29 C
Medan
Sunday, December 8, 2024
spot_img

Waspadai Gelombang Ketiga Covid-19, Wapres: Percepat Vaksinasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wakil Presiden Ma’ruf Amin mendorong Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dan bupati serta wali kota di Sumut melakukan vaksinasi secara masif, guna mengantisipasi gelombang ketiga pandemi Covid-19. Ma’ruf menilai, meski kasus Covid-19 terus melandai, protokol kesehatan (prokes) tetap disiplin diterapkan dalam aktivitas sehari-hari.

“Saya juga ingin vaksinasi agar dipercepat, kita antisipasi gelombang ketiga. Apalagi ada varian baru yang sudah berkembang di Eropa, bahkan Malaysia dan Singapura. Itu juga menjadi perhatian,” katanya dalam Rapat Koordinasi Tentang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Pelayanan Publik di Provinsi Sumut, di Aula Tengku Rizal Nurdin Medan, Rabu (17/11)n

Apalagi, kata dia, dengan meningkatnya mobilitas masyarakat saat ini sangat perlu diwaspadai. Jangan sampai penurunan level PPKM membuat klaster baru Covid-19.

Turut hadir Mendagri Tito Karnavian, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), Abdul Halim Iskandar, Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah, Ketua Baznas Pusat, Noor Acmad, Forkopimda Sumut, serta bupati dan wali kota se Sumut.

Edy Rahmayadi melaporkan perkembangan terkini pandemi Covid-19 di Sumut. Menurutnya, sampai saat ini hanya tinggal lima orang yang diopname di rumah sakit. Untuk BOR tinggal 0,23 persen. “Ini melandai. Tetapi di Agustus lalu sampai 2.047 orang perhari. Kami terus berusaha dan sering mendapat petunjuk dari bapak Mendagri dalam rangka peningkatan imun,” ujarnya.

Ia menyebutkan, UMKM adalah tulang punggung ekonomi dari dampak tersebut. Kekuatan itu cukup besar, bahwa dari 1,1 juta UMKM di Sumut terdiri dari usaha mikro satu juta dan sisanya jenis usaha kecil. “Sumut mengalami kontraksi sampai 1,67 persen. Dari itu semua kita mengevaluasi dan mengambil langkah antisipasi serta fokuskan mengembangkan pasar dalam negeri,” katanya.

Fasilitas-fasilitas yang berkaitan dengan UMKM, sebut Edy, dari pusat juga memberikan akses penuh. Bahwa sampai 31 Oktober kemarin telah terealisasi sebesar Rp9,6 triliun. Yang terdiri dari KUR Super Mikro sebesar Rp375 miliar, KUR Mikro Rp6,2 triliun, KUR Kecil Rp3 triliun dengan jumlah debitur 243.203 orang. “Bantuan provinsi melalui Bank Sumut ada KUR Sumut Bermartabat, kepada UMKM juga ada berupa peralatan,” katanya.

Berdasarkan data yang disampaikan Dinas Kesehatan Sumut, sejauh ini angka capaian vaksinasi masyarakat sudah mencapai 50 persen. Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Ismail Lubis, menyampaikan vaksinasi tahap I sudah mencapai 51,38 persen. Sedangkan untuk tahap II sudah mencapai 31 persen. “Untuk vaksinasi hingga saat ini terus kita genjot dan kita laksanakan ke seluruh kabupaten dan kota,” katanya. Diakui dia hingga kini belum ada infomasi soal adanya gelombang ketiga Covid-19 di Sumut.

Vaksinasi di Medan 75 Persen

Pemko Medan mengklaim, capaian vaksinasi di Kota Medan telah mencapai 75 persen dari total 1,9 juta jumlah penduduk. Artinya, Pemko Medan telah melampaui target yang ditetapkan pemerintah pusat, yakni 70 persen.

Atas capaian itu, Wali Kota Medan Bobby Nasution mengatakan, warga Kota Medan sudah bisa merasa aman dan bisa leluasa jika bepergian ke tempat-tempat umum, seperti mal atau pusat-pusat perbelanjaan. “Vaksinasi di Kota Medan, untuk melaksanakan kegiatan di luar ruangan, mudah-mudahan berbelanja sudah bisa merasa aman. Dosis 1 kami sudah 75 persen, dosis kedua kami sudah 55 persen. Insyaallah mudah-mudahan Kota Medan aman untuk berkeliling, untuk shoping juga bisa di mal-mal yang ada di Kota Medan,” kata Bobby saat launching Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Otonom Expo di Hotel Le Polonia, Rabu (17/11).

