25.6 C
Medan
Wednesday, May 8, 2024

Dirjen Pajak Sebut Parada ‘Pahlawan Pajak’

Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS Direktur Jenderal Pajak, Ken Dwijugiasteadi (tengah) beserta jajaran menjelaskan kronologi tewasnya almarhum Parada Toga Fransriano Siahaan, ketika mengunjungi rumah duka di Jalan Air Bersih Medan, Kamis (14/4). Parada merupakan juru sita di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sibolga bersama seorang anggota satuan pengamanan, Soza Nolo Lase, yang dibunuh ketika menjalankan tugas.
Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS
Direktur Jenderal Pajak, Ken Dwijugiasteadi (tengah) beserta jajaran menjelaskan kronologi tewasnya almarhum Parada Toga Fransriano Siahaan, ketika mengunjungi rumah duka di Jalan Air Bersih Medan, Kamis (14/4). Parada merupakan juru sita di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sibolga bersama seorang anggota satuan pengamanan, Soza Nolo Lase, yang dibunuh ketika menjalankan tugas.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jenazah Juru Sita Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sibolga, Parada Toga Fransriaono Siahaan dimakamkan secara semi militer, Kamis (14/4) siang di TPU Kristen, Patumbak. Prosesi digelar oleh Kantor Wilayah Dirjen Pajak Sumut II bersama Kodam I/BB. Mengapresiasi Parada sebagai ‘pahlawan pajak’, Direktorat jenderal Pajak menyatakan perang terhadap teroris pajak alias penunggak pajak yang nakal dan suka mengancam petugas.

Pantauan Sumut Pos, terlihat peti jenazah Parada Toga Siahaan, diangkat dari dalam rumah duka ke pekarangan rumah oleh Prajurit TNI dan pegawai Dirjen Pajak. Saat jenazah diangkat menuju ambulance Koramil 0201/BS berkumandang lagu ‘Gugur Pahlawan’ yang disuarakan secara koor oleh para pegawai pajak dan pelayat. Kakanwil Dirjen Pajak Sumut II, Yinirwansyah terlihat tak kuasa menahan haru. Berulangkali Yinirwansyah terlihat menyeka airmatanya.

Tampak pula Plt Gubsu Tengku Erry bersama Dirjen Pajak Kementerian Keuangan, Ken Dwijugiasteadi, Kasdam I/BB Brigjen TNI Widagdo, Dandim 0201/BS Kolonel (Inf) Maulana Ridwan, dan perwakilan dari Poldasu, Kombes Slamet DA.

Memberikan keterangan kepada wartawan setibanya di rumah duka Jalan Air Bersih Ujung, Kompleks Perumahan Pertamina Blok III No 4C, Kamis (14/4), Ken mengungkapkan, Kementerian Keuangan saat ini mulai melibatkan TNI dan Polri untuk mendampingi para petugas pajak dalam melakukan penagihan tunggakan wajib pajak (WP) bermasalah. Hal itu dilakukan, agar kasus pembunuhan petugas pajak tidak terulang kembali.

“Jangan takut, untuk ke depannya di belakang kita (petugas pajak) ada Polri dan di-back-up oleh TNI juga,” ucapnya.

Ken menegaskan, akan bertindak tegas kepada WP yang melakukan intimidasi terhadap petugas pajak, apalagi hingga mengancam keselamatan jiwa petugas tersebut.

“Saya akan memerangi teroris pajak. Nanti, biar polisi dan TNI yang menyelesaikan. Jadi, tidak terulang seperti kembali,” cetusnya dengan tegas.

Ken menyebutkan mendiang Parada sebagai pahlawan sejati karena gugur saat menjalankan tugas negara. Sebagai penghormatan atas dirinya, Ken mengatakan, pihaknya menjamin kelangsungan hidup keluarga Parada. Salah satunya dengan menaikkan pangkat. “Kami juga memberikan asuransi kepada anak dan istrinya,” ungkap Ken.

Tak hanya itu, Ken juga memberikan rumah yang nantinya akan diberikan kepada istri Parada, Corry Grace Lubis (28), sedangkan untuk Sozonalo Lase yang merupakan pegawai honorer juga akan diberikan santunan.

Saat memberikan surat paksa kepada wajib pajak, Ken menegaskan, setiap petugas pajak seharusnya didampingi polisi maupun TNI, seperti pengalaman yang pernah ia lakoni dulu.

Plt Gubsu Tengku Erry Nuradi menyebutkan peristiwa tragis yang menimpa dua petugas pajak itu harus dijadikan pembelajaran berharga bagi seluruh penyelenggara negara.

”Jangan sampai terulang. Tugas mulia ini tak boleh berhenti. Pajak adalah tulang punggung pembangunan negara,” katanya.

