32.8 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Pecandu Narkoba Tikam Dua Bocah di Madina, 1 Tewas

Foto: Samman Pohan/Metro Tabagsel Gong Matua Batubara, mendampingi anaknya yang ditikam pecandu narkoba, saat dirawat di RS, Minggu (15/11) malam.
Foto: Samman Pohan/Metro Tabagsel
Gong Matua Batubara, mendampingi anaknya yang ditikam pecandu narkoba, saat dirawat di RS, Minggu (15/11) malam.

MADINA, SUMUTPOS.CO – Peristiwa memilukan terjadi di Desa Simangambat, Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Minggu (15/11) sore. Dua bocah dibantai Syahril alias Wawa, pria yang mengalami gangguan jiwa karena kecanduan narkoba. Akibatnya, seorang korban tewas dan seorang lagi kritis.

Info dihimpun, kasus ini bermula dari laporan Udaisahri ke perangkat desa yang kHawatir adiknya berinisial U (7), tak pulang-pulang ke rumah. Ternyata keluarga korban D (6) juga mengalami hal sama. Menurut keluarga, sore itu D dan U bermain bersama teman sebayanya. Namun, hingga magrib D dan U tak kunjung pulang ke rumah.

Untuk mencari korban, warga bersama perangkat desa pun melakukan pencarian dengan menyisir perkebunan dan pinggir anak sungai dekat pemukiman. Setelah hampir dua jam mencari, sekira pukul 19.30 WIB, warga akhirnya menemukan D dan U terkapar bersimbah darah. U anak dari Gong Matua itu ditemukan masih bernafas, sementara D anak Badaruddin ditemukan 15 meter dari U dan sudah tidak bernyawa. Keduanya ditemukan 200 meter dari pemukiman.

“Kedua korban kami temukan bersimbah darah di bawah pohon durian,” kata Sofyan, Sekretaris Desa Simangambat. Saat itu juga lanjut Sofyan, mereka langsung melarikan D dan U ke RSUD Penyabungan. Setelah ditangani tenaga medis, U dirujuk ke RSUD Padangsidimpuan. Sementara D dibawa ke rumah duka. Dan, Senin siang korban dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Simangambat.

Setelah melakukan penyelidikan, polisi akhirnya mengamankan pelaku, Syahril alias Wawa tak jauh dari lokasi kejadian.

Badaruddin, ayah D mengaku tak menyangka anaknya meninggal secepat itu. Sakitnya lagi, sang anak meninggal karena dianiaya oleh warga yang dikenalnya. “Inda huboto beda be, nahancitma nasib ni anakkon, inda husangka ia do rupana namambununa (Saya tak tahu harus bagaimana lagi, sakit kalilah nasib anakku ini, tak kami sangka ternyata si Wawa yang membunuh anakku ini),” ucap Badaruddin berlinang air mata di tengah kerumunan warga yang ingin menyaksikan korban di rumah duka.

“Pelaku sudah kami amankan. Dari pemeriksaan sementara, pelaku diduga mengalami gangguan jiwa, dan keterangan warga juga demikian. Tetapi ini akan kami tindaklanjut dengan memakai jasa psikiater apakah benar dia mengalami gangguan jiwa atau tidak. Apabila divonis mengalami gangguan jiwa atau gila, maka akan kami rujuk ke rumah sakit jiwa,” kata Kapolsek Kotanopan AKP Sudirman.

Foto: Samman Pohan/Metro Tabagsel Gong Matua Batubara, mendampingi anaknya yang ditikam pecandu narkoba, saat dirawat di RS, Minggu (15/11) malam.
Foto: Samman Pohan/Metro Tabagsel
Gong Matua Batubara, mendampingi anaknya yang ditikam pecandu narkoba, saat dirawat di RS, Minggu (15/11) malam.

MADINA, SUMUTPOS.CO – Peristiwa memilukan terjadi di Desa Simangambat, Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Minggu (15/11) sore. Dua bocah dibantai Syahril alias Wawa, pria yang mengalami gangguan jiwa karena kecanduan narkoba. Akibatnya, seorang korban tewas dan seorang lagi kritis.

Info dihimpun, kasus ini bermula dari laporan Udaisahri ke perangkat desa yang kHawatir adiknya berinisial U (7), tak pulang-pulang ke rumah. Ternyata keluarga korban D (6) juga mengalami hal sama. Menurut keluarga, sore itu D dan U bermain bersama teman sebayanya. Namun, hingga magrib D dan U tak kunjung pulang ke rumah.

Untuk mencari korban, warga bersama perangkat desa pun melakukan pencarian dengan menyisir perkebunan dan pinggir anak sungai dekat pemukiman. Setelah hampir dua jam mencari, sekira pukul 19.30 WIB, warga akhirnya menemukan D dan U terkapar bersimbah darah. U anak dari Gong Matua itu ditemukan masih bernafas, sementara D anak Badaruddin ditemukan 15 meter dari U dan sudah tidak bernyawa. Keduanya ditemukan 200 meter dari pemukiman.

“Kedua korban kami temukan bersimbah darah di bawah pohon durian,” kata Sofyan, Sekretaris Desa Simangambat. Saat itu juga lanjut Sofyan, mereka langsung melarikan D dan U ke RSUD Penyabungan. Setelah ditangani tenaga medis, U dirujuk ke RSUD Padangsidimpuan. Sementara D dibawa ke rumah duka. Dan, Senin siang korban dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Simangambat.

Setelah melakukan penyelidikan, polisi akhirnya mengamankan pelaku, Syahril alias Wawa tak jauh dari lokasi kejadian.

Badaruddin, ayah D mengaku tak menyangka anaknya meninggal secepat itu. Sakitnya lagi, sang anak meninggal karena dianiaya oleh warga yang dikenalnya. “Inda huboto beda be, nahancitma nasib ni anakkon, inda husangka ia do rupana namambununa (Saya tak tahu harus bagaimana lagi, sakit kalilah nasib anakku ini, tak kami sangka ternyata si Wawa yang membunuh anakku ini),” ucap Badaruddin berlinang air mata di tengah kerumunan warga yang ingin menyaksikan korban di rumah duka.

“Pelaku sudah kami amankan. Dari pemeriksaan sementara, pelaku diduga mengalami gangguan jiwa, dan keterangan warga juga demikian. Tetapi ini akan kami tindaklanjut dengan memakai jasa psikiater apakah benar dia mengalami gangguan jiwa atau tidak. Apabila divonis mengalami gangguan jiwa atau gila, maka akan kami rujuk ke rumah sakit jiwa,” kata Kapolsek Kotanopan AKP Sudirman.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/