25.6 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

Pergi Ngangon Kambing, Pelajar SMP Ditemukan Tewas

Foto: Jefrie/Metro Asahan/SMG Jenazah Kori, pelajar SMP yang sedang mengangon kambing, ditemukan luka berdarah.
Foto: Jefrie/Metro Asahan/SMG
Jenazah Kori, pelajar SMP yang sedang mengangon kambing, ditemukan luka berdarah.

BATUBARA, SUMUTPOS.CO – Hidup Kori sungguh tragis. Kegigihan pelajar SMP ini dalam membantu orangtuanya dengan pergi mengangon kambing sepulang sekolah, justru berujung maut.

Supomo (45), ayah Kori mengatakan, putranya pergi mengangon kambing pada hari Minggu (14/8) sekira pukul 14.00 wib ke kebun mereka di Dusun III Desa Suka Ramai, Seibalai, sekitar 800 meter dari rumah mereka.

Tidak tahu bagaimana, sore harinya kambing mereka kembali ke kandang. Sementara Kori sama sekali tidak kelihatan. Peristiwa jarang ini sontak membuat Supomo cemas.

“Siapa yang tidak cemas, kambing pulang ke kandang tapi anakku tidak terlihat sama sekali,” ujar Supomo.

Sesaat mencari, pemuda berusia 16 tahun tersebut tetap tidak ditemukan. Belakangan, Supomo dibantu beberapa warga bergerak mencari Kori ke pelosok kebun. Namun hingga menjelang sholat Isya, korban tak juga ditemukan.

Takut terjadi sesuatu terhadap putranya, didampingi beberapa jiran, pria ini melapor ke Polsek Labuhan Ruku. Mendapat laporan tersebut, petugas langsung turun ke areal kebun tempat Kori mengangon kerbau.

Upaya pencarian baru berhasil sekira pukul 23.00 wib. Pelajar SMP tersebut ditemukan sudah tewas di dalam parit sedalam 4 meter dengan posisi telentang. Tubuhnya terapung di genangan air setinggi 30 cm. Wajahnya terlihat lebam. “Lokasinya dekat perbatasan kebun kami dengan kebun milik Syaiful,” sebut Supomo.

Kapolsek Labuhan Ruku, AKP Irso membenarkan tentang temuan seorang pengangon kambing tewas di lokasi perkebunan. Dugaan awal korban diduga dibunuh.

“Mulut dan hidung korban bengkak mengeluarkan darah, bagian pelipis mata sebelah kiri bengkak memar, leher memar tergores. Diduga korban dianiaya hingga akhirnya tewas,” terang Irso.

Sebagai barang bukti awal, pihaknya menyita sandal milik Kori yang terletak sekitar 2 meter dari posisi jasad korban ditemukan. Ada juga ditemukan sandal karet warna abu abu dan putih, lebih kurang 8 meter di atas benteng sungai. Kemungkinan sandal tersebut milik pelaku. “Guna penyelidikan lebih lanjut, jenazah dibawa ke RSU Siantar untuk dilakukan visum,” tandasnya.(cr-8/ras)

Foto: Jefrie/Metro Asahan/SMG Jenazah Kori, pelajar SMP yang sedang mengangon kambing, ditemukan luka berdarah.
Foto: Jefrie/Metro Asahan/SMG
Jenazah Kori, pelajar SMP yang sedang mengangon kambing, ditemukan luka berdarah.

BATUBARA, SUMUTPOS.CO – Hidup Kori sungguh tragis. Kegigihan pelajar SMP ini dalam membantu orangtuanya dengan pergi mengangon kambing sepulang sekolah, justru berujung maut.

Supomo (45), ayah Kori mengatakan, putranya pergi mengangon kambing pada hari Minggu (14/8) sekira pukul 14.00 wib ke kebun mereka di Dusun III Desa Suka Ramai, Seibalai, sekitar 800 meter dari rumah mereka.

Tidak tahu bagaimana, sore harinya kambing mereka kembali ke kandang. Sementara Kori sama sekali tidak kelihatan. Peristiwa jarang ini sontak membuat Supomo cemas.

“Siapa yang tidak cemas, kambing pulang ke kandang tapi anakku tidak terlihat sama sekali,” ujar Supomo.

Sesaat mencari, pemuda berusia 16 tahun tersebut tetap tidak ditemukan. Belakangan, Supomo dibantu beberapa warga bergerak mencari Kori ke pelosok kebun. Namun hingga menjelang sholat Isya, korban tak juga ditemukan.

Takut terjadi sesuatu terhadap putranya, didampingi beberapa jiran, pria ini melapor ke Polsek Labuhan Ruku. Mendapat laporan tersebut, petugas langsung turun ke areal kebun tempat Kori mengangon kerbau.

Upaya pencarian baru berhasil sekira pukul 23.00 wib. Pelajar SMP tersebut ditemukan sudah tewas di dalam parit sedalam 4 meter dengan posisi telentang. Tubuhnya terapung di genangan air setinggi 30 cm. Wajahnya terlihat lebam. “Lokasinya dekat perbatasan kebun kami dengan kebun milik Syaiful,” sebut Supomo.

Kapolsek Labuhan Ruku, AKP Irso membenarkan tentang temuan seorang pengangon kambing tewas di lokasi perkebunan. Dugaan awal korban diduga dibunuh.

“Mulut dan hidung korban bengkak mengeluarkan darah, bagian pelipis mata sebelah kiri bengkak memar, leher memar tergores. Diduga korban dianiaya hingga akhirnya tewas,” terang Irso.

Sebagai barang bukti awal, pihaknya menyita sandal milik Kori yang terletak sekitar 2 meter dari posisi jasad korban ditemukan. Ada juga ditemukan sandal karet warna abu abu dan putih, lebih kurang 8 meter di atas benteng sungai. Kemungkinan sandal tersebut milik pelaku. “Guna penyelidikan lebih lanjut, jenazah dibawa ke RSU Siantar untuk dilakukan visum,” tandasnya.(cr-8/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/