31.7 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

10 Anggota Poldasu Terbirit Diamuk Warga

BRANDAN, SUMUTPOS.CO – Dua mobil yang ditumpangi puluhan personel Poldasu rusak setelah dilempari warga di Jl. Pelabuhan Sungai Bilah, Kec. Pangkalanbrandan, Kamis (16/1) sekitar pukul 16.00 WIB. Peristiwa ini terjadi saat polisi berpakaian preman itu berupaya menangkap M. Yamin alias Pak Leng (41), seorang nelayan kecil di sana yang dituding sebagai pelaku geng motor.

Info diperoleh kru media ini, keributan pecah berawal saat 10 pria tegap ngaku polisi dari Poldasu tiba di lokasi dan langsung mengejar Yamin yang melarikan diri. Karena ketakutan, Yamin langsung terjun ke Sungai Babalan yang tak jauh dari rumahnya. Itupun karena polisi itu mengeluarkan tembakan secara semberono dan membabi buta dan berteriak rampok.

Beruntung ada seorang nelayan yang tengah berada di sungai tersebut membantu menolong korban yang sudah hampir tenggelam. Yamin dibawa ke pinggir. Namun polisi langsung mengikatnya dan membawanya ke mobil. Tapi ratusan warga yang mengenal M. Yamin hanya sebagai nelayan kecil itu menduga polisi salah tangkap, langsung emosi dan menghancurkan mobil petugas.

Melihat massa mengamuk, polisi mengaku dari Poldasu itu langsung lari terbirit-birit. Bahkan dikabarkan, ada petugas yang luka. Sementara mobil yang hancur serta M.Yamin ditinggal begitu saja di lokasi. Aksi coboy yang diperagakan oknum polisi itu memang mengesalkan warga. Sebab itu para pemuka masyarakat di sana minta Kapoldasu untuk bertindak tegas menyelesaikan hal ini karana korban babak belur dihajar oknum polisi itu. Jika tak diselesaikan, ucap warga di sana, hari ini (17/1) masyarakat akan berbondong-bondong ke Polsek Pangkalanbrandan menuntut keadilan.

AKP Zainuddin Lubis, Kapolsek Pangkalanbrandan saat dihubungi wartawan mengatakan belum mengetahui peristiwa yang terjadi di wilayah hukumnya itu. “Nggak ada mobil polisi yang dihancurkan. Memang ada anggata dari Poldasu yang hendak menangkap target operasi mereka,” ujar kapolsek pelit komentar itu.

Kanit Jahtanras Poldasu, Kompol Murdani yang dihubungi kru koran ini mengaku belum dapat info soal kejadian itu. “Sampai saat ini belum ada laporan ke saya soal pelemparan kedua mobil itu,” singkatnya.

Info yang dihimpun di Poldasu, M. Yamin memang sudah jadi target operasi terkait kasus geng motor dan perampokan. “Memang anggota tadi ada ke Pangkalan Brandan untuk menangkap pelaku. Tapi saya belum tau perkembangan kasus itu,” beber sumber di Poldasu. (smg/deo)

BRANDAN, SUMUTPOS.CO – Dua mobil yang ditumpangi puluhan personel Poldasu rusak setelah dilempari warga di Jl. Pelabuhan Sungai Bilah, Kec. Pangkalanbrandan, Kamis (16/1) sekitar pukul 16.00 WIB. Peristiwa ini terjadi saat polisi berpakaian preman itu berupaya menangkap M. Yamin alias Pak Leng (41), seorang nelayan kecil di sana yang dituding sebagai pelaku geng motor.

Info diperoleh kru media ini, keributan pecah berawal saat 10 pria tegap ngaku polisi dari Poldasu tiba di lokasi dan langsung mengejar Yamin yang melarikan diri. Karena ketakutan, Yamin langsung terjun ke Sungai Babalan yang tak jauh dari rumahnya. Itupun karena polisi itu mengeluarkan tembakan secara semberono dan membabi buta dan berteriak rampok.

Beruntung ada seorang nelayan yang tengah berada di sungai tersebut membantu menolong korban yang sudah hampir tenggelam. Yamin dibawa ke pinggir. Namun polisi langsung mengikatnya dan membawanya ke mobil. Tapi ratusan warga yang mengenal M. Yamin hanya sebagai nelayan kecil itu menduga polisi salah tangkap, langsung emosi dan menghancurkan mobil petugas.

Melihat massa mengamuk, polisi mengaku dari Poldasu itu langsung lari terbirit-birit. Bahkan dikabarkan, ada petugas yang luka. Sementara mobil yang hancur serta M.Yamin ditinggal begitu saja di lokasi. Aksi coboy yang diperagakan oknum polisi itu memang mengesalkan warga. Sebab itu para pemuka masyarakat di sana minta Kapoldasu untuk bertindak tegas menyelesaikan hal ini karana korban babak belur dihajar oknum polisi itu. Jika tak diselesaikan, ucap warga di sana, hari ini (17/1) masyarakat akan berbondong-bondong ke Polsek Pangkalanbrandan menuntut keadilan.

AKP Zainuddin Lubis, Kapolsek Pangkalanbrandan saat dihubungi wartawan mengatakan belum mengetahui peristiwa yang terjadi di wilayah hukumnya itu. “Nggak ada mobil polisi yang dihancurkan. Memang ada anggata dari Poldasu yang hendak menangkap target operasi mereka,” ujar kapolsek pelit komentar itu.

Kanit Jahtanras Poldasu, Kompol Murdani yang dihubungi kru koran ini mengaku belum dapat info soal kejadian itu. “Sampai saat ini belum ada laporan ke saya soal pelemparan kedua mobil itu,” singkatnya.

Info yang dihimpun di Poldasu, M. Yamin memang sudah jadi target operasi terkait kasus geng motor dan perampokan. “Memang anggota tadi ada ke Pangkalan Brandan untuk menangkap pelaku. Tapi saya belum tau perkembangan kasus itu,” beber sumber di Poldasu. (smg/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/