26 C
Medan
Monday, October 7, 2024

JR Saragih Blunder

JR Saragih

SUMUTPOS.CO – Klaim Ketua DPD Partai Demokrat Sumut Jopinus Ramli Saragih telah menerima surat dukungan dari Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dinilai sebagai politik pencitraan. Bahkan, langkah politik seperti itu dianggap menjadi blunder dan akan merugikan pria yang akrab disapa JR Saragih itu sendiri.

Pengamat Politik, Warjio menilai, apa yang dilakukan JR Saragih sangat tidak tepat. Bahkan menurutnya, hal itu malah akan memperburuk citranya di mata masyarakat, ketika terungkap kalau DPP Partai Demokrat ternyata belum memberikan dukungan resmi kepadanya.

“Klaim seperti itu tidak tepat, malah jadi blunder. JR Saragih melakukan klaim itu untuk meningkatkan elektabilitas dan popularitas. Akan tetapi, setelah ketahuan, malah jadi buruk citranya di mata masyarakat,” kata Warjio kepada Sumut Pos, Selasa (12/9).

Akademisi asal USU itu yakin, Partai Demokrat tidak akan mengusung bakal calon (balon) Gubsu nonmuslim. Hal itu, berkaca pada Pilgubsu 2013. “Amri Tambunan dan RE Nainggolan kalah, tidak bisa menyaingi kandidat lain. Jadi berat JR Saragih mendapatkan restu SBY,” bebernya.

Sedangkan pengamat politik Agus Suryadi mengatakan, dari awal dia memang ragu bahwa Demokrat sudah mendukung JR Saragih di Pilgubsu 2018 mendatang. Sebab, partai sebesar Demokrat pasti akan memiliki pertimbangan dan penilaian terhadap kadernya. “Demokrat sudah berpengalaman menghadapi Pilkada. Tidak mungkin mereka secara gampang menentukan dukungan. Mereka pasti melihat kemampuan, popularitas dan eletabilitas sosok yang diusung,” kata Agus kepada Sumut Pos, Selasa (12/9) malam.

Apalagi, tambahnya, Pilgubsu 2018 bakal berjalan sengit. Sosok-sosok yang muncul memiliki kemampuan dan popularitas yang sangat tinggi. “Melihat kondisi sekarang ini, ketua partai pun belum tentu di usung partainya. Sebab, semuanya ditentukan oleh pusat,” tambahnya.

Pusat sendiri tidak akan asal memilih sosok. Karena Pilgubsu 2018 ini ada kaitannya dengan Pemilu 2019 mendatang. “Demokrat akan lebih mengutamakan Pemilu 2019 daripada kepentingan JR Saragih sendiri,” tegasnya.

JR Saragih

SUMUTPOS.CO – Klaim Ketua DPD Partai Demokrat Sumut Jopinus Ramli Saragih telah menerima surat dukungan dari Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dinilai sebagai politik pencitraan. Bahkan, langkah politik seperti itu dianggap menjadi blunder dan akan merugikan pria yang akrab disapa JR Saragih itu sendiri.

Pengamat Politik, Warjio menilai, apa yang dilakukan JR Saragih sangat tidak tepat. Bahkan menurutnya, hal itu malah akan memperburuk citranya di mata masyarakat, ketika terungkap kalau DPP Partai Demokrat ternyata belum memberikan dukungan resmi kepadanya.

“Klaim seperti itu tidak tepat, malah jadi blunder. JR Saragih melakukan klaim itu untuk meningkatkan elektabilitas dan popularitas. Akan tetapi, setelah ketahuan, malah jadi buruk citranya di mata masyarakat,” kata Warjio kepada Sumut Pos, Selasa (12/9).

Akademisi asal USU itu yakin, Partai Demokrat tidak akan mengusung bakal calon (balon) Gubsu nonmuslim. Hal itu, berkaca pada Pilgubsu 2013. “Amri Tambunan dan RE Nainggolan kalah, tidak bisa menyaingi kandidat lain. Jadi berat JR Saragih mendapatkan restu SBY,” bebernya.

Sedangkan pengamat politik Agus Suryadi mengatakan, dari awal dia memang ragu bahwa Demokrat sudah mendukung JR Saragih di Pilgubsu 2018 mendatang. Sebab, partai sebesar Demokrat pasti akan memiliki pertimbangan dan penilaian terhadap kadernya. “Demokrat sudah berpengalaman menghadapi Pilkada. Tidak mungkin mereka secara gampang menentukan dukungan. Mereka pasti melihat kemampuan, popularitas dan eletabilitas sosok yang diusung,” kata Agus kepada Sumut Pos, Selasa (12/9) malam.

Apalagi, tambahnya, Pilgubsu 2018 bakal berjalan sengit. Sosok-sosok yang muncul memiliki kemampuan dan popularitas yang sangat tinggi. “Melihat kondisi sekarang ini, ketua partai pun belum tentu di usung partainya. Sebab, semuanya ditentukan oleh pusat,” tambahnya.

Pusat sendiri tidak akan asal memilih sosok. Karena Pilgubsu 2018 ini ada kaitannya dengan Pemilu 2019 mendatang. “Demokrat akan lebih mengutamakan Pemilu 2019 daripada kepentingan JR Saragih sendiri,” tegasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/