dengan masyarakat penggarap. Adu otot terjadi di Simpang Pasar VIII Desa Sampali, Kecamatan Percut Seituan, Selasa (10/10) sekira pukul 10.15 WIB.

Pagi itu, Alung (37) warga Desa Kamboja dan Ari alias Begal (35) warga Pasar VIII Desa Sampali mentraktor lahan. Lahan tersebut sebelumnya diklaim Badan Perjuangan Rakyat Penunggu Indonesia (BPRPI) miliknya.

Mendapat informasi lahan akan digarap warga lain, Ketua BPRPI Percut Seituan Budi Jong memerintahkan Syafrijal anggotanya untuk menghubungi Purnawanto (42). Warga Dusun Cempaka, Desa Lau Dendang itu diminta untuk menghentikan aktifitas traktor tersebut.

Tiba di lokasi bersama Syafrijal, Purnawanto bertemu dengan Alung dan dua orang temannya. Ketiga sedang mengawasi traktor menggarap lahan.

Purnawanto kemudian meminta operator traktor untuk keluar dari lokasi. Setelah traktor keluar, Purnawanto didatangi oleh Alung dan rekannya Naibaho dan sempat terjadi adu mulut.

Syafrijal yang berada di lokasi mengawal traktor itu untuk keluar dari lokasi, meninggalkan Purnawanto bersama Alung dan Naibaho.

Saat Syafrizal kembali ke lokasi, dia melihat Alung dan Ari membawa kelewang lari menjauh dari lokasi. Syafrijal lalu mendengar suara memanggil dirinya dari dalam parit.

“Saat dilihat ke dalam parit, ternyata Purnawanto sudah dalam kondisi berlumuran darah. Tangannya putus, tubuhnya penuh dengan luka bacokan. Selanjutnya korban dievakuasi ke Rumah Sakit Haji Medan untuk mendapat pertolongan medis,” ungkap Kapolsek Percut Seituan, Kompol Pardamean Hutahean kepada wartawan, Selasa (10/10).

Setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), diketahui tangan kanan Purnawanto putus karena sabetan senjata tajam. Selain itu, tangan kiri hampir putus, kepala bagian belakang luka koyak benda tajam, mata kaki koyak, dada luka koyak dan punggung koyak.

“Identitas pelaku sudah kita dapatkan. Tapi korban masih dirawat di rumah sakit, belum bisa dimintai keterangan. Mudah-mudahan bisa segera tertangkap malam ini,” pungkas Pardamean.(dvs/ala)

 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/