26.6 C
Medan
Saturday, May 11, 2024

30 Calhaj Sumut Gagal Berangkat

Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kementerian Agama (Kemenag) Sumatera Utara (Sumut) memastikan 30 calon jamaah haji (calhaj) gagal berangkat ke Tanah Suci tahun ini. Hal ini dikatakan Kasi Pendaftaran dan Dokumen Haji, Eri Nofa kepada wartawan, Selasa (9/7). “Yang kita terima laporan dari kabupaten/kota, ada dari Sidempuan, ada dari Madina, ada dari kabupaten yang lain, untuk yang hari ini yang menunda keberangkatannya 20 sampai 30 orang,” ungkapnya.

Sedangkan alasan batalnya keberangkatan 30 calon jamaah haji itu, disebabkan beberapa faktor. “Ada yang sakit, ada meninggal, ada juga yang menunggu mahramnya, ditunda untuk tahun depannya,” sebutnyan

Selain itu, kata Eri, terkait dengan dokumen haji, seperti visa dan paspor jamaah, telah bertambah menjadi 6 kelompok terbang (kloter). “Dan malam ini, kawan-kawan sudah menjemput lagi 3 orang ke Jakarta, menunggu tinggal beberapa kloter lagi. Mudah-mudahan saja untuk satu minggu ke depan ini, seluruh paspor dan visa sudah final semua,” jelasnya.

Namun, dari minimnya jumlah paspor dan visa yang diterima Kemenag Sumut, Eri Nofa mengaku tidak menemui kendala. “Cuma di kedutaan itu di Jakarta, antrean saja. Karna seluruh Indonesia kan, seluruh provinsi menunggu paspornya untuk diperiksa. Cuma itu aja kendalanya,” katanya.

Eri juga menjelaskan, mulai tahun ini paspor yang dibawa dari Sumut, sampai di Kementerian Agama saja. Berbeda dengan tahun sebelumnya, dimana paspor jamaah diharuskan dibawa ke Kedutaan Arab Saudi. “Fisiknya cukup di Kementerian Agama dan menggunakan aplikasi yang ada Saudi punya di Kementerian Agama,” pungkasnya.

Jamaah Tertua Berusia 106 Tahun

Sebagaimana diketahui, sebanyak 8.641 calon jamaah haji akan diberangkatkan ke Tanah Suci, yang terbagi dalam 22 kloter. “Dengan rincian, tujuh kloter ini gelombang pertama lewat Madina-Mekkah. Kemudian mulai kloter 8 sampai 22, ini gelombang kedua dari Madinatul Hujjaj dan kembalinya dari Bandara Amir Muhammad Madina,” kata Kasi Pembinaan Haji dan Umrah, Farhan Indra.

Namun, dari ribuan jamaah yang akan di berangkatkan ke Arab Saudi, terdapat jamaah tertua dan termuda. “Sampai saat in dari jamaah yang ada, usia yang tertinggi 102 tahun berasal dari Padangsidempuan. Dan jamaah termuda berusia 18 tahun dari Kota Medan,” tandasnya.

Sebagaimana diketahui, Kloter 1 asal Medan, dijadwalkan masuk asrama pada hari ini, Kamis (11/7) dan berangkat ke Arab Saudi besok, Jumat (12/7). Kemudian kloter 2 asal Kabupaten Langkat, masuk Asrama haji pada 12 Juli 2019. Disusul Kloter 3 Asahan, kloter 4 Medan dan Asahan, kloter 5 Mandailing Natal, kloter 6 Padanglawas dan kloter 7 Serdangbedagai, Tebingtinggi dan Gunungsitoli.

Kemudian tanggal 20 Juli 2019, masuk Asrama Haji, kloter 8 asal Medan, Langkat, Padanglawas dan Pakpak Bharat. Disusul kloter 9 Padangsidempuan, kloter 10 Labuhanbatu, kloter 11 Simalungun, Pematangsiantar dan Medan, kloter 12 Binjai dan Medan, kloter 13 Medan, Tapanuli Tengah dan Sibolga.

