25 C
Medan
Friday, October 11, 2024
spot_img

Siswa Kecewa Batal PTM, Guru IPS SMPN 2 Juhar Siapkan Amunisi Baru

Siswa SMP Negeri 2 Juhar Kabupaten Karo, Sumatera Utara jaga jarak dalam simulasi PTM, belum lama ini. Tapi PTM kembali ditunda karena khawatir penyebaran Covid-19.

KARO, SUMUTPOS.CO – Rencana pembelajaran tatap muka (PTM) di awal tahun ajaran baru 12 Juli kemarin, sempat disambut penuh semangat oleh siswa dan guru-guru di SMP Negeri 2 Juhar Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Mereka bahkan sudah bersiap dengan melakukan simulasi PTM yang memenuhi protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

“Karena Juhar masuk zona hijau, kami awalnya diperbolehkan melaksanakan PTM terbatas. Semester ini direncanakan kami masuk sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Makanya pada tanggal 8 dan 9 Juli 2021 kemarin, sekolah kami menggelar simulasi PTM yang diikuti para siswa. Mereka bersemangat sekali ikut PTM meski terbatas. Itulah saat yang mereka tunggu-tunggu setelah hampir 1,5 tahun mengikuti pembelajaran dari rumah, baik daring, luring, maupun kombinasi,” kata Elmi Yuniarti, S.Pd, guru IPS sekaligus wali kelas SMP Negeri 2 Juhar, kepada Sumut Pos, kemarin.

Kata dia, menjelang rencana PTM, SMP Negeri 2 Juhar telah melakukan persiapa secara ketat, berpatokan pada surat edaran dan anjuran Kemendikbudristek dan prosedur sesuai kebijakan SKB Empat Menteri Tentang Panduan penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.

Peraturan tersebut menggariskan, apabila pemerintah daerah sudah memberikan izin dan satuan pendidikan memenuhi semua syarat berjenjangnya, PTM terbatas dilaksanakan dengan tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat.

“Langkah pertama PTM, sekolah mengajak siswa mematuhi Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran masa pandemi COVID-19. Kepala sekolah bertanggung jawab menyediakan sarana sanitasi dan kebersihan. Ada satuan tugas penanganan COVID-19 di sekolah, dan dapat melibatkan orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar,” jelasnya.

Berikutnya, membuat Rencana Kegiatan dan Anggaran Satuan Pendidikan (RKAS). Jika terjadi temuan kasus konfirmasi COVID-19 di sekolah, maka kepala sekolah melapor kepada Satgas penanganan Covid-19, dinas pendidikan, kantor wilayah Kementerian Agama provinsi, dan/ atau kantor Kementerian Agama kabupaten/kota setempat.

Selanjutnya memastikan penanganan warga satuan pendidikan yang terkonfirmasi Covid-19, mendukung Satgas penanganan Covid-19 atau Puskesmas setempat, memastikan penanganan warga sekolah yang terdaftar dalam kontak erat, memantau kondisi warga sekolah yang terkonfirmasi Covid-19, melakukan disinfeksi di area satuan pendidikan paling lambat 1 x 24 jam terhitung sejak ditemukan kasus konfirmasi COVID-19.

Kemudian siswa diajak mengalami prokes dengan simulasi. Sekolah membagi kegiatan dalam 2 hari untuk kelas berbeda. “Pada Kamis 8 Juli 2021, kami melakukan simulasi untuk kelas VIII. Dan pada Jumat 9 Juli 2021, simulasi untuk kelas IX,” katanya.

Siswa SMP Negeri 2 Juhar Kabupaten Karo, Sumatera Utara dicek suhu tubuh, dalam simulasi PTM, belum lama ini. Tapi PTM kembali ditunda karena khawatir penyebaran Covid-19.

Pada simulasi itu, guru mengarahkan siswa dengan memberi petunjuk simulasi. Awalnya, kepala sekolah dan tenaga kependidikan lainnya membuka simulasi PTM dengan 3 cara. Pertama, sebelum masuk gerbang sekolah: pengantaran dilakukan di lokasi telah ditentukan. Kemudian, siswa mengikuti pemeriksaan kesehatan meliputi pengukuran suhu tubuh, gejala batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan/ atau sesak nafas. Melakukan CTPS sebelum memasuki gerbang satuan pendidikan dan ruang kelas. Dan untuk tamu, mengikuti protokol kesehatan di satuan pendidikan.

