30 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Penderita Hipertensi Sumut Capai 50 Ribu Lebih

darah_tinggi_healthmeup

MEDAN, SUMUTPOS.CO  -Jumlah penderita hipertensi di Sumut pada 2016, ternyata masih cukup tingi. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumut, tercatat 50.162 orang menderita hipertensi. Bahkan jumlah itu belum seluruhnya, karena 10 kabupaten/kota, yakni Medan, Deliserdang, Labuhanbatu Selatan, Tanjungbalai, Tapanuli Utara, Samosir, Tapanuli Selatan, Nias, dan Nias Utara belum menyerahkan data ke Dinkes Sumut.

Dari data tersebut, tercatat paling banyak menderita hipertensi adalah wanita, dengan jumlah 27.021. Dan rentang umur penderita hipertensi terbanyak, yakni usia di atas 55 tahun dengan jumlah 22.618, sementara usia 18-44 tahun sebanyak 14.984 penderita, dan usia 45-55 tahun ada 12.560 orang. Dan daerah paling banyak penderita hipertensi, yakni Langkat (6.643), Dairi (5.652), Asahan (5.421), dan Pematangsiantar (4.055).

Meski demikian, bila dibanding 2015, jumlah itu lebih sedikit. Pada 2015, tercatat penderita hipertensi di Sumut di Januari-Oktober 2015 mencapai 151.939 orang. Namun, untuk penderita terbanyak masih wanita dengan jumlah 87.774 orang. Untuk rentang usia penderita paling banyak, yakni di atas 55 tahun (85.254), disusul usia 45-55 tahun (44.909), dan usia 18-44 tahun (21.776).

Pakar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran USU, dr Dharma Lindarto sebelumnya menjelaskan, hipertensi dan diabetes sangat dapat berkaitan. Karena itu penderita diabetes rentan terkena hipertensi.

Sementara jumlah penderita diabetes militus (DM) atau lebih dikenal dengan sebutan kencing manis, di Sumut sejak Januari-Oktober 2016, berjumlah 16.482 orang. Namun jumlah itu, belum seluruhnya, karena 10 kabupaten/kota yang sama disebutkan tadi, belum menyerahkan data ke Dinkes Sumut.

Dari data tersebut, tercatat paling banyak menederita DM Tipe 2 dengan jumlah 99.921,

kemudian DM Tipe 1 sebanyak 6.475 orang, dan DM Gestasional 86 penderita. Untuk daerah yang paling tinggi penderita DM, yakni Asahan (3.286), Langkat (2.403), Pematangsiantar (1.992), Toba Samosir (1.343), Sibolga (1.265), dan Batubara (1.083).

Untuk penderita terbanyak, masih wanita dengan jumlah 9.444. Sementara dari rentang usia, paling banyak penderita DM berusia di atas 55 tahun dengan jumlah 8.725, usia 45-54 tahun sebanyak 5.402 orang, dan usia 19-44 tahun ada 2.355 penderita.

Sementara jika dibanding dengan 2015, sejak Januari-Oktober 2015, tercatat penderita DM di Sumut mencapai 56.080. Dari jumlah itu, terbagi pada 46.752 penderita DM Tipe 2, 8.941 penderita DM Tipe 1, dan 387 penderita DM Gestasional. Untuk klasifikasi jenis kelamin penderita, di 2015 juga didominasi wanita, dengan jumlah 31.361. Sementara dari rentang usia, didominasi usia di atas 55 tahun.

Berdasarkan kondisi itu, Plt Kepala Dinkes Sumut, Agustama menjelaskan, sejak 2010 telah terjadi perubahan pola penyakit terkait prilaku manusia. Menurutnya, penyakit tidak menular termasuk DM, menjadi penyebab terbesar kematian. Karena itu, Agustama mengimbau masyarakat untuk rutin memeriksakan kesehatan, minimal 6 bulan sekali.

