27 C
Medan
Sunday, January 19, 2025

Pecandu Narkoba Tikam Dua Bocah di Madina, 1 Tewas

Perwira berpangkat tiga balok di pundaknya itu mengatakan, saat penangkapan, pelaku Wawa yang diketahui sudah pernah beristri itu memberikan perlawanan menggunakan pisau yang ia tusukkan kepada dua korban sebelumnya. Bahkan, pisau yang digunakan pelaku itu mengenai dua warga yang ingin menangkapnya. “Setelah menusuk korban, pelaku tetap memegang pisau. Ketika dilakukan penangkapan tak jauh dari TKP, pelaku melakukan perlawanan, bahkan ada dua warga yang tanganya terkena pisau tapi lukanya tidak begitu serius,” ungkapnya.

Foto: Samman Pohan/Metro Tabagsel Syahril alias Wawa, seorang pecandu narkoba, yang menikam dua bocah hingga seorang tewas, di Desa Simangambat, Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Minggu (15/11) sore.
Foto: Samman Pohan/Metro Tabagsel
Syahril alias Wawa, seorang pecandu narkoba, yang menikam dua bocah hingga seorang tewas, di Desa Simangambat, Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Minggu (15/11) sore.

Kapolsek juga menjelaskan, saat tersangka diperiksa dan dimintai keterangan, jawaban tersangka selalu tidak sesuai pertanyaan. “Dari sejumlah pertanyaan yang diberikan kepada tersangka apa motif dia membunuh, jawabannya selalu ngawur. Menurut keterangannya, dia mendapat bisikan untuk mengambil roh anak-anak. Dari keterangannya itu, ini tidak bisa dilanjutkan. Kami akan membawanya ke psikiater, kalau ternyata mengalami gangguan jiwa kami akan rujuk ke rumah sakit jiwa,” sebut kapolsek lagi.

Di tempat terpisah, Sekdes Simangambat, Sofyan, menambahkan, tersangka mengalami gangguan jiwa sejak dua tahun terakhir. Warga mengetahui tersangka mengalami gangguan jiwa disebabkan kecanduan narkoba jenis ganja. Sofyan juga menyebut, warga kaget mengetahui Wawa setega itu membunuh anak-anak.

“Dia sudah sekitar dua tahun mengalami gangguan jiwa, sebelumnya dia kecanduan narkoba. Dia pernah berkeluarga tapi sekarang sudah pisah. Belakangan ini tingkatnya memang cukup aneh. Tersangka ini pendiam dan susah diajak bicara. Namun setahu kami tidak pernah melukai atau mengganggu warga di sini,” beber Sofyan. (wan/smg/deo)

Perwira berpangkat tiga balok di pundaknya itu mengatakan, saat penangkapan, pelaku Wawa yang diketahui sudah pernah beristri itu memberikan perlawanan menggunakan pisau yang ia tusukkan kepada dua korban sebelumnya. Bahkan, pisau yang digunakan pelaku itu mengenai dua warga yang ingin menangkapnya. “Setelah menusuk korban, pelaku tetap memegang pisau. Ketika dilakukan penangkapan tak jauh dari TKP, pelaku melakukan perlawanan, bahkan ada dua warga yang tanganya terkena pisau tapi lukanya tidak begitu serius,” ungkapnya.

Foto: Samman Pohan/Metro Tabagsel Syahril alias Wawa, seorang pecandu narkoba, yang menikam dua bocah hingga seorang tewas, di Desa Simangambat, Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Minggu (15/11) sore.
Foto: Samman Pohan/Metro Tabagsel
Syahril alias Wawa, seorang pecandu narkoba, yang menikam dua bocah hingga seorang tewas, di Desa Simangambat, Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Minggu (15/11) sore.

Kapolsek juga menjelaskan, saat tersangka diperiksa dan dimintai keterangan, jawaban tersangka selalu tidak sesuai pertanyaan. “Dari sejumlah pertanyaan yang diberikan kepada tersangka apa motif dia membunuh, jawabannya selalu ngawur. Menurut keterangannya, dia mendapat bisikan untuk mengambil roh anak-anak. Dari keterangannya itu, ini tidak bisa dilanjutkan. Kami akan membawanya ke psikiater, kalau ternyata mengalami gangguan jiwa kami akan rujuk ke rumah sakit jiwa,” sebut kapolsek lagi.

Di tempat terpisah, Sekdes Simangambat, Sofyan, menambahkan, tersangka mengalami gangguan jiwa sejak dua tahun terakhir. Warga mengetahui tersangka mengalami gangguan jiwa disebabkan kecanduan narkoba jenis ganja. Sofyan juga menyebut, warga kaget mengetahui Wawa setega itu membunuh anak-anak.

“Dia sudah sekitar dua tahun mengalami gangguan jiwa, sebelumnya dia kecanduan narkoba. Dia pernah berkeluarga tapi sekarang sudah pisah. Belakangan ini tingkatnya memang cukup aneh. Tersangka ini pendiam dan susah diajak bicara. Namun setahu kami tidak pernah melukai atau mengganggu warga di sini,” beber Sofyan. (wan/smg/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/