LUBUK PAKAM, SUMUTPOS.CO – Ratusan buruh yang di-PHK Alfamart terus aksi. Kali ini mereka membawa keranda mayat ke Gedung Dewan Deliserdang. Bukannya ditanggapi, mereka malah disebut monyet oleh sekretaris dewan.
Ceritanya setelah tiga pekan menginap di Kantor DPRD Deliserdang dengan membuat tenda dan kemah, aksi mereka belum membuahkan hasil. Padahal, Komisi B berjanji akan mencari solusi untuk menyelesaikan permasalahan buruh dengan Sumber Alfaria Trijaya. Bosan dengan janji manis anggota dewan itu, ratusan buruh pun menggelar aksi demo, Kamis (11/8) sekira pukul 09.00 WIB.
Ratusan buruh datang dengan membawa sejumlah poster bertuliskan ‘buruh butuh bukti bukan janji’. Mereka merapatkan barisan di depan pintu masuk kantor dewan dengan pengawalan ketat aparat kepolisian. Satu unit keranda mayat pun diletakkan di depan kantor dewan sebagai hadiah bagi anggota dewan sebagai simbol jika penegakan hukum bagi pengusaha ‘nakal’ sudah mati suri.
Namun saat buruh berorasi dengan tertib, tiba-tiba Sekretaris Dewan (Sekwan) Rahmad muncul dan berdiri di depan buruh. Dengan nada tinggi, Rahmad pun berucap, “Bising kali, apa tidak kalian tengok ada rapat paripurna. Macam monyet kalian semua!”
Tidak sampai di situ, Rahmad juga menendang keranda mayat tersebut. Aksi Rahmad menendang keranda mayat diikuti anggota Satpol PP. Melihat sikap arogan Rahmad dan anggota Satpol PP, buruh pun mengamuk. Namun, petugas kepolisian yang melakukan pengawasan aksi langsung cepat bertindak untuk menjernihkan situasi.
Buruh pun mendesak agar keranda mayat yang dibuat malam sebelumnya itu diperbaiki. Anggota Satpol PP pun akhirnya membawa keranda mayat ke belakang gedung wakil rakyat. Tak lama berselang, anggota Satpol PP kembali membawa keranda mayat dengan kondisi seperti semula.
Buyung, staf Humas Sekretariat Dewan mendatangi buruh dan meminta maaf kepada buruh terkait ucapan Sekwan. Namun, buruh memilih tetap bertahan di kantor DPRD Deliserdang.
Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (F SPMI) Sumut Willy Agus Utomo sangat mengutuk keras sikap Sekwan yang menyatakan monyet kepada buruh. “Kita minta kepada Bupati Deliserdang Ashari Tambunan mencopot Sekwan yang bersikap arogan. Jika 1×24 jam Sekwan tidak meminta maaf melalui media maka kami melakukan aksi demo ke kantor bupati untuk mendesak agar Sekwan dicopot,” tegas Willy. (man/rbb)
LUBUK PAKAM, SUMUTPOS.CO – Ratusan buruh yang di-PHK Alfamart terus aksi. Kali ini mereka membawa keranda mayat ke Gedung Dewan Deliserdang. Bukannya ditanggapi, mereka malah disebut monyet oleh sekretaris dewan.
Ceritanya setelah tiga pekan menginap di Kantor DPRD Deliserdang dengan membuat tenda dan kemah, aksi mereka belum membuahkan hasil. Padahal, Komisi B berjanji akan mencari solusi untuk menyelesaikan permasalahan buruh dengan Sumber Alfaria Trijaya. Bosan dengan janji manis anggota dewan itu, ratusan buruh pun menggelar aksi demo, Kamis (11/8) sekira pukul 09.00 WIB.
Ratusan buruh datang dengan membawa sejumlah poster bertuliskan ‘buruh butuh bukti bukan janji’. Mereka merapatkan barisan di depan pintu masuk kantor dewan dengan pengawalan ketat aparat kepolisian. Satu unit keranda mayat pun diletakkan di depan kantor dewan sebagai hadiah bagi anggota dewan sebagai simbol jika penegakan hukum bagi pengusaha ‘nakal’ sudah mati suri.
Namun saat buruh berorasi dengan tertib, tiba-tiba Sekretaris Dewan (Sekwan) Rahmad muncul dan berdiri di depan buruh. Dengan nada tinggi, Rahmad pun berucap, “Bising kali, apa tidak kalian tengok ada rapat paripurna. Macam monyet kalian semua!”
Tidak sampai di situ, Rahmad juga menendang keranda mayat tersebut. Aksi Rahmad menendang keranda mayat diikuti anggota Satpol PP. Melihat sikap arogan Rahmad dan anggota Satpol PP, buruh pun mengamuk. Namun, petugas kepolisian yang melakukan pengawasan aksi langsung cepat bertindak untuk menjernihkan situasi.
Buruh pun mendesak agar keranda mayat yang dibuat malam sebelumnya itu diperbaiki. Anggota Satpol PP pun akhirnya membawa keranda mayat ke belakang gedung wakil rakyat. Tak lama berselang, anggota Satpol PP kembali membawa keranda mayat dengan kondisi seperti semula.
Buyung, staf Humas Sekretariat Dewan mendatangi buruh dan meminta maaf kepada buruh terkait ucapan Sekwan. Namun, buruh memilih tetap bertahan di kantor DPRD Deliserdang.
Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (F SPMI) Sumut Willy Agus Utomo sangat mengutuk keras sikap Sekwan yang menyatakan monyet kepada buruh. “Kita minta kepada Bupati Deliserdang Ashari Tambunan mencopot Sekwan yang bersikap arogan. Jika 1×24 jam Sekwan tidak meminta maaf melalui media maka kami melakukan aksi demo ke kantor bupati untuk mendesak agar Sekwan dicopot,” tegas Willy. (man/rbb)