Bobby mengatakan, penyebaran Covid-19 di Medan juga cenderung landai. Berdasarkan data yang ada, dalam beberapa minggu terakhir, penambahan kasus harian Covid-19 hanya hanya dalam hitungan satu digit. “Alhamdulillah, penyebaran Covid-19 di Kota Medan dalam beberapa minggu ini hanya satu digit saja penambahan kasusnya dari 2,5 juta lebih penduduk Kota Medan,” ujarnya.

Diterangkan Bobby, khusus untuk aturan di bioskop, Bobby pun mengatakan bioskop di Kota Medan sudah dibuka dengan aturan menggunakan aplikasi peduli lindungi. “Untuk bioskop di Kota Medan juga menerapkan aturan dengan menggunakan aplikasi peduli lindungi. Ini ada film baru juga kalau mau nonton sudah bisa,” terangnya.

Bobby pun berharap, penerapan protokol kesehatan oleh warga Kota Medan dapat membuat seluruh peserta APKASI merasa nyaman dan aman saat berada dan beraktivitas di Kota Medan. “Saya pikir kita sudah bisa mengendalikan penyebaran kasus per hari. Per hari ini (kemarin) hanya empat kasus, kemarin hanya satu kasus,” katanya.

Pun begitu, Bobby berharap semua pihak tetap mengedepankan penerapan protokol kesehatan saat beraktivitas di Kota Medan. “Semoga ini bisa membuat nyaman untuk beraktivitas di Kota Medan, dan juga berkegiatan di Kota Medan tetap menerapkan protokol kesehatan. Warga kami juga tetap menerapkan protokol kesehatan, sehingga bisa membuat nyaman bapak ibu semua,” tuturnya.

Dengan terkendalinya penyebaran Covid-19 di Kota Medan, Bobby berharap agar perkonomian di Kota Medan bisa bangkit kembali. Bangkitnya perekonomian di Kota Medan, diharapkan juga bisa mendorong kebangkitan perekonomian nasional. “Jadi mudah-mudahan kedepannya provinsi wilayah kita bisa lebih baik lagi, sehingga pertumbuhan ekonomi juga bisa lebih baik lagi. Kita bisa mendorong perekonomian nasional,” pungkasnya. (prn/map)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wakil Presiden Ma’ruf Amin mendorong Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dan bupati serta wali kota di Sumut melakukan vaksinasi secara masif, guna mengantisipasi gelombang ketiga pandemi Covid-19. Ma’ruf menilai, meski kasus Covid-19 terus melandai, protokol kesehatan (prokes) tetap disiplin diterapkan dalam aktivitas sehari-hari.

“Saya juga ingin vaksinasi agar dipercepat, kita antisipasi gelombang ketiga. Apalagi ada varian baru yang sudah berkembang di Eropa, bahkan Malaysia dan Singapura. Itu juga menjadi perhatian,” katanya dalam Rapat Koordinasi Tentang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Pelayanan Publik di Provinsi Sumut, di Aula Tengku Rizal Nurdin Medan, Rabu (17/11)n

Apalagi, kata dia, dengan meningkatnya mobilitas masyarakat saat ini sangat perlu diwaspadai. Jangan sampai penurunan level PPKM membuat klaster baru Covid-19.

Turut hadir Mendagri Tito Karnavian, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), Abdul Halim Iskandar, Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah, Ketua Baznas Pusat, Noor Acmad, Forkopimda Sumut, serta bupati dan wali kota se Sumut.

Edy Rahmayadi melaporkan perkembangan terkini pandemi Covid-19 di Sumut. Menurutnya, sampai saat ini hanya tinggal lima orang yang diopname di rumah sakit. Untuk BOR tinggal 0,23 persen. “Ini melandai. Tetapi di Agustus lalu sampai 2.047 orang perhari. Kami terus berusaha dan sering mendapat petunjuk dari bapak Mendagri dalam rangka peningkatan imun,” ujarnya.

Ia menyebutkan, UMKM adalah tulang punggung ekonomi dari dampak tersebut. Kekuatan itu cukup besar, bahwa dari 1,1 juta UMKM di Sumut terdiri dari usaha mikro satu juta dan sisanya jenis usaha kecil. “Sumut mengalami kontraksi sampai 1,67 persen. Dari itu semua kita mengevaluasi dan mengambil langkah antisipasi serta fokuskan mengembangkan pasar dalam negeri,” katanya.

