MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 3.711 Calon Haji (Calhaj) Embarkasi Medan, sudah berada di Tanah Suci. Namun, Komisi VIII DPR RI, baru melakukan peninjauan persiapan pemberangkatan jamaah Calhaj Embarkasi Medan, Kamis (19/8) pagi. Peninjauan itu, dilakukan dengan pemaparan oleh Ketua Tim Komisi VIII DPR RI, Iskan Qolba Lubis, di hadapan PPIH Embarkasi Medan beserta pihak terkait lainnya, di aula lantai V gedung Revitalisasi Asrama Haji Embarkasi Medan.
Dalam pemaparannya, Iskan Qolba menyebut jika peninjauan merupakan fungsi pengawasan yang merupakan tugas DPR. Selain di Embarkasi, Iskan Qolba menyebut peninjauan itu juga dilakukan di Tanah Suci. Dikatakan Iskan Qolba, sejauh ini tidak ditemukan masalah serius dan signifikan. Disebut Iskan, hal itu karena segala sesuatu yang diperkirakan menjadi masalah, sudah dibahas sebelumnya, bahkan, disebut Iskan dilakukan penambahan anggaran untuk melayani Calhaj.
“Kita menambah anggaran Rp80 miliar, supaya jamaah naik mobil baru, sehingga tidak ada lagi mogok-mogok. Selain itu, untuk makan sudah menjadi 2 kali ditanggung pemerintah, ” jelas Iskan.
Usai melakukan pemaparan, Iskan meminta PPIH Embarkasi Medan menyampaikan keluhan. Mulai dari Bidang Keamanan, Bidang Kesehatan, UPT Asrama Haji Embarkasi Medan dan Dinas Perhubungan Kota Medan, menyampaikan kendala yang dihadapi. Namun, tidak semua kendala yang disampaikan itu, dijawab Iskan, melainkan sebagian disebutnya akan ditampung dan dibahas. Sekitar satu jam, kegiatan itu akhirnya selesai.
“Haji ini siklus. Mulai dari undang-undang, sebenarnya sudah mulai pengawasan. Memang kemarin itu seharusnya Kloter 1 kita datang. Namun kemarin itu kita sedang reses,” ujar Iskan ketika diwawancarai usai kegiatan tersebut.
Sementara itu, saat wartawan menanyakan soal Calon Haji (Calhaj) cadangan yang seperti memberi harapan palsu, Iskan menyebut jika Calhaj cadangan harus ada. Disebut Iskan, hal itu karena setiap tahun ada kuota yang harus dipenuhi, agar daftar tunggu tidak semakin panjang.
“Harus kita persiapkan cadangan itu, pada nomor berikutnya. Itupun, harus kita tanya dulu orangnya, siap atau tidak,” ungkap Iskan.
Disinggung kekecewaan Calhaj cadangan yang sudah melunasi Ongkos Naik Haji (ONH), Iskan mengaku kalau Calhaj cadangan itu, akan diberangkatkan pada tahun berikutnya. Namun, ketika disinggung soal ditemukannya Calhaj cadangan tahun 2015 yang tidak jadi berangkat dan pada tahun 2016 keberangkatan juga tertunda kare visa, disebut Iskan kalau hal itu karena ada kesalahan teknologi.
“Mungkin namanya tidak balik ke sistem. Ada kesilapan Petugas itu mungkin. Pastinya, cadangan tetap perlu. Kalau ada kesalahan tekhnis, mengadu saja ke Kemenag, pasti ditanggapi itu,” tandas Iskan mengakhiri lalu berlalu pergi dengan alasan hendak kembali ke Jakarta.