31.7 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Calhaj Harus Sering Jalan Santai Pagi

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
MANASIK HAJI_Calon jamaah haji mengikuti bimbingan pada kegiatan manasik (thawaf) di Asrama Haji Medan, Kamis (12/7). Bimbingan diberikan untuk memberikan bekal pengetahuan dan pemahaman bagi jemaah calon haji.

SUMUTPOS.CO – Jamaah calon haji (calhaj) diminta menjaga dan meningkatkan kondisi fisik tubuh, stamina serta kebugaran jasmani sebelum pemberangkatan ke Tanah Suci. Disarankan, calhaj untuk sering berolahraga jalan santai pada pagi hari.

Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes Sumut dr. NG. Hikmet mengatakan, ibadah haji merupakan ibadah yang banyak melakukan aktivitas fisik, sehingga memerlukan daya tahan tubuh yang kuat. Selain banyak melakukan aktivitas fisik, di Tanah Suci juga berkumpul dan berdesakan dengan jamaah negara lain. Sehingga, penularan penyakit bisa terjadi jika daya tahan tubuh lemah. “Jadi fisik dan daya tubuh calon jamaah haji harus kuat,” kata Hikmet didampingi Kasi Surveilan dan Imunisasi Suhadi, SKM, MKes Kamis (12/7).

Selain berolahraga, lanjutnya, calon jamaah haji juga diminta untuk mengonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang. Segala makanan yang berupa sumber mengandung karbohidrat, protein dan lainnya disesuaikan dengan kebutuhan kalori serta usia. “Perbanyak konsumsi sayur dan buah-buahan serta minum air yang cukup, walaupun tidak haus saat di sana,” imbaunya.

Ketua Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Komisariat Medan dr Rudi Rahmadsyah Sambas yang juga pernah menjadi Tim Kesehatan Haji pada 2015 lalu, mengingatkan jamaah untuk istrihat yang cukup.

“Kalau ada waktu istirahat pergunakan sebaik mungkin. Karena umur jamaah yang berangkat kebanyakan di atas 40 – 50 ke atas. Ini rentan dengan berbagai penyakit yang mengganggu imun tubuh, maka terjadilah drop atau menurunnya kesehatan diakibatkan kurang seimbangnya istirahat dengan kegiatannya,” kata dr Rudi.

Selain itu, lanjutnya, semangat yang prima juga jadi obat yang paling baik. Namun tetap ingat untuk pola hidup sehat serta makan tepat waktu, perbanyak minum air putih serta minum vitamin. Tak lupa agar makan buah-buahan di Tanah Suci agar menjaga kesehatan pencernaan dan stamina tubuh, terutama mengurangi lemas dan batuk yang sering melanda jamaah.

“Bagi jamaah yang memiliki resiko tinggi (Risti) untuk tidak memaksakan diri mengikuti Arbain. Sebab, ibadah Arbain termasuk kegiatan fisik. Bagi jamaah lansia dengan risiko jantung koroner, aktivitas fisik yang tinggi memicu serangan jantung,” pungkasnya.

 

2.407 Calhaj Medan Kenakan Ihram

Sementara itu, suasana di Asrama Haji Embarkasi Medan terlihat seperti di Tanah Suci, Kamis (12/7) pagi. Sekitar 2.407 orang yang memang merupakan Calhaj asal Kota Medan, mengenakan pakaian ihram dan serba putih. Terlebih, saat Calhaj itu memperagakan rukun dan wajib Ibadah Haji, suasana semakin terasa seperti di Tanah Suci.

Beralaskan koran, kain dan sebagainya, Calhaj duduk di tanah, seperti sedang wukuf. Selanjutnya, bergantian setiap Kloter,  Calhaj berjalan kaki ke sekitar gerbang 3 Asrama Haji Medan yang diibaratkan sebagai Muzdalifah, untuk mengambil batu yang memang sudah disiapkan. Lalu, berjalan ke depan gedung Klinik H Anif yang diibaratkan sebagai Mina, untuk melontar Jumroh.

