26.7 C
Medan
Wednesday, May 1, 2024

Bocah Tidur Selama 22 Hari, Penyebabnya Masih Misteri

Bocah 4 tahun di Dusun Masjid Dua Desa Sekip, Kecamatan Lubukpakam, Kabupaten Deliserdang, Sumut, sudah 22 hari tak bangun dari tidurnya.

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Pasangan Sandi Syahputra, 25 dan Prili Mahdania, 24 dirundung kesedihan. Putra sulung mereka, Gilang Tama Alfarizi, 4, sudah tertidur selama 22 hari.

Warga Jalan Masjid II, Gang Rukun, Desa Sekip, Kecamatan Lubukpakam, Kabupaten Deli Serdang itu kini hanya merawat Gilang di rumah. Mereka pun masih bertanya-tanya, kenapa anaknya itu tidak terbangun.

Prili menuturkan, tidak ada gelagat yang aneh dengan anaknya sebelum tertidur. Saat itu, pada Minggu (26/11) lalu anaknya tetap bermain seperti biasa.

“Masih lincah lah dia. Pokoknya gak ada yang aneh. Makanya kami heran kenapa bisa tidurnya lama,” kata Prili, Senin (17/12).

Malamnya, Prili mengajak Gilang tidur. Namun anaknya tidak mau.

“Dia nonton televisi. Dia mau tidur sama ayahnya katanya. Jadinya saya tidur duluan,” ujarnya.

Malam itu Gilang tidur sekira pukul 23.00 WIB. Besoknya, Gilang tidak bangun. Dia tetap tidur hingga keesokan harinya.

Senin (27/11) sang ayah mencoba membangunkan Gilang sekira pukul 10.00 WIB. Bocah tersebut sempat bangun. Namun dia mengaku masih mengantuk.

“Ayahnya nyuruh mandi. Tapi anakku masih ngantuk,” imbuhnya.

Saat itu Gilang memang bisa diajak bicara. Namun dia menguap dan kembali tidur. Sama seperti keesokan harinya. Dia tetap tidur.

Selama tertidur, Gilang tetap bisa menggerakkan tangan dan kakinya. Keluarga yang khawatir, melarikan Gilang ke RSUD Deli Serdang. Dia sempat dirawat selama 14 hari.

Pihak rumah sakit menyatakan Gilang sehat. Masih heran, dia dibawa ke RSUP H Adam Malik, Kota Medan. Diagnosa di Adam Malik juga menyatakan Gilang sehat.

Beberapa hari dirawat, keluarga membawa Gilang pulang. Mereka memberi asupan makanan lewat infus. Untuk pernafasannya menggunakan oksigen.

Di rumah, Gilang banyak dijenguk masyarakat. Pemerintah daerah juga sudah datang melihatnya.

“Semoga anak kami segera bangun dan bisa bermain lagi,” tandasnya.

Kasubbag Humas RSUP Adam Malik Rosario Dorothy menjelaskan, Gilang sempat dirawat sejak Senin (11/12). Keluarga lalu membawanya pulang pada Rabu (13/12).

Saat masuk ke Adam Malik, Gilang direncanakan akan menjalani EEG (elektroensofalogfam) untuk memeriksa aktivitas otak. Supaya bisa diketahui apakah ada kelainan atau ada virus di dalam otak.

“Belum sempat dilaksanakan, keluarganya sudah minta pulang,” ujarnya Senin (17/12). (pra/JPC)

Bocah 4 tahun di Dusun Masjid Dua Desa Sekip, Kecamatan Lubukpakam, Kabupaten Deliserdang, Sumut, sudah 22 hari tak bangun dari tidurnya.

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Pasangan Sandi Syahputra, 25 dan Prili Mahdania, 24 dirundung kesedihan. Putra sulung mereka, Gilang Tama Alfarizi, 4, sudah tertidur selama 22 hari.

Warga Jalan Masjid II, Gang Rukun, Desa Sekip, Kecamatan Lubukpakam, Kabupaten Deli Serdang itu kini hanya merawat Gilang di rumah. Mereka pun masih bertanya-tanya, kenapa anaknya itu tidak terbangun.

Prili menuturkan, tidak ada gelagat yang aneh dengan anaknya sebelum tertidur. Saat itu, pada Minggu (26/11) lalu anaknya tetap bermain seperti biasa.

“Masih lincah lah dia. Pokoknya gak ada yang aneh. Makanya kami heran kenapa bisa tidurnya lama,” kata Prili, Senin (17/12).

Malamnya, Prili mengajak Gilang tidur. Namun anaknya tidak mau.

“Dia nonton televisi. Dia mau tidur sama ayahnya katanya. Jadinya saya tidur duluan,” ujarnya.

Malam itu Gilang tidur sekira pukul 23.00 WIB. Besoknya, Gilang tidak bangun. Dia tetap tidur hingga keesokan harinya.

Senin (27/11) sang ayah mencoba membangunkan Gilang sekira pukul 10.00 WIB. Bocah tersebut sempat bangun. Namun dia mengaku masih mengantuk.

“Ayahnya nyuruh mandi. Tapi anakku masih ngantuk,” imbuhnya.

Saat itu Gilang memang bisa diajak bicara. Namun dia menguap dan kembali tidur. Sama seperti keesokan harinya. Dia tetap tidur.

Selama tertidur, Gilang tetap bisa menggerakkan tangan dan kakinya. Keluarga yang khawatir, melarikan Gilang ke RSUD Deli Serdang. Dia sempat dirawat selama 14 hari.

Pihak rumah sakit menyatakan Gilang sehat. Masih heran, dia dibawa ke RSUP H Adam Malik, Kota Medan. Diagnosa di Adam Malik juga menyatakan Gilang sehat.

Beberapa hari dirawat, keluarga membawa Gilang pulang. Mereka memberi asupan makanan lewat infus. Untuk pernafasannya menggunakan oksigen.

Di rumah, Gilang banyak dijenguk masyarakat. Pemerintah daerah juga sudah datang melihatnya.

“Semoga anak kami segera bangun dan bisa bermain lagi,” tandasnya.

Kasubbag Humas RSUP Adam Malik Rosario Dorothy menjelaskan, Gilang sempat dirawat sejak Senin (11/12). Keluarga lalu membawanya pulang pada Rabu (13/12).

Saat masuk ke Adam Malik, Gilang direncanakan akan menjalani EEG (elektroensofalogfam) untuk memeriksa aktivitas otak. Supaya bisa diketahui apakah ada kelainan atau ada virus di dalam otak.

“Belum sempat dilaksanakan, keluarganya sudah minta pulang,” ujarnya Senin (17/12). (pra/JPC)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/