32.8 C
Medan
Thursday, May 9, 2024

Antisipasi Banjir, 7 Salter Dinormalinisasi

Foto: BATARA/SUMUT POS
NORMALISASI: Petugas Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Pemkab Deliserdang melakukan normalisasi salah satu Salurab Terbuka di Kota Lubukpakam.

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO -Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Pemkab Deliserdang melakukan normalisasi terhadap 7 Saluran terbuka (Salter).

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Pemkab Deliserdang, Ir Khairum Reza didampinggi Kepala Seksi Pemugaran dan Perbaikan Perumahan, Samsul Bahri Simatupang mengatakan, normalisasi tersebut dilakukan untuk mengantisipasi banjir yang akan menggenangi Kota Lubukpakam.

Dikatakan Khairum, kegiatan normalisasi dilakukan secara rutin per tri bulan, dan situasional melihat situasi yang terjadi di satu lokasi. Misalnya bila terjadi banjir karena adanya penyumbatan di saluran Salter.

“Langsung dilakukan pengorekan atau pengangkutan kotoran dari dalam saluran,”terangnya, Sabtu (13/4).

Dijelaskan Khairum, saluran terbuka (Salter) atau disebut saluran sekunder merupakan parit  besar yang berasal dari saluran primer atau parit kecil. Biasanya saluran primer atau parit kecil berada di sebelah kiri dan kanan badan jalan.

“Bila hujan turun, genangan air yang berada dibadan jalan akan mengalir ke saluran primer atau parit kecil. Selanjutnya, dari  parit kecil itu masuk ke Salter, kemudian dari Salter menuju sungai,”ucapnya.

Mumpung belum memasuki musim penghujan, lanjut Khairum, pihaknya melakukan pengorekan atau normaslisasi semua saluran parit. Normalisasi dilakukan dengan cara mengangkat sendimen atau lumpur yang ada didasar parit. Kemudian tumpukan sampah yang menutupi saluran.

Di sisi lain, tambah Khairum, kegiatan normalisasi dapat tak bermanfaat bila masyarakat masih ada yang membuang sampah ke saluran parit. Baik itu parit saluran sekunder dan parit kecil. Karena itu, dia meminta agar kesaran membung sampah pada tempat perlu disosalisasikan lebih gencar.

“Minimnya kesadaran masyarakat akan membuang sampah pada tempatnya salah satu penyebabnya banjir. Dibutuhkan kerja sama semua pihak agar banjir bisa diantisipasi,”ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Pemugaran dan Perbaikan Perumahan, Samsul Bahri Simatupang menerangkan, bahwa Saluran Terbuka (Salter) dengan lebar sekitar 3 meter dengan kedalaman sekiyat 1,5 meter.

Sedangkan ke-7 Salter yang dinormaslisasi adalah Salter Jalan Kartini sepanjang 1 Kilometer (Km). Salter Jalan Galang di kanan kiri sekitar 2 Km.

Kemudian Salter di Jalan Setia Budi atau Sentiong 1 Km. Salter STM panjang 1 Km. Salter BPN panjang 1 Km. Salter Jalan Wahidin-Jalan Kampung Bersama panjang 1 Km dan Salter Skip-Ampera 700 meter.(btr/han)

 

 

Foto: BATARA/SUMUT POS
NORMALISASI: Petugas Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Pemkab Deliserdang melakukan normalisasi salah satu Salurab Terbuka di Kota Lubukpakam.

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO -Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Pemkab Deliserdang melakukan normalisasi terhadap 7 Saluran terbuka (Salter).

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Pemkab Deliserdang, Ir Khairum Reza didampinggi Kepala Seksi Pemugaran dan Perbaikan Perumahan, Samsul Bahri Simatupang mengatakan, normalisasi tersebut dilakukan untuk mengantisipasi banjir yang akan menggenangi Kota Lubukpakam.

Dikatakan Khairum, kegiatan normalisasi dilakukan secara rutin per tri bulan, dan situasional melihat situasi yang terjadi di satu lokasi. Misalnya bila terjadi banjir karena adanya penyumbatan di saluran Salter.

“Langsung dilakukan pengorekan atau pengangkutan kotoran dari dalam saluran,”terangnya, Sabtu (13/4).

Dijelaskan Khairum, saluran terbuka (Salter) atau disebut saluran sekunder merupakan parit  besar yang berasal dari saluran primer atau parit kecil. Biasanya saluran primer atau parit kecil berada di sebelah kiri dan kanan badan jalan.

“Bila hujan turun, genangan air yang berada dibadan jalan akan mengalir ke saluran primer atau parit kecil. Selanjutnya, dari  parit kecil itu masuk ke Salter, kemudian dari Salter menuju sungai,”ucapnya.

Mumpung belum memasuki musim penghujan, lanjut Khairum, pihaknya melakukan pengorekan atau normaslisasi semua saluran parit. Normalisasi dilakukan dengan cara mengangkat sendimen atau lumpur yang ada didasar parit. Kemudian tumpukan sampah yang menutupi saluran.

Di sisi lain, tambah Khairum, kegiatan normalisasi dapat tak bermanfaat bila masyarakat masih ada yang membuang sampah ke saluran parit. Baik itu parit saluran sekunder dan parit kecil. Karena itu, dia meminta agar kesaran membung sampah pada tempat perlu disosalisasikan lebih gencar.

“Minimnya kesadaran masyarakat akan membuang sampah pada tempatnya salah satu penyebabnya banjir. Dibutuhkan kerja sama semua pihak agar banjir bisa diantisipasi,”ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Pemugaran dan Perbaikan Perumahan, Samsul Bahri Simatupang menerangkan, bahwa Saluran Terbuka (Salter) dengan lebar sekitar 3 meter dengan kedalaman sekiyat 1,5 meter.

Sedangkan ke-7 Salter yang dinormaslisasi adalah Salter Jalan Kartini sepanjang 1 Kilometer (Km). Salter Jalan Galang di kanan kiri sekitar 2 Km.

Kemudian Salter di Jalan Setia Budi atau Sentiong 1 Km. Salter STM panjang 1 Km. Salter BPN panjang 1 Km. Salter Jalan Wahidin-Jalan Kampung Bersama panjang 1 Km dan Salter Skip-Ampera 700 meter.(btr/han)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/