25.6 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Ngogesa Masih Ngambang

Foto: ANDIKA/SUMUT POS
Ngogesa Sitepu saat berpidato dalam Rapimda DPD Partai Golkar.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golongan Karya (Golkar) belum juga mendeklarasikan dukungan kepada Ngogesa Sitepu untuk maju pada Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) 2018. Situasi ini menimbulkan tanda tanya. Bahkan, partai berlambang pohon beringin ini diragukan keseriusannya untuk mengusung Bupati Langkat tersebut.

Meskipun Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) Golkar Sumut telah memutuskan mendukung Ngogesa Sitepu pada Pilgubsu 2018, nyatanya hingga kini belum juga ada kepastian dari pusat.

Informasi terbaru yang beredar, Golkar bakal mengusung HT Erry Nuradi sebagai calon gubenur Sumut, disandingkan dengan Ngogesa sebagai calon wakilnya.

Isu tersebut semakin berhembus setelah beredar foto Ketua DPP Golkar Setya Novanto bersama HT Erry Nuradi dan Ngogesa Sitepu. Walau Golkar Sumut sempat memberikan klarifikasi, tapi isu itu belum padam.

Menurut Wakil Ketua Bidang Komunikasi, Media dan Penggalangan Opini Golkar Sumut, Samsir Pohan, pihaknya tidak mau terpengaruh dengan isu yang beredar. Dia menegaskan, Golkar Sumut tetap berjuang untuk mendukung Ngogesa sesuai dengan amanah rapimda, beberapa waktu lalu.

“Kita tetap memegang amanah rapimda, kita tetap berjuang agar Golkar mengusung Ngogesa Sitepu sebagai cagubsu di Pilgubsu 2018 mendatang,” tegas Samsir Pohan di Medan, kemarin.

Pengamat politik, Arifin Saleh Siregar menilai, sebagai partai yang paling banyak memiliki kursi di Dewan Pimpinan Rakyat Daerah (DPRD) Sumut, Golkar seharusnya memiliki nilai tawar sangat tinggi. Sangat disayangkan jika kader Golkar tidak ikut bersaing pada Pilgubsu 2018 mendatang.

“Golkar Sumut seharusnya memperkuat nilai tawar, dengan cara menggandeng partai mana yang akan diajak berkoalisi. Sebagai pemilik kursi terbanyak, Golkar seharunya mengusung kader sendiri,” ungkap Arifin.

Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Univesitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) itu menilai, dengan 17 kursi di DPRD Sumut, Golkar seharusnya tidak kesulitan untuk mengusung kadernya sendiri.

“Golkar hanya membutuhkan tiga kursi untuk mengsung kader sendiri, saya pikir bukan hal yang sulit,” pungkasnya. (dik/azw)

Foto: ANDIKA/SUMUT POS
Ngogesa Sitepu saat berpidato dalam Rapimda DPD Partai Golkar.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golongan Karya (Golkar) belum juga mendeklarasikan dukungan kepada Ngogesa Sitepu untuk maju pada Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) 2018. Situasi ini menimbulkan tanda tanya. Bahkan, partai berlambang pohon beringin ini diragukan keseriusannya untuk mengusung Bupati Langkat tersebut.

Meskipun Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) Golkar Sumut telah memutuskan mendukung Ngogesa Sitepu pada Pilgubsu 2018, nyatanya hingga kini belum juga ada kepastian dari pusat.

Informasi terbaru yang beredar, Golkar bakal mengusung HT Erry Nuradi sebagai calon gubenur Sumut, disandingkan dengan Ngogesa sebagai calon wakilnya.

Isu tersebut semakin berhembus setelah beredar foto Ketua DPP Golkar Setya Novanto bersama HT Erry Nuradi dan Ngogesa Sitepu. Walau Golkar Sumut sempat memberikan klarifikasi, tapi isu itu belum padam.

Menurut Wakil Ketua Bidang Komunikasi, Media dan Penggalangan Opini Golkar Sumut, Samsir Pohan, pihaknya tidak mau terpengaruh dengan isu yang beredar. Dia menegaskan, Golkar Sumut tetap berjuang untuk mendukung Ngogesa sesuai dengan amanah rapimda, beberapa waktu lalu.

“Kita tetap memegang amanah rapimda, kita tetap berjuang agar Golkar mengusung Ngogesa Sitepu sebagai cagubsu di Pilgubsu 2018 mendatang,” tegas Samsir Pohan di Medan, kemarin.

Pengamat politik, Arifin Saleh Siregar menilai, sebagai partai yang paling banyak memiliki kursi di Dewan Pimpinan Rakyat Daerah (DPRD) Sumut, Golkar seharusnya memiliki nilai tawar sangat tinggi. Sangat disayangkan jika kader Golkar tidak ikut bersaing pada Pilgubsu 2018 mendatang.

“Golkar Sumut seharusnya memperkuat nilai tawar, dengan cara menggandeng partai mana yang akan diajak berkoalisi. Sebagai pemilik kursi terbanyak, Golkar seharunya mengusung kader sendiri,” ungkap Arifin.

Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Univesitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) itu menilai, dengan 17 kursi di DPRD Sumut, Golkar seharusnya tidak kesulitan untuk mengusung kadernya sendiri.

“Golkar hanya membutuhkan tiga kursi untuk mengsung kader sendiri, saya pikir bukan hal yang sulit,” pungkasnya. (dik/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/