26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Pengusaha di Back Up Pejabat

Diduga di back up oknum penegak hukum

Terpisah, informasi dari masyarakat Desa Pematang Sei baru, sekitar dua bulan lalu, tim Unit Tipiter Poldasu 4 orang, bersama personil Tipiter Polres Asahan didampingi 5 personil Dinas Kehutanan Wilayah III Asahan, turun ke lokasi pengelolaan arang tersebut.

Kepada warga sekitar, tim gabungan Poldasu, Polres Asahan juga Dinas Kehutanan Asahan, mengaku kalau kehadiran mereka adalah berkat laporan warga sekitar, soal pengelolaan produksi arang yang diduga illegal itu.

Saat itu, tim gabungan berhasil mengamankan satu unit truk berisi 4 ton arang saat melintas di Jalinsum Tebing Tinggi. Arang yang diamankan itu berasal dari dapur arang yang hingga kini tetap beroperasi di hutan mangrove tersebut.

Menurut warga, sejak saat itu hingga sekarang, tidak ada kejelasan terkait penangkapan itu.

Kepala desa setempat, kepada Posmetro Medan, mengaku pihaknya hingga kini tidak pernah mengeluarkan rekomendasi produksi arang. Dengan tidak adanya rekomendasi dari kepala desa setempat, sehingga warga di sana mengakui, kalau perambahan hutan dan pengolahan arang itu diback up orang kuat hingga oknum penegak hukum.

Seorang warga yang tidak bersedia disebut namanya, mengaku kalau oknum pengusaha dibalik aktifitas dapur arang juga perambahan itu, adalah berasal dari Kec Sei Kepayang. Menurutnya, si oknum pengusaha itu terkenal memiliki jaringan kuat baik di pejabat pemerintahan Pemkab Asahan juga di kepolisian. Bahkan tersiar kabar, kalau si pengusaha itu mendapat gandengan pemodal kuat bermarga Pasaribu. Disebut-sebut, pria bermarga Pasaribu itu adalah oknum pejabat penegak hukum. (rik/tob)

 

Diduga di back up oknum penegak hukum

Terpisah, informasi dari masyarakat Desa Pematang Sei baru, sekitar dua bulan lalu, tim Unit Tipiter Poldasu 4 orang, bersama personil Tipiter Polres Asahan didampingi 5 personil Dinas Kehutanan Wilayah III Asahan, turun ke lokasi pengelolaan arang tersebut.

Kepada warga sekitar, tim gabungan Poldasu, Polres Asahan juga Dinas Kehutanan Asahan, mengaku kalau kehadiran mereka adalah berkat laporan warga sekitar, soal pengelolaan produksi arang yang diduga illegal itu.

Saat itu, tim gabungan berhasil mengamankan satu unit truk berisi 4 ton arang saat melintas di Jalinsum Tebing Tinggi. Arang yang diamankan itu berasal dari dapur arang yang hingga kini tetap beroperasi di hutan mangrove tersebut.

Menurut warga, sejak saat itu hingga sekarang, tidak ada kejelasan terkait penangkapan itu.

Kepala desa setempat, kepada Posmetro Medan, mengaku pihaknya hingga kini tidak pernah mengeluarkan rekomendasi produksi arang. Dengan tidak adanya rekomendasi dari kepala desa setempat, sehingga warga di sana mengakui, kalau perambahan hutan dan pengolahan arang itu diback up orang kuat hingga oknum penegak hukum.

Seorang warga yang tidak bersedia disebut namanya, mengaku kalau oknum pengusaha dibalik aktifitas dapur arang juga perambahan itu, adalah berasal dari Kec Sei Kepayang. Menurutnya, si oknum pengusaha itu terkenal memiliki jaringan kuat baik di pejabat pemerintahan Pemkab Asahan juga di kepolisian. Bahkan tersiar kabar, kalau si pengusaha itu mendapat gandengan pemodal kuat bermarga Pasaribu. Disebut-sebut, pria bermarga Pasaribu itu adalah oknum pejabat penegak hukum. (rik/tob)

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/