Sementara itu, Sekretaris Komisi D DPRD Sumut Sutrisno Pangaribuan berpendapat bahwa Silangit merupakan bandara yang tepat jika disiapkan untuk mudik lebaran. Sebab kaum muslim khususnya yang tinggal di Sibolga, Tapteng, Pakpak Bharat, dan Tapsel akan sangat terbantu jika bandara ini beroperasi maksimal. “Sebab jika pemudik akan menempuh perjalanan darat, akan lebih dekat dari Silangit dibandingkan Kualanamu,” ujar Sutrisno.
Karenanya Sutrisno meminta agar AP II mempersiapkan bandara secara optimal. Pihaknya juga meminta seluruh maskapai penerbangan yang melayani rute di Silangit dapat mengatur jadwal terbang dan mendarat dengan baik.
“Komisi D DPRD Sumut akan mengagendakan rapat bersama seluruh stakeholder perhubungan dalam rangka persiapan bulan Ramadhan dan menjelang lebaran nanti, dan kita akan meninjau kesiapan-kesiapan itu ke lapangan,” sebutnya.
Sementara Anggota DPRD Sumut Dapil Tabagsel, Ahmadan Harahap mengatakan, keberadaan Bandara Silangit sebagai bandara Internasional harus disusul perbaikan pelayanan khususnya oleh para petugas di fasilitas transportasi udara itu. Bagaimana usai mendarat, penumpang yang datang dari luar, mendapatkan pelayanan yang maksimal.
“Ya fasilitas lainnya juga kan perlu dibenahi, seperti kondisi jalan yang menjadi jalur perjalanan mudik masyarakat. Begitu juga transportasi dari Silangit ke tempat tujuan juga perlu disiapkan,” kata Ahmadan.
Namun menurutnya, perjalanan mudik khususnya bagi umat muslim yang berada di kawasan Tapanuli Bagian Selatan hingga kawasan pesisir pantai Barat Sumut, kemungkinan sebagian besar akan memilih perjalanan melalui bandara Aek Godang (Tapsel) dan Pinang Sori (Tapteng). Karena kedua bandara itu, adalah yang terdekat.
Sementara itu, Sekretaris Komisi D DPRD Sumut Sutrisno Pangaribuan berpendapat bahwa Silangit merupakan bandara yang tepat jika disiapkan untuk mudik lebaran. Sebab kaum muslim khususnya yang tinggal di Sibolga, Tapteng, Pakpak Bharat, dan Tapsel akan sangat terbantu jika bandara ini beroperasi maksimal. “Sebab jika pemudik akan menempuh perjalanan darat, akan lebih dekat dari Silangit dibandingkan Kualanamu,” ujar Sutrisno.
Karenanya Sutrisno meminta agar AP II mempersiapkan bandara secara optimal. Pihaknya juga meminta seluruh maskapai penerbangan yang melayani rute di Silangit dapat mengatur jadwal terbang dan mendarat dengan baik.
“Komisi D DPRD Sumut akan mengagendakan rapat bersama seluruh stakeholder perhubungan dalam rangka persiapan bulan Ramadhan dan menjelang lebaran nanti, dan kita akan meninjau kesiapan-kesiapan itu ke lapangan,” sebutnya.
Sementara Anggota DPRD Sumut Dapil Tabagsel, Ahmadan Harahap mengatakan, keberadaan Bandara Silangit sebagai bandara Internasional harus disusul perbaikan pelayanan khususnya oleh para petugas di fasilitas transportasi udara itu. Bagaimana usai mendarat, penumpang yang datang dari luar, mendapatkan pelayanan yang maksimal.
“Ya fasilitas lainnya juga kan perlu dibenahi, seperti kondisi jalan yang menjadi jalur perjalanan mudik masyarakat. Begitu juga transportasi dari Silangit ke tempat tujuan juga perlu disiapkan,” kata Ahmadan.
Namun menurutnya, perjalanan mudik khususnya bagi umat muslim yang berada di kawasan Tapanuli Bagian Selatan hingga kawasan pesisir pantai Barat Sumut, kemungkinan sebagian besar akan memilih perjalanan melalui bandara Aek Godang (Tapsel) dan Pinang Sori (Tapteng). Karena kedua bandara itu, adalah yang terdekat.