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
MANASIK HAJI_Calon jamaah haji mengikuti bimbingan pada kegiatan manasik (thawaf) di Asrama Haji Medan, Kamis (12/7). Bimbingan diberikan untuk memberikan bekal pengetahuan dan pemahaman bagi jemaah calon haji.

SUMUTPOS.CO – Jamaah calon haji (calhaj) diminta menjaga dan meningkatkan kondisi fisik tubuh, stamina serta kebugaran jasmani sebelum pemberangkatan ke Tanah Suci. Disarankan, calhaj untuk sering berolahraga jalan santai pada pagi hari.

Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes Sumut dr. NG. Hikmet mengatakan, ibadah haji merupakan ibadah yang banyak melakukan aktivitas fisik, sehingga memerlukan daya tahan tubuh yang kuat. Selain banyak melakukan aktivitas fisik, di Tanah Suci juga berkumpul dan berdesakan dengan jamaah negara lain. Sehingga, penularan penyakit bisa terjadi jika daya tahan tubuh lemah. “Jadi fisik dan daya tubuh calon jamaah haji harus kuat,” kata Hikmet didampingi Kasi Surveilan dan Imunisasi Suhadi, SKM, MKes Kamis (12/7).

Selain berolahraga, lanjutnya, calon jamaah haji juga diminta untuk mengonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang. Segala makanan yang berupa sumber mengandung karbohidrat, protein dan lainnya disesuaikan dengan kebutuhan kalori serta usia. “Perbanyak konsumsi sayur dan buah-buahan serta minum air yang cukup, walaupun tidak haus saat di sana,” imbaunya.

Ketua Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Komisariat Medan dr Rudi Rahmadsyah Sambas yang juga pernah menjadi Tim Kesehatan Haji pada 2015 lalu, mengingatkan jamaah untuk istrihat yang cukup.

“Kalau ada waktu istirahat pergunakan sebaik mungkin. Karena umur jamaah yang berangkat kebanyakan di atas 40 – 50 ke atas. Ini rentan dengan berbagai penyakit yang mengganggu imun tubuh, maka terjadilah drop atau menurunnya kesehatan diakibatkan kurang seimbangnya istirahat dengan kegiatannya,” kata dr Rudi.

Selain itu, lanjutnya, semangat yang prima juga jadi obat yang paling baik. Namun tetap ingat untuk pola hidup sehat serta makan tepat waktu, perbanyak minum air putih serta minum vitamin. Tak lupa agar makan buah-buahan di Tanah Suci agar menjaga kesehatan pencernaan dan stamina tubuh, terutama mengurangi lemas dan batuk yang sering melanda jamaah.

“Bagi jamaah yang memiliki resiko tinggi (Risti) untuk tidak memaksakan diri mengikuti Arbain. Sebab, ibadah Arbain termasuk kegiatan fisik. Bagi jamaah lansia dengan risiko jantung koroner, aktivitas fisik yang tinggi memicu serangan jantung,” pungkasnya.

 

2.407 Calhaj Medan Kenakan Ihram

Sementara itu, suasana di Asrama Haji Embarkasi Medan terlihat seperti di Tanah Suci, Kamis (12/7) pagi. Sekitar 2.407 orang yang memang merupakan Calhaj asal Kota Medan, mengenakan pakaian ihram dan serba putih. Terlebih, saat Calhaj itu memperagakan rukun dan wajib Ibadah Haji, suasana semakin terasa seperti di Tanah Suci.

Beralaskan koran, kain dan sebagainya, Calhaj duduk di tanah, seperti sedang wukuf. Selanjutnya, bergantian setiap Kloter,  Calhaj berjalan kaki ke sekitar gerbang 3 Asrama Haji Medan yang diibaratkan sebagai Muzdalifah, untuk mengambil batu yang memang sudah disiapkan. Lalu, berjalan ke depan gedung Klinik H Anif yang diibaratkan sebagai Mina, untuk melontar Jumroh.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/