26.7 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Kuda di Berastagi Wajib Pakai Pampers

PASANG: Bupati karo Terkelin Brahmana SH saat memasang alat penampung kotoran (pampers) pada seekor kuda di Berastagi. (Solideo/Sumut Pos)

SUMUTPOS.CO  – LIMBAH kotoran kuda yang berserakan di jalan masih jadi pemandangan ‘menyakitkan mata’ di Kota Wisata Berastagi, Kabupaten Karo. Persoalan mulai rumit, karena di lain sisi, menunggang kuda dan naik sado menjadi primadona bagi para wisatawan, untuk mengelilingi indahnya Berastagi dan Bukit Gundaling.

Salah satu cara untuk mengatasi persoalan ini, adalah dengan perlengkapan kantong kotoran kuda atau pampers. Ide ini digagas Bupati Karo Terkelin Brahmana, saat blusukan ke Berastagi, Selasa (14/3) siang.

Dalam kesempatan itu, Terkelin meminta agar para pemilik kuda memakaikan alat penampung kotoran saat beroperasi. Alat penampung kotoran kuda ini dibuat, dengan tujuan mengantisipasi keluarnya kotoran kuda yang membuat kotor, dan menimbulkan bau yang kurang enak di area wisata.

Dengan begitu, para wisatawan lokal dan mencanegara yang datang ke Berastagi akan merasa nyaman, dan betah berlama-lama menikmati keindahan Berastagi. “Dengan adanya alat penampung kotoran kuda ini tentu akan menjaga kebersihan dan dapat meningkatkan gairah wisatawan untuk berkunjung,” ujarnya.

Dengan begitu, lanjut Terkelin, kebersihan di lokasi tempat menunggang kuda tetap terjaga. “Banyaknya kotoran kuda berceceran di sepanjang jalan Berastagi, jelas menimbulkan aroma yang kurang sedap. Oleh karena itu, saya tegaskan kuda yang ada di Berastagi harus pakai alat penampung kotoran,” tegasnya.

Kepedulian Bupati Karo terhadap Wisata di Kabupaten Karo, dengan turun langsung dalam kegiatan pemasangan alat penampung kotoran kuda di halaman kantor dinas pariwisata Berastagi ini, merupakan salah satu wujud nyata untuk menciptakan Kebersihan Kota Berastagi dengan harapan Kota Berastagi dapat bebas dari aroma yang tidak sedap.

Bupati Karo juga menegaskan, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Karo dan Camat Berastagi, agar mendata dan menyurati seluruh pemilik kuda di Berastagi agar wajib memasang pempers di kuda mereka masing-masing. “Ini merupakan sebuah tanggung jawab kita bersama,” tandasnya di hadapan Kadis Parawisata Ir mulia Barus, Camat Berastagi Mirton Ketaren dan Kadis Lingkungan Hidup, Timotius Ginting. (deo/han)

PASANG: Bupati karo Terkelin Brahmana SH saat memasang alat penampung kotoran (pampers) pada seekor kuda di Berastagi. (Solideo/Sumut Pos)

SUMUTPOS.CO  – LIMBAH kotoran kuda yang berserakan di jalan masih jadi pemandangan ‘menyakitkan mata’ di Kota Wisata Berastagi, Kabupaten Karo. Persoalan mulai rumit, karena di lain sisi, menunggang kuda dan naik sado menjadi primadona bagi para wisatawan, untuk mengelilingi indahnya Berastagi dan Bukit Gundaling.

Salah satu cara untuk mengatasi persoalan ini, adalah dengan perlengkapan kantong kotoran kuda atau pampers. Ide ini digagas Bupati Karo Terkelin Brahmana, saat blusukan ke Berastagi, Selasa (14/3) siang.

Dalam kesempatan itu, Terkelin meminta agar para pemilik kuda memakaikan alat penampung kotoran saat beroperasi. Alat penampung kotoran kuda ini dibuat, dengan tujuan mengantisipasi keluarnya kotoran kuda yang membuat kotor, dan menimbulkan bau yang kurang enak di area wisata.

Dengan begitu, para wisatawan lokal dan mencanegara yang datang ke Berastagi akan merasa nyaman, dan betah berlama-lama menikmati keindahan Berastagi. “Dengan adanya alat penampung kotoran kuda ini tentu akan menjaga kebersihan dan dapat meningkatkan gairah wisatawan untuk berkunjung,” ujarnya.

Dengan begitu, lanjut Terkelin, kebersihan di lokasi tempat menunggang kuda tetap terjaga. “Banyaknya kotoran kuda berceceran di sepanjang jalan Berastagi, jelas menimbulkan aroma yang kurang sedap. Oleh karena itu, saya tegaskan kuda yang ada di Berastagi harus pakai alat penampung kotoran,” tegasnya.

Kepedulian Bupati Karo terhadap Wisata di Kabupaten Karo, dengan turun langsung dalam kegiatan pemasangan alat penampung kotoran kuda di halaman kantor dinas pariwisata Berastagi ini, merupakan salah satu wujud nyata untuk menciptakan Kebersihan Kota Berastagi dengan harapan Kota Berastagi dapat bebas dari aroma yang tidak sedap.

Bupati Karo juga menegaskan, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Karo dan Camat Berastagi, agar mendata dan menyurati seluruh pemilik kuda di Berastagi agar wajib memasang pempers di kuda mereka masing-masing. “Ini merupakan sebuah tanggung jawab kita bersama,” tandasnya di hadapan Kadis Parawisata Ir mulia Barus, Camat Berastagi Mirton Ketaren dan Kadis Lingkungan Hidup, Timotius Ginting. (deo/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/