26 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Teroris Bakar Mapolres di Sumbar, Polda Sumut Siaga

Kantor Mapolda Sumut.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penyerangan Mapolres Dharmasraya, Sumatera Barat, oleh dua orang terduga teroris jaringan ISIS, mengingatkan peristiwa penyerangan Mapolda Sumut, jelang Idul Fitri 1438 Hijriyah lalu. Guna mengantisipasi kejadian serupa terulang, pengamanan di Mapolda Sumut pun diperketat. Setiap tamu yang masuk diperiksa satu-satu.

Polda Sumut tampaknya tak mau kecolongan lagi. Pengamanan tak cuma ditingkatkan di markas komando sejajaran Polda Sumut saja, mengingat kelompok teroris tak cuma menyasar aparat, pengamanan dan pengawasan rumah-rumah pun diinstruksikan agar ditingkatkan.

Hal ini dikatakan Kepala Bidang (Kabid) Humas Poldasu, Kombes Pol Rina Sari Ginting melalui kasubbid Penerangan Masyarakat (Penmas) AKBP MP Nainggolan. Menurutnya, instruksi dari pimpinan dia agar pengamanan di semua lini diperketat. “Bukan hanya mako yang menjadi perhatian kita. Instruksi pimpinan asrama-asrama Polisi juga diperketat penjagaan. Tentunya kita tidak mau kecolongan dua kali,” kata Nainggolan, Senin (13/11).

Intelijen saat ini sudah diturunkan katanya. Mengumpulkan informasi soal ancaman gerakan radikal. Memang tidak dipungkiri ancaman serupa masih ada. Bibit-bibit gerakan radikal masih terus bertumbuh. Namun, dia enggan berkokementar lebih jauh soal itu. “Tapi ya intelijen hanya sebatas mengawasi. Tidak bisa bertindak lebih jauh. Karena mereka belum berbuat. Jadi kita terus waspada jangan sampai terjadi hal-hal yang tak diinginkan itu,” pungkas Nainggolan.

Penjagaan ketat di Mapolda Sumut.

Amatan di Mapolda Sumut setiap orang yang masuk diperiksa satu persatu. Pengguna sepedamotor dicek barangbawaannya, diperiksa isi tasnya. Yang menggunakan jaket diminta agar dibuka. Tampak ada sekira 8 sampai 10 personel polisi gabungan baik dari Sabhara, Provos dan Brimob bersenjata lengkap.

Bergeser ke arah masjid, pengamanan serupa juga dilakukan. Meski sebelum-sebelumnya mulai tidak terlalu ketat, kembali tamu yang masuk dengan membawa tas mendapat perhatian ketat.

Di Mapolrestabes Medan penjagaan juga diperketat. Masuk dari pintu gerbang sudah tak bisa sembarangan. Sepedamotor, baik tamu dan personel yang hendak ke dalam diminta berhenti di pos penjagaan dan mendorong untuk masuk. Tak lupa petugas jaga menanyai keperluan dan memeriksa sejumlah tas yang dibawa. (dvs/adz)

Kantor Mapolda Sumut.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penyerangan Mapolres Dharmasraya, Sumatera Barat, oleh dua orang terduga teroris jaringan ISIS, mengingatkan peristiwa penyerangan Mapolda Sumut, jelang Idul Fitri 1438 Hijriyah lalu. Guna mengantisipasi kejadian serupa terulang, pengamanan di Mapolda Sumut pun diperketat. Setiap tamu yang masuk diperiksa satu-satu.

Polda Sumut tampaknya tak mau kecolongan lagi. Pengamanan tak cuma ditingkatkan di markas komando sejajaran Polda Sumut saja, mengingat kelompok teroris tak cuma menyasar aparat, pengamanan dan pengawasan rumah-rumah pun diinstruksikan agar ditingkatkan.

Hal ini dikatakan Kepala Bidang (Kabid) Humas Poldasu, Kombes Pol Rina Sari Ginting melalui kasubbid Penerangan Masyarakat (Penmas) AKBP MP Nainggolan. Menurutnya, instruksi dari pimpinan dia agar pengamanan di semua lini diperketat. “Bukan hanya mako yang menjadi perhatian kita. Instruksi pimpinan asrama-asrama Polisi juga diperketat penjagaan. Tentunya kita tidak mau kecolongan dua kali,” kata Nainggolan, Senin (13/11).

Intelijen saat ini sudah diturunkan katanya. Mengumpulkan informasi soal ancaman gerakan radikal. Memang tidak dipungkiri ancaman serupa masih ada. Bibit-bibit gerakan radikal masih terus bertumbuh. Namun, dia enggan berkokementar lebih jauh soal itu. “Tapi ya intelijen hanya sebatas mengawasi. Tidak bisa bertindak lebih jauh. Karena mereka belum berbuat. Jadi kita terus waspada jangan sampai terjadi hal-hal yang tak diinginkan itu,” pungkas Nainggolan.

Penjagaan ketat di Mapolda Sumut.

Amatan di Mapolda Sumut setiap orang yang masuk diperiksa satu persatu. Pengguna sepedamotor dicek barangbawaannya, diperiksa isi tasnya. Yang menggunakan jaket diminta agar dibuka. Tampak ada sekira 8 sampai 10 personel polisi gabungan baik dari Sabhara, Provos dan Brimob bersenjata lengkap.

Bergeser ke arah masjid, pengamanan serupa juga dilakukan. Meski sebelum-sebelumnya mulai tidak terlalu ketat, kembali tamu yang masuk dengan membawa tas mendapat perhatian ketat.

Di Mapolrestabes Medan penjagaan juga diperketat. Masuk dari pintu gerbang sudah tak bisa sembarangan. Sepedamotor, baik tamu dan personel yang hendak ke dalam diminta berhenti di pos penjagaan dan mendorong untuk masuk. Tak lupa petugas jaga menanyai keperluan dan memeriksa sejumlah tas yang dibawa. (dvs/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/