34 C
Medan
Monday, May 27, 2024

Jatuh, H Husni Tewas

Foto: BAMBANG/SUMUT POS
HISTERIS: Nurhadiha (berjilbab) menangis histeris sambil memeluk suaminya yang sudah tewas karena jatuh dari pohon kelapa, Kamis (14/9).

SUMUTPOS.CO  – UNTUNG tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Niat hati H Husni Harahap, ingin memanen hasil kebun miliknya malah berbuah petaka.

Pria berusia 53 tahun ini malah meregang nyawa di bawah pohon kelapa. Tepatnya, di Lingkungan VI Sidobangun, Kelurahan Tanjung Selamat, Kecamatan Padang Tualang, Langkat, Kamis (14/9) pagi.

Terjatuhnya Husni, sempat membuat geger warga sekitar dan berhamburan memenuhi lokasi kejadian. Bahkan istrinya Nurhadiha Spd (50), tak sanggup menahan kesedihan.

Wanita berhijab ini berteriak menangis histeris sembari memeluk tubuh sang suami yang sudah terbujur kaku. “Bangun pak, bangun,” seru Nurhadiha sembari terus menitikkan air mata.

Kejadian itu pun mengundang perhatian kepolisian sekitar. Petugas langsung memintai keterangan saksi dan melakukan olah tempat kajadian perkara (TKP). Karena merupakan musibah dan permintaan warga, akhirnya jenazah dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.

Salah seorang saksi mata, Sabana (38) menyebut, dirinya memang sempat melihat korban ke kebun. Bahkan melihat korban memanjat pohon kelapa. “Tadi memang aku lihat bapak Husni, ke kebun guna memanjat kelapa,” kata Sabana.

Awalnya, papar dia, semua berjalan mulus dan dirinya sempat mendengar suara buah kelapa jatuh. Namun tidak berselang lama buah kelapa jatuh, korban juga terjatuh tepat di bawah pohon. “Jatuh bapak itu dari pohon bang,” ujarnya.

Senada juga diungkap Adillah (49). Dirinya sempat melihat korban menuju kebun sekitar pukul 07.00 WIB. Namun, selang beberapa jam, dirinya mendengar teriakan dan melihat korban sudah jatuh.

“Kasihan bang, bapak itu baik orangnya. Kok begitu cepat beliau dipanggil sang khalit,” ungkap dia sembari menuturkan turut berduka.

Kasubag Humas Polres Langkat AKP Arnol Hasibuan, membenarkan kejadian itu. Karena tidak menyangkut tindakan kriminal, jenazah langsung diserahkan ke keluarga duka untuk disemayamkan.

“Ini permintaan keluarga agar korban tidak usah diotopsi dan jenazah sudah disemayamkan di rumah duka. Untuk selanjutnya dikebumikan sesuai ketentuan,” tegas AKP Arnol.(bam/ala)

 

 

Foto: BAMBANG/SUMUT POS
HISTERIS: Nurhadiha (berjilbab) menangis histeris sambil memeluk suaminya yang sudah tewas karena jatuh dari pohon kelapa, Kamis (14/9).

SUMUTPOS.CO  – UNTUNG tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Niat hati H Husni Harahap, ingin memanen hasil kebun miliknya malah berbuah petaka.

Pria berusia 53 tahun ini malah meregang nyawa di bawah pohon kelapa. Tepatnya, di Lingkungan VI Sidobangun, Kelurahan Tanjung Selamat, Kecamatan Padang Tualang, Langkat, Kamis (14/9) pagi.

Terjatuhnya Husni, sempat membuat geger warga sekitar dan berhamburan memenuhi lokasi kejadian. Bahkan istrinya Nurhadiha Spd (50), tak sanggup menahan kesedihan.

Wanita berhijab ini berteriak menangis histeris sembari memeluk tubuh sang suami yang sudah terbujur kaku. “Bangun pak, bangun,” seru Nurhadiha sembari terus menitikkan air mata.

Kejadian itu pun mengundang perhatian kepolisian sekitar. Petugas langsung memintai keterangan saksi dan melakukan olah tempat kajadian perkara (TKP). Karena merupakan musibah dan permintaan warga, akhirnya jenazah dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.

Salah seorang saksi mata, Sabana (38) menyebut, dirinya memang sempat melihat korban ke kebun. Bahkan melihat korban memanjat pohon kelapa. “Tadi memang aku lihat bapak Husni, ke kebun guna memanjat kelapa,” kata Sabana.

Awalnya, papar dia, semua berjalan mulus dan dirinya sempat mendengar suara buah kelapa jatuh. Namun tidak berselang lama buah kelapa jatuh, korban juga terjatuh tepat di bawah pohon. “Jatuh bapak itu dari pohon bang,” ujarnya.

Senada juga diungkap Adillah (49). Dirinya sempat melihat korban menuju kebun sekitar pukul 07.00 WIB. Namun, selang beberapa jam, dirinya mendengar teriakan dan melihat korban sudah jatuh.

“Kasihan bang, bapak itu baik orangnya. Kok begitu cepat beliau dipanggil sang khalit,” ungkap dia sembari menuturkan turut berduka.

Kasubag Humas Polres Langkat AKP Arnol Hasibuan, membenarkan kejadian itu. Karena tidak menyangkut tindakan kriminal, jenazah langsung diserahkan ke keluarga duka untuk disemayamkan.

“Ini permintaan keluarga agar korban tidak usah diotopsi dan jenazah sudah disemayamkan di rumah duka. Untuk selanjutnya dikebumikan sesuai ketentuan,” tegas AKP Arnol.(bam/ala)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/