27.8 C
Medan
Friday, May 24, 2024

Dua Remaja Suspect Difteri Membaik

Sebelum mengakhiri, dikatakan Suhadi pihaknya juga sudah meminta Anti Serum Difteri (ADS) ke Kementerian Kesehatan pada Selasa kemarin. Disebut Suhadi pihaknya meminta ADS ke pusat sebanyak 20 vial karena juga untuk stok. Untuk apecimen pasien suspect diferi di RSUP H Adam Malik, dikatakan Suhadi 1 specimen sudah mereka kirim ke Litbangkes Kemenkes RI hari Selasa kemarin. Specimen kedua, sudah diambil dan hari ini dikirim ke Litbangkes.

“Hasil specimen biasanya baru keluar tiga sampai lima hari, ” lanjutnya.

Sementara, kondisi 2 pasien suspect Difteri SM (12) warga Dolok Sanggul, Humbahas dan NM (15) warga Asahan, mulai membaik. Keduanya sudah tidak demam lagi. Hal itu dikatakan Kasubag Humas RSUP H Adam Malik Masahadat Ginting melalui stafnya, Rosa Simanjuntak. Begitu juga dengan swab kedua dari kedua pasien, disebutnya sudah diambil untuk kembali dikirim ke Litbangkes di Jakarta.

“Pagi ini sudah swab kedua, besok (hari ini) swab ketiga. Pemeriksaan swab tenggorokan harus tiga kali,” kata Mashadat.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, drg Usma Polita Nasution mengatakan, Difteri dapat dicegah dengan imunisasi. Untuk di Kota Medan, Usma menyebut cakupan imunisasi cukup tinggi, hingga 95%. Namun, diakui Usma, hal itu tidak menjadi jaminan Difteri tidak masuk ke Medan. Oleh karena itu, diimbau Usma untuk orangtua segera mengimunisasi anak ke Puskesmas. “Insha Allah di Medan belum ada. Untuk itu orangtua bawa balitanya imunisasi ke Puskesmas, ” ujar Usma singkat.

Kasubbag Humas RSUD dr Pirngadi Medan, Edison Peranginangin ketika ditanyai tentang Difteri, mengatakan, sepengetahuannya belum ada pasien Difteri yang dirawat di RSUD dr Pirngadi Medan. Begitu juga ruang infeksius, diakuinya belum ada di RSUD dr Pirngadi Medan. Namun bukan berarti RSUD dr Pirngadi Medan, tidak bisa menangani pasien Difteri. “Kalau ruang infeksius, bisa kita buat. Itu hanya 1 ruang khusus yang tertutup saja, ” ujar Edison singkat. (ain/adz)

Sebelum mengakhiri, dikatakan Suhadi pihaknya juga sudah meminta Anti Serum Difteri (ADS) ke Kementerian Kesehatan pada Selasa kemarin. Disebut Suhadi pihaknya meminta ADS ke pusat sebanyak 20 vial karena juga untuk stok. Untuk apecimen pasien suspect diferi di RSUP H Adam Malik, dikatakan Suhadi 1 specimen sudah mereka kirim ke Litbangkes Kemenkes RI hari Selasa kemarin. Specimen kedua, sudah diambil dan hari ini dikirim ke Litbangkes.

“Hasil specimen biasanya baru keluar tiga sampai lima hari, ” lanjutnya.

Sementara, kondisi 2 pasien suspect Difteri SM (12) warga Dolok Sanggul, Humbahas dan NM (15) warga Asahan, mulai membaik. Keduanya sudah tidak demam lagi. Hal itu dikatakan Kasubag Humas RSUP H Adam Malik Masahadat Ginting melalui stafnya, Rosa Simanjuntak. Begitu juga dengan swab kedua dari kedua pasien, disebutnya sudah diambil untuk kembali dikirim ke Litbangkes di Jakarta.

“Pagi ini sudah swab kedua, besok (hari ini) swab ketiga. Pemeriksaan swab tenggorokan harus tiga kali,” kata Mashadat.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, drg Usma Polita Nasution mengatakan, Difteri dapat dicegah dengan imunisasi. Untuk di Kota Medan, Usma menyebut cakupan imunisasi cukup tinggi, hingga 95%. Namun, diakui Usma, hal itu tidak menjadi jaminan Difteri tidak masuk ke Medan. Oleh karena itu, diimbau Usma untuk orangtua segera mengimunisasi anak ke Puskesmas. “Insha Allah di Medan belum ada. Untuk itu orangtua bawa balitanya imunisasi ke Puskesmas, ” ujar Usma singkat.

Kasubbag Humas RSUD dr Pirngadi Medan, Edison Peranginangin ketika ditanyai tentang Difteri, mengatakan, sepengetahuannya belum ada pasien Difteri yang dirawat di RSUD dr Pirngadi Medan. Begitu juga ruang infeksius, diakuinya belum ada di RSUD dr Pirngadi Medan. Namun bukan berarti RSUD dr Pirngadi Medan, tidak bisa menangani pasien Difteri. “Kalau ruang infeksius, bisa kita buat. Itu hanya 1 ruang khusus yang tertutup saja, ” ujar Edison singkat. (ain/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/