Selain itu, Agustama juga mengimbau masyarakat, untuk menggalakkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), dengan mengkonsumsi buah dan sayur, melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari, membersihkan lingkungan, tidak merokok, serta tak mengkonsumsi alkohol. (ain/saz)

darah_tinggi_healthmeup

MEDAN, SUMUTPOS.CO  -Jumlah penderita hipertensi di Sumut pada 2016, ternyata masih cukup tingi. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumut, tercatat 50.162 orang menderita hipertensi. Bahkan jumlah itu belum seluruhnya, karena 10 kabupaten/kota, yakni Medan, Deliserdang, Labuhanbatu Selatan, Tanjungbalai, Tapanuli Utara, Samosir, Tapanuli Selatan, Nias, dan Nias Utara belum menyerahkan data ke Dinkes Sumut.

Dari data tersebut, tercatat paling banyak menderita hipertensi adalah wanita, dengan jumlah 27.021. Dan rentang umur penderita hipertensi terbanyak, yakni usia di atas 55 tahun dengan jumlah 22.618, sementara usia 18-44 tahun sebanyak 14.984 penderita, dan usia 45-55 tahun ada 12.560 orang. Dan daerah paling banyak penderita hipertensi, yakni Langkat (6.643), Dairi (5.652), Asahan (5.421), dan Pematangsiantar (4.055).

Meski demikian, bila dibanding 2015, jumlah itu lebih sedikit. Pada 2015, tercatat penderita hipertensi di Sumut di Januari-Oktober 2015 mencapai 151.939 orang. Namun, untuk penderita terbanyak masih wanita dengan jumlah 87.774 orang. Untuk rentang usia penderita paling banyak, yakni di atas 55 tahun (85.254), disusul usia 45-55 tahun (44.909), dan usia 18-44 tahun (21.776).

Pakar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran USU, dr Dharma Lindarto sebelumnya menjelaskan, hipertensi dan diabetes sangat dapat berkaitan. Karena itu penderita diabetes rentan terkena hipertensi.

Sementara jumlah penderita diabetes militus (DM) atau lebih dikenal dengan sebutan kencing manis, di Sumut sejak Januari-Oktober 2016, berjumlah 16.482 orang. Namun jumlah itu, belum seluruhnya, karena 10 kabupaten/kota yang sama disebutkan tadi, belum menyerahkan data ke Dinkes Sumut.

Dari data tersebut, tercatat paling banyak menederita DM Tipe 2 dengan jumlah 99.921,

kemudian DM Tipe 1 sebanyak 6.475 orang, dan DM Gestasional 86 penderita. Untuk daerah yang paling tinggi penderita DM, yakni Asahan (3.286), Langkat (2.403), Pematangsiantar (1.992), Toba Samosir (1.343), Sibolga (1.265), dan Batubara (1.083).

Untuk penderita terbanyak, masih wanita dengan jumlah 9.444. Sementara dari rentang usia, paling banyak penderita DM berusia di atas 55 tahun dengan jumlah 8.725, usia 45-54 tahun sebanyak 5.402 orang, dan usia 19-44 tahun ada 2.355 penderita.

Sementara jika dibanding dengan 2015, sejak Januari-Oktober 2015, tercatat penderita DM di Sumut mencapai 56.080. Dari jumlah itu, terbagi pada 46.752 penderita DM Tipe 2, 8.941 penderita DM Tipe 1, dan 387 penderita DM Gestasional. Untuk klasifikasi jenis kelamin penderita, di 2015 juga didominasi wanita, dengan jumlah 31.361. Sementara dari rentang usia, didominasi usia di atas 55 tahun.

Berdasarkan kondisi itu, Plt Kepala Dinkes Sumut, Agustama menjelaskan, sejak 2010 telah terjadi perubahan pola penyakit terkait prilaku manusia. Menurutnya, penyakit tidak menular termasuk DM, menjadi penyebab terbesar kematian. Karena itu, Agustama mengimbau masyarakat untuk rutin memeriksakan kesehatan, minimal 6 bulan sekali.

Selain itu, Agustama juga mengimbau masyarakat, untuk menggalakkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), dengan mengkonsumsi buah dan sayur, melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari, membersihkan lingkungan, tidak merokok, serta tak mengkonsumsi alkohol. (ain/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/