34.5 C
Medan
Friday, May 3, 2024

3 Sekawan Habisi Nyawa Karyawan PT Musim Mas

Rekontruksi pembunuhan Dedy Wiyono alias Rahmad (36) oleh tiga sekawan di jembatan penyeberangan l Boxit, Kel Kota Bangun, Kec Medan Deli.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Dedy Wiyono alias Rahmad (36) tewas dibantai tiga sekawan. Pembunuhan berencana itu terjadi di jembatan penyeberangan l Boxit, Kel Kota Bangun, Kec Medan Deli.

Ketiga pelakunya Sekawa Waoma (28), Piusman Dachi (37) warga Jl Pasar 8, Desa Manunggal dan Doni Dachi warga Sicanang. Saat ketiganya menghabisi nyawa korban, seorang ibu melintas disana dan menyaksikan perbuatan sadis tersebut.

Sebelum dibunuh, Sekawa Faoma didatangi korban dan dikawasan Pasar 8. Dedi Wiyono menuding Sekawa berselingkuh dengan istrinya. Sekawa yang saat itu bersama dua tersangka lainnya, membantah. Aksi kekerasan pun terjadi. Korban didampingi rekannya bersitegang dengan Sekawa. Melihat hal itu, kedua tersangka lainnya berusaha membela. Namun, korban mengancam agar tidak ikut campur.

Ternyata pertengkaran itu berbuntut panjang. Sekawa dan kedua rekannya merencanakan pembunuhan, dengan menunggu korban di jembatan Jl Bouxit Kota Bangun. Korban selalu melintas dari sana menuju PT. Musim Mas, tempat kerjanya.

Pagi hari, ketiga tersangka berjalan menuju lokasi eksekusi. Awalnya mereka menunggu di seberang titi arah Kota Bangun. Mengingat lokasi ini sangat mudah dipantau, ketiganya berpindah ke seberang.

Obeng dan balok telah disiapkan untuk menghabisi korban. Setengah jam menunggu, korban melintas mengenderai sepeda motor Byson BK 5442 AWI. Dari arah berlawanan, Nisa (saksi mata) juga melintas dengan mengenderai sepeda motor.

Tanpa memperdulikan Nisa, Doni Dachi yang saat itu memegang kayu balok mengejar korban diikuti Sekawa dan Fiusman Dachi yang megang obeng.

Kayu balok pun dilayangkan kearah korban. Korban berusaha memberikan perlawanan dengan mundur dari tempat duduk sepeda motornya. Korban dipukuli balok berulang kali. Mengingat jembatan yang sempit (Hanya bisa dilalui 2 septor) dan licin, ruang gerak korban untuk menyelamatkan diri sangat sulit. Dan akhirnya korban terjatuh.

Dalam keadaan tak berdaya, Sekawa Faoma dan Fius menghujamkan obeng dan mengenai dada kiri korban. Hujaman obeng pun mengenai beberapa bagian tubuh korban. Hantaman balok juga memperparah kondisi korban. Seketika, darah mengucur deras dari luka dibagian dekat leher korban. Nisa pun berteriak ” Maling, maling” hingga mengundang perhatian pengendara lain maupun warga.

Rekontruksi pembunuhan Dedy Wiyono alias Rahmad (36) oleh tiga sekawan di jembatan penyeberangan l Boxit, Kel Kota Bangun, Kec Medan Deli.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Dedy Wiyono alias Rahmad (36) tewas dibantai tiga sekawan. Pembunuhan berencana itu terjadi di jembatan penyeberangan l Boxit, Kel Kota Bangun, Kec Medan Deli.

Ketiga pelakunya Sekawa Waoma (28), Piusman Dachi (37) warga Jl Pasar 8, Desa Manunggal dan Doni Dachi warga Sicanang. Saat ketiganya menghabisi nyawa korban, seorang ibu melintas disana dan menyaksikan perbuatan sadis tersebut.

Sebelum dibunuh, Sekawa Faoma didatangi korban dan dikawasan Pasar 8. Dedi Wiyono menuding Sekawa berselingkuh dengan istrinya. Sekawa yang saat itu bersama dua tersangka lainnya, membantah. Aksi kekerasan pun terjadi. Korban didampingi rekannya bersitegang dengan Sekawa. Melihat hal itu, kedua tersangka lainnya berusaha membela. Namun, korban mengancam agar tidak ikut campur.

Ternyata pertengkaran itu berbuntut panjang. Sekawa dan kedua rekannya merencanakan pembunuhan, dengan menunggu korban di jembatan Jl Bouxit Kota Bangun. Korban selalu melintas dari sana menuju PT. Musim Mas, tempat kerjanya.

Pagi hari, ketiga tersangka berjalan menuju lokasi eksekusi. Awalnya mereka menunggu di seberang titi arah Kota Bangun. Mengingat lokasi ini sangat mudah dipantau, ketiganya berpindah ke seberang.

Obeng dan balok telah disiapkan untuk menghabisi korban. Setengah jam menunggu, korban melintas mengenderai sepeda motor Byson BK 5442 AWI. Dari arah berlawanan, Nisa (saksi mata) juga melintas dengan mengenderai sepeda motor.

Tanpa memperdulikan Nisa, Doni Dachi yang saat itu memegang kayu balok mengejar korban diikuti Sekawa dan Fiusman Dachi yang megang obeng.

Kayu balok pun dilayangkan kearah korban. Korban berusaha memberikan perlawanan dengan mundur dari tempat duduk sepeda motornya. Korban dipukuli balok berulang kali. Mengingat jembatan yang sempit (Hanya bisa dilalui 2 septor) dan licin, ruang gerak korban untuk menyelamatkan diri sangat sulit. Dan akhirnya korban terjatuh.

Dalam keadaan tak berdaya, Sekawa Faoma dan Fius menghujamkan obeng dan mengenai dada kiri korban. Hujaman obeng pun mengenai beberapa bagian tubuh korban. Hantaman balok juga memperparah kondisi korban. Seketika, darah mengucur deras dari luka dibagian dekat leher korban. Nisa pun berteriak ” Maling, maling” hingga mengundang perhatian pengendara lain maupun warga.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/