Kedua, selama Kegiatan Belajar Mengajar: menggunakan masker dan menerapkan jaga jarak minimal 1,5 meter. Menggunakan alat belajar, alat musik, dan alat makan minum pribadi. Dilarang pinjam-meminjam peralatan. Memberikan pengumuman di seluruh area satuan pendidikan secara berulang dan intensif terkait penggunaan masker, CTPS, dan jaga jarak. Melakukan pengamatan visual kesehatan warga satuan pendidikan. Jika ada yang memiliki gejala gangguan kesehatan, harus mengikuti protokol kesehatan satuan pendidikan.

Ketiga, Selesai Kegiatan Belajar Mengajar: Tetap menggunakan masker dan melakukan CTPS sebelum meninggalkan ruang kelas. Keluar ruangan kelas dan satuan pendidikan dengan berbaris sambil menerapkan jaga jarak. Penjemput peserta didik menunggu di lokasi yang sudah disediakan dan melakukan jaga jarak sesuai dengan tempat duduk.

Dengan memberi petunjuk pengerjaan, siswa bisa menjadi terarah dan cepat paham dengan simulasi yang mereka lakukan. Para siswa terlihat sangat bersemangat kembali sekolah. Bahkan mereka sudah bertanya tentang jadwal roster sekolah selama dua kali pertemuan terbatas. Apa seragam yang akan dipakai, karena sudah lama tidak masuk sekolah. Dan sebagainya.

“Namun pada minggu malam, siswa seketika menjadi kecewa karena Dinas Pendidikan Karo mengeluarkan pengumuman yang menyatakan bahwa PTM terbatas ditunda untuk semua zona, baik merah maupun hijau,” cetusnya.

Meski ikut kecewa, sebagai guru, Elmi Yuniarti menyebut situasi itu sebagai tantangan bagi guru di masa pandemic. “Tentunya, saya mesti kembali menyiapkan amunisi baru agar pembelajaran secara daring tetap dapat menggairahkan semangat siswa belajar dari rumah. Saya sebagai anggota Fasilitator Daerah (Fasda) Komunikasi Karo Program Pintar Tanoto Foundation, sudah dilatih menjadi insan pembelajar yang kreatif dan inovatif,” katanya.

Dengan amunisi baru belajar daring yang disiapkannya, Elmi berharap semester ini anak-anak didiknya tetap fokus dan makin kreatif dalam pembelajaran di kelas WA grup masing-masing. (rel/me/tri)

Siswa SMP Negeri 2 Juhar Kabupaten Karo, Sumatera Utara jaga jarak dalam simulasi PTM, belum lama ini. Tapi PTM kembali ditunda karena khawatir penyebaran Covid-19.

KARO, SUMUTPOS.CO – Rencana pembelajaran tatap muka (PTM) di awal tahun ajaran baru 12 Juli kemarin, sempat disambut penuh semangat oleh siswa dan guru-guru di SMP Negeri 2 Juhar Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Mereka bahkan sudah bersiap dengan melakukan simulasi PTM yang memenuhi protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

“Karena Juhar masuk zona hijau, kami awalnya diperbolehkan melaksanakan PTM terbatas. Semester ini direncanakan kami masuk sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Makanya pada tanggal 8 dan 9 Juli 2021 kemarin, sekolah kami menggelar simulasi PTM yang diikuti para siswa. Mereka bersemangat sekali ikut PTM meski terbatas. Itulah saat yang mereka tunggu-tunggu setelah hampir 1,5 tahun mengikuti pembelajaran dari rumah, baik daring, luring, maupun kombinasi,” kata Elmi Yuniarti, S.Pd, guru IPS sekaligus wali kelas SMP Negeri 2 Juhar, kepada Sumut Pos, kemarin.

Kata dia, menjelang rencana PTM, SMP Negeri 2 Juhar telah melakukan persiapa secara ketat, berpatokan pada surat edaran dan anjuran Kemendikbudristek dan prosedur sesuai kebijakan SKB Empat Menteri Tentang Panduan penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.

Peraturan tersebut menggariskan, apabila pemerintah daerah sudah memberikan izin dan satuan pendidikan memenuhi semua syarat berjenjangnya, PTM terbatas dilaksanakan dengan tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat.

“Langkah pertama PTM, sekolah mengajak siswa mematuhi Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran masa pandemi COVID-19. Kepala sekolah bertanggung jawab menyediakan sarana sanitasi dan kebersihan. Ada satuan tugas penanganan COVID-19 di sekolah, dan dapat melibatkan orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar,” jelasnya.