Lalu, kloter 14 Medan, kloter 15 Labuhanbatu Selatan dan Medan, kloter 16 Deliserdang. Kloter 17 Deliserdang, Mandailing Natal dan Karo, kloter 18 Medan, Padangsidempuan, Tapanuli Utara, Humbanghasundutan dan Dairi. Kloter 19 Medan dan Tanjungbalai, kloter 20 Padanglawas Utara dan Medan, kloter 21 Labuhanbatu Utara, Labuhanbatu dan Medan serta kloter 22 Tapanuli Selatan dan Medan. (man)

Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kementerian Agama (Kemenag) Sumatera Utara (Sumut) memastikan 30 calon jamaah haji (calhaj) gagal berangkat ke Tanah Suci tahun ini. Hal ini dikatakan Kasi Pendaftaran dan Dokumen Haji, Eri Nofa kepada wartawan, Selasa (9/7). “Yang kita terima laporan dari kabupaten/kota, ada dari Sidempuan, ada dari Madina, ada dari kabupaten yang lain, untuk yang hari ini yang menunda keberangkatannya 20 sampai 30 orang,” ungkapnya.

Sedangkan alasan batalnya keberangkatan 30 calon jamaah haji itu, disebabkan beberapa faktor. “Ada yang sakit, ada meninggal, ada juga yang menunggu mahramnya, ditunda untuk tahun depannya,” sebutnyan

Selain itu, kata Eri, terkait dengan dokumen haji, seperti visa dan paspor jamaah, telah bertambah menjadi 6 kelompok terbang (kloter). “Dan malam ini, kawan-kawan sudah menjemput lagi 3 orang ke Jakarta, menunggu tinggal beberapa kloter lagi. Mudah-mudahan saja untuk satu minggu ke depan ini, seluruh paspor dan visa sudah final semua,” jelasnya.

Namun, dari minimnya jumlah paspor dan visa yang diterima Kemenag Sumut, Eri Nofa mengaku tidak menemui kendala. “Cuma di kedutaan itu di Jakarta, antrean saja. Karna seluruh Indonesia kan, seluruh provinsi menunggu paspornya untuk diperiksa. Cuma itu aja kendalanya,” katanya.

Eri juga menjelaskan, mulai tahun ini paspor yang dibawa dari Sumut, sampai di Kementerian Agama saja. Berbeda dengan tahun sebelumnya, dimana paspor jamaah diharuskan dibawa ke Kedutaan Arab Saudi. “Fisiknya cukup di Kementerian Agama dan menggunakan aplikasi yang ada Saudi punya di Kementerian Agama,” pungkasnya.

Jamaah Tertua Berusia 106 Tahun

Sebagaimana diketahui, sebanyak 8.641 calon jamaah haji akan diberangkatkan ke Tanah Suci, yang terbagi dalam 22 kloter. “Dengan rincian, tujuh kloter ini gelombang pertama lewat Madina-Mekkah. Kemudian mulai kloter 8 sampai 22, ini gelombang kedua dari Madinatul Hujjaj dan kembalinya dari Bandara Amir Muhammad Madina,” kata Kasi Pembinaan Haji dan Umrah, Farhan Indra.

Namun, dari ribuan jamaah yang akan di berangkatkan ke Arab Saudi, terdapat jamaah tertua dan termuda. “Sampai saat in dari jamaah yang ada, usia yang tertinggi 102 tahun berasal dari Padangsidempuan. Dan jamaah termuda berusia 18 tahun dari Kota Medan,” tandasnya.

Sebagaimana diketahui, Kloter 1 asal Medan, dijadwalkan masuk asrama pada hari ini, Kamis (11/7) dan berangkat ke Arab Saudi besok, Jumat (12/7). Kemudian kloter 2 asal Kabupaten Langkat, masuk Asrama haji pada 12 Juli 2019. Disusul Kloter 3 Asahan, kloter 4 Medan dan Asahan, kloter 5 Mandailing Natal, kloter 6 Padanglawas dan kloter 7 Serdangbedagai, Tebingtinggi dan Gunungsitoli.

Kemudian tanggal 20 Juli 2019, masuk Asrama Haji, kloter 8 asal Medan, Langkat, Padanglawas dan Pakpak Bharat. Disusul kloter 9 Padangsidempuan, kloter 10 Labuhanbatu, kloter 11 Simalungun, Pematangsiantar dan Medan, kloter 12 Binjai dan Medan, kloter 13 Medan, Tapanuli Tengah dan Sibolga.

Lalu, kloter 14 Medan, kloter 15 Labuhanbatu Selatan dan Medan, kloter 16 Deliserdang. Kloter 17 Deliserdang, Mandailing Natal dan Karo, kloter 18 Medan, Padangsidempuan, Tapanuli Utara, Humbanghasundutan dan Dairi. Kloter 19 Medan dan Tanjungbalai, kloter 20 Padanglawas Utara dan Medan, kloter 21 Labuhanbatu Utara, Labuhanbatu dan Medan serta kloter 22 Tapanuli Selatan dan Medan. (man)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/