Di tahun 2014 yang lalu, sambung Tatan, lokasi tersebut sudah pernah digerebek Polrestabes Medan. Namun, saat itu mendapat perlawanan dari masyarakat. “Pada Sabtu kemarin, kami tindaklanjuti kembali dan mengamankan 6 bandar narkoba dan 2 pemilik mesin judi jackpot. Di lokasi, petugas juga mendapati dua pucuk senapan angin rakitan yang digunakan pelaku untuk menakut-nakuti dan bahkan digunakan untuk melawan polisi saat di grebek,” terangnya.
Selain dua pucuk senapan angin rakitan, lanjut Tatan, dari lokasi petugas juga menyita barang bukti sabu-sabu seberat 30,92 Gram, lima timbangan elektrik, ada alat isap sabu (bong-red), kaca pirex, plastik klip kosong. Selain itu, tujuh unit mesin judi jackpot, 40 koin jackpot dan delapan unit sepeda motor.
Menariknya lagi, kata Tatan, polisi menemukan bilik-bilik yang disiapkan bandar narkoba bagi mereka yang ingin menikmati sabu-sabu di lokasi.
“Di lokasi itu, ada disediakan sembilan kamar atau bilik untuk mengkonsumsi sabu. Ada sebanyak sembilan bilik atau kamar. Itu semua sudah kita bersihkan,” pungkasnya.
Sementara, Polres Pelabuhan Belawan dalam kurun waktu 3 bulan, mengungkap 133 kasus narkoba dengan 147 tersangka. Jika dirata-ratakan, perbulan Polres Belawan mengungkap 40 kasus narkoba. “Pengungkapan ini lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Artinya, pergerakan para pelaku narkoba ada penurunan,” kata Kasat Narkoba Polres Pelabuhan Belawan, AKP Edy Safari, Senin (11/9).
Disinggung pemetaan mengenai kampung narkoba, perwira berpangkat tiga balok emas ini mengklaim, kampung narkoba sudah tidak ada, pasalnya, pihaknya sudah melakukan penyisiran beberapa basis narkoba di wilayah hukumnya.
“Dengan adanya razia dan penggerebekan yang terus menerus kita lakukan, basis atau kampung narkoba sudah tidak ada lagi. Oleh karena itu, penindakan secara rutin yang kita lakukan adalah upaya untuk membersihkan kawasan atau lingkungan masyarakat dari basis narkoba,” pungkas Edy.
Ke depan, kata Edy, pihaknya akan melakukan kordinasi dengan tokoh masyarakat, agama, pemuda dan elemen masyarakat untuk mampu memberikan informasi peredaran narkoba. “Tindakan yang kita lakukan selama ini sudah cukup maksimal, jadi, kita berharap peran seluruh lapisan masyarakat agar peredaran narkoba dapat diberantas bersama,” harap Edy.
Di tempat lain, Ketua KNPI Medan Deli, Faisal Haris menegaskan, pihak kepolisian harus mampu merangkap para bandar – bandar yang masih banyak berkeliaran. Selain itu, harus bisa menutup akses peredaran narkoba. “Kita tahu, pesisir pantai berpeluang besar sebagai jalur penyelundupan narkoba. Begitu juga, peluang itu terjadi karena masih banyaknya bandar – bandar narkoba yang bebas berkeliaran,” harap Faisal. (dvs/ fac/adz)