26 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Ngogesa Belum Ajukan Mundur

Pada acara deklarasi itu, dibilang Faisal bahwa Surya Paloh mengklaim pencalonan Tengku Erry sudah mendapatkan restu Presiden Jokowi.

Meski begitu, dia melihat itu bukan sebuah jaminan PDIP akan memberikan dukungan kepada Tengku Erry. Melihat fenomena yang terjadi saat ini, seperti Pilkada Jatim. Di mana Presiden Jokowi mengisyaratkan dukungan kepada Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa.

Akan tetapi, PDIP sudah lebih dahulu mendeklarasikan dukungan kepada Gus Ipul-Azwar Anas. “Jadi sulit melihat PDIP bergabung ke NasDem,” jelasnya.

Dosen FiSiP USu itu melihat akan ada kejutan dari PDI-P menjelang pendaftaran Balon Gubernur dan Wakil Gubernur di KPU. “Tradisinya PDIP akan mencalonkan figur yang berbeda dari yang diketahui publik saat ini. Kita tunggu saja,” ungkapnya.

Apabila PDIP bergabung dengan Partai NasDem, maka posisi Partai Golkar akan semakin tersudutkan. Sebab, PDIP akan meminta jatah wakil gubernur.

“Kalau itu terjadi maka Golkar bukan tidak mungkin menarik dukungannya dan mengalihkan dukungan kepada calon lain. Atau malah Golkar memunculkan calon sendiri,”jelasnya.

Sekretaris DPD PDIP Sumut, Soetarto mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu keputusan DPP. Menurutnya, mekanisme penjaringan dan penyaringan sudah selesai dilakukan DPD. “Menunggu keputusan ibu Ketua Umum,” katanya.

Dia berharap keputusan DPP mengenai sosok yang akan diusung dapat keluar dalam waktu dekat. Sehingga, bisa disosialisasikan kepada masyarakat.

Mengenai peluang bergabung dengan Partai NasDem. Dia menyebut segala sesuatu masih mungkin terjadi. “Keputusan akhir ada ditangan Ibu Ketua Umum, kami masih menunggu itu,” jelasnya.

Sekretaris DPD Partai Golkar, Irham Buana Nasution mengatakan pihaknya menghargai keputusan internal Partai Nasdem yang hanya mengusung Tengku Erry.

“Mungkin ini hanya kegiatan internal Nasdem untuk Pilgubsu dan Pilkada 8 kabupaten/kota,”katanya.

Mantan Ketua KPU Sumut ini pun tetap berfikir positif dan tidak mau terlalu ambil pusing dengan spekulasi yang beredar diluar.

Dia pun belum berpikir jauh mengenai kemungkinan Partai Golkar menarik dukungan yang sudah diberikan kepada Tengku Erry.(bam/dik/azw)

 

 

 

Pada acara deklarasi itu, dibilang Faisal bahwa Surya Paloh mengklaim pencalonan Tengku Erry sudah mendapatkan restu Presiden Jokowi.

Meski begitu, dia melihat itu bukan sebuah jaminan PDIP akan memberikan dukungan kepada Tengku Erry. Melihat fenomena yang terjadi saat ini, seperti Pilkada Jatim. Di mana Presiden Jokowi mengisyaratkan dukungan kepada Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa.

Akan tetapi, PDIP sudah lebih dahulu mendeklarasikan dukungan kepada Gus Ipul-Azwar Anas. “Jadi sulit melihat PDIP bergabung ke NasDem,” jelasnya.

Dosen FiSiP USu itu melihat akan ada kejutan dari PDI-P menjelang pendaftaran Balon Gubernur dan Wakil Gubernur di KPU. “Tradisinya PDIP akan mencalonkan figur yang berbeda dari yang diketahui publik saat ini. Kita tunggu saja,” ungkapnya.

Apabila PDIP bergabung dengan Partai NasDem, maka posisi Partai Golkar akan semakin tersudutkan. Sebab, PDIP akan meminta jatah wakil gubernur.

“Kalau itu terjadi maka Golkar bukan tidak mungkin menarik dukungannya dan mengalihkan dukungan kepada calon lain. Atau malah Golkar memunculkan calon sendiri,”jelasnya.

Sekretaris DPD PDIP Sumut, Soetarto mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu keputusan DPP. Menurutnya, mekanisme penjaringan dan penyaringan sudah selesai dilakukan DPD. “Menunggu keputusan ibu Ketua Umum,” katanya.

Dia berharap keputusan DPP mengenai sosok yang akan diusung dapat keluar dalam waktu dekat. Sehingga, bisa disosialisasikan kepada masyarakat.

Mengenai peluang bergabung dengan Partai NasDem. Dia menyebut segala sesuatu masih mungkin terjadi. “Keputusan akhir ada ditangan Ibu Ketua Umum, kami masih menunggu itu,” jelasnya.

Sekretaris DPD Partai Golkar, Irham Buana Nasution mengatakan pihaknya menghargai keputusan internal Partai Nasdem yang hanya mengusung Tengku Erry.

“Mungkin ini hanya kegiatan internal Nasdem untuk Pilgubsu dan Pilkada 8 kabupaten/kota,”katanya.

Mantan Ketua KPU Sumut ini pun tetap berfikir positif dan tidak mau terlalu ambil pusing dengan spekulasi yang beredar diluar.

Dia pun belum berpikir jauh mengenai kemungkinan Partai Golkar menarik dukungan yang sudah diberikan kepada Tengku Erry.(bam/dik/azw)

 

 

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/