Erry mengingatkan perlunya dilakukan sejumlah perbaikan pada sistem penagihan yang selama ini masih punya kelemahan.

Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS Direktur Jenderal Pajak, Ken Dwijugiasteadi (tengah) beserta jajaran menjelaskan kronologi tewasnya almarhum Parada Toga Fransriano Siahaan, ketika mengunjungi rumah duka di Jalan Air Bersih Medan, Kamis (14/4). Parada merupakan juru sita di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sibolga bersama seorang anggota satuan pengamanan, Soza Nolo Lase, yang dibunuh ketika menjalankan tugas.
Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS
Direktur Jenderal Pajak, Ken Dwijugiasteadi (tengah) beserta jajaran menjelaskan kronologi tewasnya almarhum Parada Toga Fransriano Siahaan, ketika mengunjungi rumah duka di Jalan Air Bersih Medan, Kamis (14/4). Parada merupakan juru sita di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sibolga bersama seorang anggota satuan pengamanan, Soza Nolo Lase, yang dibunuh ketika menjalankan tugas.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jenazah Juru Sita Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sibolga, Parada Toga Fransriaono Siahaan dimakamkan secara semi militer, Kamis (14/4) siang di TPU Kristen, Patumbak. Prosesi digelar oleh Kantor Wilayah Dirjen Pajak Sumut II bersama Kodam I/BB. Mengapresiasi Parada sebagai ‘pahlawan pajak’, Direktorat jenderal Pajak menyatakan perang terhadap teroris pajak alias penunggak pajak yang nakal dan suka mengancam petugas.

Pantauan Sumut Pos, terlihat peti jenazah Parada Toga Siahaan, diangkat dari dalam rumah duka ke pekarangan rumah oleh Prajurit TNI dan pegawai Dirjen Pajak. Saat jenazah diangkat menuju ambulance Koramil 0201/BS berkumandang lagu ‘Gugur Pahlawan’ yang disuarakan secara koor oleh para pegawai pajak dan pelayat. Kakanwil Dirjen Pajak Sumut II, Yinirwansyah terlihat tak kuasa menahan haru. Berulangkali Yinirwansyah terlihat menyeka airmatanya.

Tampak pula Plt Gubsu Tengku Erry bersama Dirjen Pajak Kementerian Keuangan, Ken Dwijugiasteadi, Kasdam I/BB Brigjen TNI Widagdo, Dandim 0201/BS Kolonel (Inf) Maulana Ridwan, dan perwakilan dari Poldasu, Kombes Slamet DA.

Memberikan keterangan kepada wartawan setibanya di rumah duka Jalan Air Bersih Ujung, Kompleks Perumahan Pertamina Blok III No 4C, Kamis (14/4), Ken mengungkapkan, Kementerian Keuangan saat ini mulai melibatkan TNI dan Polri untuk mendampingi para petugas pajak dalam melakukan penagihan tunggakan wajib pajak (WP) bermasalah. Hal itu dilakukan, agar kasus pembunuhan petugas pajak tidak terulang kembali.

“Jangan takut, untuk ke depannya di belakang kita (petugas pajak) ada Polri dan di-back-up oleh TNI juga,” ucapnya.

Ken menegaskan, akan bertindak tegas kepada WP yang melakukan intimidasi terhadap petugas pajak, apalagi hingga mengancam keselamatan jiwa petugas tersebut.

“Saya akan memerangi teroris pajak. Nanti, biar polisi dan TNI yang menyelesaikan. Jadi, tidak terulang seperti kembali,” cetusnya dengan tegas.

Ken menyebutkan mendiang Parada sebagai pahlawan sejati karena gugur saat menjalankan tugas negara. Sebagai penghormatan atas dirinya, Ken mengatakan, pihaknya menjamin kelangsungan hidup keluarga Parada. Salah satunya dengan menaikkan pangkat. “Kami juga memberikan asuransi kepada anak dan istrinya,” ungkap Ken.

Tak hanya itu, Ken juga memberikan rumah yang nantinya akan diberikan kepada istri Parada, Corry Grace Lubis (28), sedangkan untuk Sozonalo Lase yang merupakan pegawai honorer juga akan diberikan santunan.

Saat memberikan surat paksa kepada wajib pajak, Ken menegaskan, setiap petugas pajak seharusnya didampingi polisi maupun TNI, seperti pengalaman yang pernah ia lakoni dulu.

Plt Gubsu Tengku Erry Nuradi menyebutkan peristiwa tragis yang menimpa dua petugas pajak itu harus dijadikan pembelajaran berharga bagi seluruh penyelenggara negara.

”Jangan sampai terulang. Tugas mulia ini tak boleh berhenti. Pajak adalah tulang punggung pembangunan negara,” katanya.

Erry mengingatkan perlunya dilakukan sejumlah perbaikan pada sistem penagihan yang selama ini masih punya kelemahan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/