25.6 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Bendungan Alam Rawan Runtuh, Warga Diminta Waspada

Foto: Anita/PM
Beberapa bocah melintasi jalanan di Tanah Karo yang diselimuti abu vulkanik Gunung Sinabung, tanpa mengenakan masker, Senin (13/11/2017).

KARO, SUMUTPOS.COGunung Sinabung kembali ‘batuk’ dalam 2 hari terakhir. Akibatnya jalanan dan bangunan diselimuti abu vulkanik hingga Senin (13/11) kemarin.

Ketua Tim Tanggap Darurat Gunung Sinabung Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Isya N. Dana menyebutkan jika aktifitas gunung Sinabung masih seperti biasa.

Letusan disertai awan panas guguran tercatat 3 kali terjadi dengan jarak luncur 2000-2500 meter ke arah timur, tenggara dan selatan dari pukul 06: 00-12:00 Wib, 12:00-18:00 Wib dan pukul 18:00-24:00 Wib.

Hingga jam 6 pagi, terjadi 15 kali gempa guguran, 1 kali gempa vulkanik dalam, 1 kali gempa tektonik jauh dan 1 kali gempa tektonik lokal.

“Ancaman erupsi eksplosif masih berpotensi terjadi, namun terbatas pada radius 3 km. Abu lebat dapat mencapai lebih 3 km. Awan panas guguran dan guguran lava dari kubah lava serta aliran lava berpotensi mengancam sektor Selatan-Tenggara sejauh 7 km, serta sektor Tenggara-Timur sejauh 6 km,” papar Isya.

Karenanya masyarakat dan pengunjung dihimbau tidak beraktifitas dalam radius 3 km dari puncak, serta 7 km untuk sektor Selatan-Tenggara.

“Awan panas berpotensi di Pasar Pinter Gurukinayan-Simpang Sibintun/Pejumaan Tigabogor, Desa Pintumbesi dan Desa Jeraya. Sedangkan aliran awan panas berpotensi ke Desa Kutatengah. Sementara ancaman hujan abu lebat yakni di Desa Kutagugung,” bebernya.

Khusus masyarakat di dekat aliran sungai Lau Borus diimbau tetap menjaga kewaspadaan terhadap bahaya lahar. Karena bendungan alam yang terletak di hulu sungai Lau Borus dapat sewaktu-waktu runtuh.

“Hingga saat ini Sinabung masih tetap berstatus Awas (Level IV). Masyarakat jangan terpancing isu-isu tentang erupsi, agar senantiasa mengikuti arahan dari Pemkab Karo dan Muspida dan senantiasa berkoordinasi dengan PVMBG atau Pos Pengamatan Sinabung,” sebutnya. (nit/ras)

Foto: Anita/PM
Beberapa bocah melintasi jalanan di Tanah Karo yang diselimuti abu vulkanik Gunung Sinabung, tanpa mengenakan masker, Senin (13/11/2017).

KARO, SUMUTPOS.COGunung Sinabung kembali ‘batuk’ dalam 2 hari terakhir. Akibatnya jalanan dan bangunan diselimuti abu vulkanik hingga Senin (13/11) kemarin.

Ketua Tim Tanggap Darurat Gunung Sinabung Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Isya N. Dana menyebutkan jika aktifitas gunung Sinabung masih seperti biasa.

Letusan disertai awan panas guguran tercatat 3 kali terjadi dengan jarak luncur 2000-2500 meter ke arah timur, tenggara dan selatan dari pukul 06: 00-12:00 Wib, 12:00-18:00 Wib dan pukul 18:00-24:00 Wib.

Hingga jam 6 pagi, terjadi 15 kali gempa guguran, 1 kali gempa vulkanik dalam, 1 kali gempa tektonik jauh dan 1 kali gempa tektonik lokal.

“Ancaman erupsi eksplosif masih berpotensi terjadi, namun terbatas pada radius 3 km. Abu lebat dapat mencapai lebih 3 km. Awan panas guguran dan guguran lava dari kubah lava serta aliran lava berpotensi mengancam sektor Selatan-Tenggara sejauh 7 km, serta sektor Tenggara-Timur sejauh 6 km,” papar Isya.

Karenanya masyarakat dan pengunjung dihimbau tidak beraktifitas dalam radius 3 km dari puncak, serta 7 km untuk sektor Selatan-Tenggara.

“Awan panas berpotensi di Pasar Pinter Gurukinayan-Simpang Sibintun/Pejumaan Tigabogor, Desa Pintumbesi dan Desa Jeraya. Sedangkan aliran awan panas berpotensi ke Desa Kutatengah. Sementara ancaman hujan abu lebat yakni di Desa Kutagugung,” bebernya.

Khusus masyarakat di dekat aliran sungai Lau Borus diimbau tetap menjaga kewaspadaan terhadap bahaya lahar. Karena bendungan alam yang terletak di hulu sungai Lau Borus dapat sewaktu-waktu runtuh.

“Hingga saat ini Sinabung masih tetap berstatus Awas (Level IV). Masyarakat jangan terpancing isu-isu tentang erupsi, agar senantiasa mengikuti arahan dari Pemkab Karo dan Muspida dan senantiasa berkoordinasi dengan PVMBG atau Pos Pengamatan Sinabung,” sebutnya. (nit/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/