26.7 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

PT KAI Tutup Jalan, Masyarakat Kecewa

Foto: Batara/Sumut Pos
DITUTUP: Palang besi PT KAI menutup jalan penghubung Desa Pagarjati-Sumberejo. Masyarakat kecewa atas penutupan jalan yang dilakukan pihak PT KAI.

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO -Warga Desa Pagarjati Kecamatan Lubukpakam dan warga Desa Sumberejo Kecamatan Pagarmerbau kecewa atas penutupan jalan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) Sumut. Pasalnya, penutupan tersebut dilakukan semena-mena tanpa pemberitauan kepada warga atau pemerintah setempat.

Penutupan jalan penghubung dua desa tersebut, dilakukan dengan pemasangan plang besi di sisi kanan dan kiri kawasan Desa Pagar Jati dan Desa Sumberejo.

Meski palang besi ditanam di area lahan PT KAI, tetap saja warga yang melintas tidak bisa melintas khususnya pengguna mobil dan truk.

Pantauan di lokasi, pengendara sepeda motor harus turun terlebih dahulu dan kemudian menyorong kendaraannya agar bisa melintas dari Desa Pagar Jati ke Desa Sumberejo.

Menurut warga sekitar, pemasangan plang besi sudah dilakukan oleh PT KAI sudah dua minggu lalu.

Salah seorang warga Desa Pagar Jati, B Sihombing (60) mengaku heran perihal penutupan akses jalan yang setiap hari dilalui warga dan anak sekolah. Akibatnya, warga yang mengendarai kendaraan roda empat harus memutar kurang lebih 5 kilometer untuk menuju jalan besar yang berjarak sekitar 700 meter dari Jalinsum.

“Kami tidak mengerti kita maksudnya pemalangan jalan ini, kasian anak-anak yang mau pergi sekolah. Kalau yang naik sepeda motor masih bisalah dipaksakan melintas, tapi kalau yang naik mobil harus keliling jauh lah. Setauku ya kalau yang kecelakaan karena kereta api belum pernah di sini, jadi gak tau kenapa bisa ditutup seperti ini,” kata B Sihombing.

Kekecewaan itu juga disampaikan Camat Lubukpakam, Khairul Harahap. Dikatakannya, PT KAI sama sekali tidak ada memberitahukan  kepada pihaknya menutup jalan penghubung dua desa tersebut.

“Udah kita lapor ke Pemkab dan Dinas Perhubungan Deliserdang apa yang dirasakan warga itu. Masa tidak ada pemberitahuan sebelumnya mau dipasang seperti itu, harusnya disosialisasikan terlebih dahulu ke warga,” kata Khairul.

Sementara Humas PT KAI Divre I Sumut, Sapto Hartoyo saat dikonfirmasi melalui telepon selular membenarkan pihaknya yang melakukan penutupan jalan tersebut.

Dikatakan Sapto, tindakan yang dilakukan sudah sesuai dengan instruksi Kementerian Perhubungan dan bukan tindakan semena-mena, dimana pintu perlintasan liar setiap daerah harus ditutup.

Ia membantah kalau dalam melakukan pemblokiran jalan, pihaknya sama sekali tidak berkordinasi dengan pihak Pemkab Deliserdang. Meski Camat mengaku tidak mendapat informasi, namun ia mengatakan sudah ada mengirimkan pemberitahuan. Selain itu, disebutnya instruksi dari Kementerian Perhubungan ini juga diturunkan pemberitahuannya ke Dinas Perhubungan di setiap daerah.(btr/han)

 

 

Foto: Batara/Sumut Pos
DITUTUP: Palang besi PT KAI menutup jalan penghubung Desa Pagarjati-Sumberejo. Masyarakat kecewa atas penutupan jalan yang dilakukan pihak PT KAI.

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO -Warga Desa Pagarjati Kecamatan Lubukpakam dan warga Desa Sumberejo Kecamatan Pagarmerbau kecewa atas penutupan jalan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) Sumut. Pasalnya, penutupan tersebut dilakukan semena-mena tanpa pemberitauan kepada warga atau pemerintah setempat.

Penutupan jalan penghubung dua desa tersebut, dilakukan dengan pemasangan plang besi di sisi kanan dan kiri kawasan Desa Pagar Jati dan Desa Sumberejo.

Meski palang besi ditanam di area lahan PT KAI, tetap saja warga yang melintas tidak bisa melintas khususnya pengguna mobil dan truk.

Pantauan di lokasi, pengendara sepeda motor harus turun terlebih dahulu dan kemudian menyorong kendaraannya agar bisa melintas dari Desa Pagar Jati ke Desa Sumberejo.

Menurut warga sekitar, pemasangan plang besi sudah dilakukan oleh PT KAI sudah dua minggu lalu.

Salah seorang warga Desa Pagar Jati, B Sihombing (60) mengaku heran perihal penutupan akses jalan yang setiap hari dilalui warga dan anak sekolah. Akibatnya, warga yang mengendarai kendaraan roda empat harus memutar kurang lebih 5 kilometer untuk menuju jalan besar yang berjarak sekitar 700 meter dari Jalinsum.

“Kami tidak mengerti kita maksudnya pemalangan jalan ini, kasian anak-anak yang mau pergi sekolah. Kalau yang naik sepeda motor masih bisalah dipaksakan melintas, tapi kalau yang naik mobil harus keliling jauh lah. Setauku ya kalau yang kecelakaan karena kereta api belum pernah di sini, jadi gak tau kenapa bisa ditutup seperti ini,” kata B Sihombing.

Kekecewaan itu juga disampaikan Camat Lubukpakam, Khairul Harahap. Dikatakannya, PT KAI sama sekali tidak ada memberitahukan  kepada pihaknya menutup jalan penghubung dua desa tersebut.

“Udah kita lapor ke Pemkab dan Dinas Perhubungan Deliserdang apa yang dirasakan warga itu. Masa tidak ada pemberitahuan sebelumnya mau dipasang seperti itu, harusnya disosialisasikan terlebih dahulu ke warga,” kata Khairul.

Sementara Humas PT KAI Divre I Sumut, Sapto Hartoyo saat dikonfirmasi melalui telepon selular membenarkan pihaknya yang melakukan penutupan jalan tersebut.

Dikatakan Sapto, tindakan yang dilakukan sudah sesuai dengan instruksi Kementerian Perhubungan dan bukan tindakan semena-mena, dimana pintu perlintasan liar setiap daerah harus ditutup.

Ia membantah kalau dalam melakukan pemblokiran jalan, pihaknya sama sekali tidak berkordinasi dengan pihak Pemkab Deliserdang. Meski Camat mengaku tidak mendapat informasi, namun ia mengatakan sudah ada mengirimkan pemberitahuan. Selain itu, disebutnya instruksi dari Kementerian Perhubungan ini juga diturunkan pemberitahuannya ke Dinas Perhubungan di setiap daerah.(btr/han)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/