Berikutnya, membuat Rencana Kegiatan dan Anggaran Satuan Pendidikan (RKAS). Jika terjadi temuan kasus konfirmasi COVID-19 di sekolah, maka kepala sekolah melapor kepada Satgas penanganan Covid-19, dinas pendidikan, kantor wilayah Kementerian Agama provinsi, dan/ atau kantor Kementerian Agama kabupaten/kota setempat.

Selanjutnya memastikan penanganan warga satuan pendidikan yang terkonfirmasi Covid-19, mendukung Satgas penanganan Covid-19 atau Puskesmas setempat, memastikan penanganan warga sekolah yang terdaftar dalam kontak erat, memantau kondisi warga sekolah yang terkonfirmasi Covid-19, melakukan disinfeksi di area satuan pendidikan paling lambat 1 x 24 jam terhitung sejak ditemukan kasus konfirmasi COVID-19.

Kemudian siswa diajak mengalami prokes dengan simulasi. Sekolah membagi kegiatan dalam 2 hari untuk kelas berbeda. “Pada Kamis 8 Juli 2021, kami melakukan simulasi untuk kelas VIII. Dan pada Jumat 9 Juli 2021, simulasi untuk kelas IX,” katanya.

Siswa SMP Negeri 2 Juhar Kabupaten Karo, Sumatera Utara dicek suhu tubuh, dalam simulasi PTM, belum lama ini. Tapi PTM kembali ditunda karena khawatir penyebaran Covid-19.

Pada simulasi itu, guru mengarahkan siswa dengan memberi petunjuk simulasi. Awalnya, kepala sekolah dan tenaga kependidikan lainnya membuka simulasi PTM dengan 3 cara. Pertama, sebelum masuk gerbang sekolah: pengantaran dilakukan di lokasi telah ditentukan. Kemudian, siswa mengikuti pemeriksaan kesehatan meliputi pengukuran suhu tubuh, gejala batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan/ atau sesak nafas. Melakukan CTPS sebelum memasuki gerbang satuan pendidikan dan ruang kelas. Dan untuk tamu, mengikuti protokol kesehatan di satuan pendidikan.

Kedua, selama Kegiatan Belajar Mengajar: menggunakan masker dan menerapkan jaga jarak minimal 1,5 meter. Menggunakan alat belajar, alat musik, dan alat makan minum pribadi. Dilarang pinjam-meminjam peralatan. Memberikan pengumuman di seluruh area satuan pendidikan secara berulang dan intensif terkait penggunaan masker, CTPS, dan jaga jarak. Melakukan pengamatan visual kesehatan warga satuan pendidikan. Jika ada yang memiliki gejala gangguan kesehatan, harus mengikuti protokol kesehatan satuan pendidikan.

Ketiga, Selesai Kegiatan Belajar Mengajar: Tetap menggunakan masker dan melakukan CTPS sebelum meninggalkan ruang kelas. Keluar ruangan kelas dan satuan pendidikan dengan berbaris sambil menerapkan jaga jarak. Penjemput peserta didik menunggu di lokasi yang sudah disediakan dan melakukan jaga jarak sesuai dengan tempat duduk.

Dengan memberi petunjuk pengerjaan, siswa bisa menjadi terarah dan cepat paham dengan simulasi yang mereka lakukan. Para siswa terlihat sangat bersemangat kembali sekolah. Bahkan mereka sudah bertanya tentang jadwal roster sekolah selama dua kali pertemuan terbatas. Apa seragam yang akan dipakai, karena sudah lama tidak masuk sekolah. Dan sebagainya.

“Namun pada minggu malam, siswa seketika menjadi kecewa karena Dinas Pendidikan Karo mengeluarkan pengumuman yang menyatakan bahwa PTM terbatas ditunda untuk semua zona, baik merah maupun hijau,” cetusnya.

Meski ikut kecewa, sebagai guru, Elmi Yuniarti menyebut situasi itu sebagai tantangan bagi guru di masa pandemic. “Tentunya, saya mesti kembali menyiapkan amunisi baru agar pembelajaran secara daring tetap dapat menggairahkan semangat siswa belajar dari rumah. Saya sebagai anggota Fasilitator Daerah (Fasda) Komunikasi Karo Program Pintar Tanoto Foundation, sudah dilatih menjadi insan pembelajar yang kreatif dan inovatif,” katanya.

Dengan amunisi baru belajar daring yang disiapkannya, Elmi berharap semester ini anak-anak didiknya tetap fokus dan makin kreatif dalam pembelajaran di kelas WA grup masing-masing. (rel/me/tri)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/