Fasilitas-fasilitas yang berkaitan dengan UMKM, sebut Edy, dari pusat juga memberikan akses penuh. Bahwa sampai 31 Oktober kemarin telah terealisasi sebesar Rp9,6 triliun. Yang terdiri dari KUR Super Mikro sebesar Rp375 miliar, KUR Mikro Rp6,2 triliun, KUR Kecil Rp3 triliun dengan jumlah debitur 243.203 orang. “Bantuan provinsi melalui Bank Sumut ada KUR Sumut Bermartabat, kepada UMKM juga ada berupa peralatan,” katanya.

Berdasarkan data yang disampaikan Dinas Kesehatan Sumut, sejauh ini angka capaian vaksinasi masyarakat sudah mencapai 50 persen. Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Ismail Lubis, menyampaikan vaksinasi tahap I sudah mencapai 51,38 persen. Sedangkan untuk tahap II sudah mencapai 31 persen. “Untuk vaksinasi hingga saat ini terus kita genjot dan kita laksanakan ke seluruh kabupaten dan kota,” katanya. Diakui dia hingga kini belum ada infomasi soal adanya gelombang ketiga Covid-19 di Sumut.

Vaksinasi di Medan 75 Persen

Pemko Medan mengklaim, capaian vaksinasi di Kota Medan telah mencapai 75 persen dari total 1,9 juta jumlah penduduk. Artinya, Pemko Medan telah melampaui target yang ditetapkan pemerintah pusat, yakni 70 persen.

Atas capaian itu, Wali Kota Medan Bobby Nasution mengatakan, warga Kota Medan sudah bisa merasa aman dan bisa leluasa jika bepergian ke tempat-tempat umum, seperti mal atau pusat-pusat perbelanjaan. “Vaksinasi di Kota Medan, untuk melaksanakan kegiatan di luar ruangan, mudah-mudahan berbelanja sudah bisa merasa aman. Dosis 1 kami sudah 75 persen, dosis kedua kami sudah 55 persen. Insyaallah mudah-mudahan Kota Medan aman untuk berkeliling, untuk shoping juga bisa di mal-mal yang ada di Kota Medan,” kata Bobby saat launching Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Otonom Expo di Hotel Le Polonia, Rabu (17/11).

Bobby mengatakan, penyebaran Covid-19 di Medan juga cenderung landai. Berdasarkan data yang ada, dalam beberapa minggu terakhir, penambahan kasus harian Covid-19 hanya hanya dalam hitungan satu digit. “Alhamdulillah, penyebaran Covid-19 di Kota Medan dalam beberapa minggu ini hanya satu digit saja penambahan kasusnya dari 2,5 juta lebih penduduk Kota Medan,” ujarnya.

Diterangkan Bobby, khusus untuk aturan di bioskop, Bobby pun mengatakan bioskop di Kota Medan sudah dibuka dengan aturan menggunakan aplikasi peduli lindungi. “Untuk bioskop di Kota Medan juga menerapkan aturan dengan menggunakan aplikasi peduli lindungi. Ini ada film baru juga kalau mau nonton sudah bisa,” terangnya.

Bobby pun berharap, penerapan protokol kesehatan oleh warga Kota Medan dapat membuat seluruh peserta APKASI merasa nyaman dan aman saat berada dan beraktivitas di Kota Medan. “Saya pikir kita sudah bisa mengendalikan penyebaran kasus per hari. Per hari ini (kemarin) hanya empat kasus, kemarin hanya satu kasus,” katanya.

Pun begitu, Bobby berharap semua pihak tetap mengedepankan penerapan protokol kesehatan saat beraktivitas di Kota Medan. “Semoga ini bisa membuat nyaman untuk beraktivitas di Kota Medan, dan juga berkegiatan di Kota Medan tetap menerapkan protokol kesehatan. Warga kami juga tetap menerapkan protokol kesehatan, sehingga bisa membuat nyaman bapak ibu semua,” tuturnya.

Dengan terkendalinya penyebaran Covid-19 di Kota Medan, Bobby berharap agar perkonomian di Kota Medan bisa bangkit kembali. Bangkitnya perekonomian di Kota Medan, diharapkan juga bisa mendorong kebangkitan perekonomian nasional. “Jadi mudah-mudahan kedepannya provinsi wilayah kita bisa lebih baik lagi, sehingga pertumbuhan ekonomi juga bisa lebih baik lagi. Kita bisa mendorong perekonomian nasional,” pungkasnya. (prn/map)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/