BATUBARA, SUMUTPOS.CO – Bus Sampagul dan Medan Jaya laga kambing di jalinsum Medan–Rantau Prapat Km 91-92, tepat di Dusun I Lautador, Desa Pelanggiran, Kec. Sei Suka, Kab. Batubara, Kamis (13/11). Akibatnya, 20 penumpang luka-luka. Sopir bus Medan Jaya, Pahala Berutu (35) 2 jam terjepit di belakang setir dengan kondisi kedua kaki patah.
Kecelakaan itu berawal saat bus Sampagul berplat BB 7098 FA yang disopiri Agus Harahap (35), melaju dari arah Kisaran menuju Medan. Sopir 2 asal Kampung Selandit, Kec. Sidimpuan Selatan, Kota Padangsidempuan itu, bermaksud mendahului mobil di depannya.
Tiba-tiba dari arah berlawanan, melaju kencang bus Medan Jaya BK 7217 UA yang dikemudikan Pahala. Tak bisa lagi mengelak, kedua bus akhirnya laga kambing.
Medan Jaya hilang kendali dan terjungkal masuk ke jurang sedalam 10 meter, sebelah kanan sisi jalan dari arah Kisaran menuju Medan. Sementara Sampagul yang ringsek pada bagian depannya saat itu langsung melintang di badan jalan, hingga menyebabkan kemacetan total.
Warga yang berada di sekitar lokasi kejadian, dibantu personel Sat Lantas Polres Batubara, langsung membantu mengevakuasi para penumpang yang mengalami luka-luka. Hampir 2 jam, warga dengan polisi mengevakuasi Pahala, sopir asal Pangururan, Kab. Samosir yang terjepit setir. Berbagai upaya dilakukan. Sebagian warga berusaha menahan dan menyangga tubuh korban yang saat itu diketahui dalam posisi terbalik. Sementara warga lainnya berusaha mencongkel dan mengangkat bagian bus yang ringsek. Setelah dua jam, Pahala berhasil dikeluarkan. Selain mengalami luka, kedua kaki Pahala patah.
Pahala dilarikan ke RS Mulia Harapan yang berada di jalinsum Simpang Kebun Kopi, Kec. Sei Suka, Batubara. Namun Pahala yang kritis dan luka berat tersebut kemudian langsung dirujuk ke RS Herna yang berada di Tebing Tinggi. Sementara korban luka-luka lainnya diketahui dirawat di 3 tempat yakni Klinik Mulia Harapan, dan Klinik Swandi di Simpang Bandar Tinggi, Kec. Sei Suka dan Puskesmas Sei Suka.
Setelah Pahala berhasil dikeluarkan, barulah Sampagul diderek dan dievakuasi dari lokasi kejadian, hingga arus lalulintas dari kedua arah normal kembali.
Nia (30), warga yang tinggal di sekitar lokasi kejadian mengaku kaget saat mendengar dentuman keras sekitar pukul 09.30 Wib itu. “Kalau jam segini, di daerah sini selalu sunyi, sebab para warganya semua tengah bekerja. Saat kejadian, saya sempat mendengar suara keras seperti suara ban pecah. Itu membuat warga langsung keluar rumah dan melihat tabrakan,” jelasnya.
“Tadi saya duduk di bangku nomor tiga, di belakang sopir. Saya sedang ngobrol dengan teman saya Isya. Tiba-tiba saja bus mengalami tabrakan, hingga saya terjepit bangku yang berada di dalam bus, dan mengalami luka-luka. Saya rasa di dalam bus tadi ada sekitar lima orang penumpang,” ujar Tika (22), seorang penumpang bus CV Sampagul yang mengalami luka-luka.
Sementara penumpang bus Medan Jaya, M. Dedy Sayudi (41) warga Dusun IV Firdaus, Desa Firdaus, Kec. Sei Rampah, mengaku kejadian itu berlangsung cepat. “Saya duduk di bangku paling belakang, dekat WC. Tiba-tiba bus yang saya tumpangi itu bertabrakan dengan Sampagul itu,” ujarnya.
“Saya melihat penumpang yang kebanyakan anak-anak mengalami luka-luka. Penumpang berusaha keluar dengan kondisi luka-luka, dengan cara membuka pintu belakang dan memecahkan kaca bus itu. Saat menolong beberapa anak-anak dari dalam bus, saya mendengar teriakan minta tolong sopir. Rupanya dia terjepit stir mobil,” sambungnya.
“Saya berusaha menolong supir itu dengan cara menahan tubuhnya yang berlumuran darah dan dalam posisi terbalik. Karena tenaga saya habis, saya langsung meminta tolong warga lainnya. Sebelum kejadian seingat saya penumpang Bus Medan jaya ada sekitar 30 orang,” ungkapnya.
Sementara sopir satu Bus CV Sampagul, Ali Sahasan Harahap (44), warga Jalan Simp. Raja. No. 41, Gg Swadaya, Kelurahan Wes 5 Siborak, Kec. Sidempuan Selatan, mengaku tidak mengetahui pasti bagaimana kejadian kecelakaan tersebut terjadi.
“Saya tidak tahu pasti bagaimana kejadiannya, karena saat itu saya tengah tertidur di bagian belakang bus dekat WC. Di sekitar daerah Kota Pinang, kami bergantian mengemudikan bus itu, hingga akhirnya bus mengalami tabrakan,” ungkapnya.
Kasat Lantas Polres Batubara, AKP Gamal Lusiawan saat ditemui wartawan koran ini di Klinik Mulia Harapan, mengaku masih menyelidiki kronologi kecelakaan. “Kita belum bisa memastikan bagaimana kejadian kecelakaan tersebut terjadi, dan saat ini masih dalam penyelidikan. Sementara korban yang mengalami luka-luka sudah dibawa ke klinik dan puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis, dan bus yang terlibat kecelakaan tersebut sudah diamankan di Poslantas Indrapura sebagai barang bukti,” ungkapnya.(wan)