25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Awas! Tahu Beracun Beredar di Tebingtinggi, 19 Warga Masuk RS

Direktur RSUD Dr Kumpulan Pane Tebingtinggi, Dr Nanang Fitra Aulia SP.PK membenarkan ada sebanyak delapan orang masuk IGD karena mengalami muntah-muntah dan pusing. ”Penyebab sementara ini masih dengan intoksikasi makanan. Tapi hasil pemeriksaan sampel tahu yang dikirim ke Dinas Kesehatan belum ada laporan. Kita tunggu saja,” jelasnya.

Foto: Sopian/Sumut Pos Warga yang mendapatkan wabah keracunan akibat mengonsumsi tahu dirawat intesif di RSUD Dr Kumpulan Pane dan Rumah Sakit Sri Pamela Kota Tebingtinggi, Rabu (20/5).
Foto: Sopian/Sumut Pos
Warga yang mendapatkan wabah keracunan akibat mengonsumsi tahu dirawat intesif di RSUD Dr Kumpulan Pane dan Rumah Sakit Sri Pamela Kota Tebingtinggi, Rabu (20/5).

Kadis Kesehatan melalui Sekretarisnya, Fadlan SH mengatakan, pihaknya sudah mengirimkan sempel tahu ke pihak BPOM untuk diuji laboratorium. Pihaknya masih menunggu hasil tes lab.
”Kepada warga Kota Tebingtinggi, diimbau untuk sementara ini jangan mengonsumsi tahu dulu, karena dikhawatirkan mengandung racun berbahaya,” paparnya.
Kata Fadlan, pihak Dinkes telah menyebar beberapa anggotanya ke lapangan untuk mendata jumlah warga yang keracunan, baik ke rumah sakit, klinik pengobatan, dan praktek dokter.
Para korban dirawat di berbagai rumah sakit yaitu RSUD Dr Kumpulan Pane Kota Tebingtinggi, Rosmiati (56), Salbiah (49), Rosidah (59), Aulia Rissa (34) semuanya warga Lingkungan VII Kelurahan Durian Kecamatan Bajenis Kota Tebingtinggi. Mereka membeli tahu dari warung atau kedai warga. Kemudian, Giyem (35), Eka Putri Juwita (10), Citra (6), Lela (16) dan Azwarli Tambah (36) seluruhnya warga Lingkungan II Kelurahan Brohol Kecamatan Bajenis Kota Tebingtinggi juga membeli tahu di warung warga.
Korban yang dirawat di Rumah Sakit Natama Kota Tebingtinggi adalah Syahriani (56), Tumia Umiyah (16) dan Luki Perdana Rajimi (3) semuanya warga Lingkungan I Kelurahan Tebingtinggi Lama Kecamatan Padang Hilir Kota Tebingtinggi.
Warga yang dirawat di Rumah Sakit Sri Pamela Medikan Nusantara hanya satu orang yaitu Amatur Firdaus (16), Sri Hanifah (44) warga Lingkungan I Kelurahan Tebingtinggi lama Kecamatan Padang Hilir Kota Tebingtinggi. Selebihnya, warga yang mengalami mual dan muntah-muntah berobat jalan ke dokter praktek yaitu, Poniati (40), Ibnu (10), Siti Khadijah (10), Rumiati (40) semuanya warga Lingkungan VII kelurahan Durian Kecamatan Bajenis Kota Tebingtinggi dan Rizki Ramadhan (18) warga Lingkungan VII Kelurahan Brohol Kecamatan Bajenis Kota Tebingtinggi.
Pihak dinas kesehatan dan Polres Tebingtinggi telah mengambil sampel tahu untuk dites di labotorium BPOM Medan. “Peristiwa masih dilidik pihak Polres Tebingtinggi. Sample makanan yang dikonsumsi warga dijadikan barang bukti,” kata Kapolres melalui Kasubbag Humas Polres Tebingtinggi, AKP Syahril Daulay. (ian)

Direktur RSUD Dr Kumpulan Pane Tebingtinggi, Dr Nanang Fitra Aulia SP.PK membenarkan ada sebanyak delapan orang masuk IGD karena mengalami muntah-muntah dan pusing. ”Penyebab sementara ini masih dengan intoksikasi makanan. Tapi hasil pemeriksaan sampel tahu yang dikirim ke Dinas Kesehatan belum ada laporan. Kita tunggu saja,” jelasnya.

Foto: Sopian/Sumut Pos Warga yang mendapatkan wabah keracunan akibat mengonsumsi tahu dirawat intesif di RSUD Dr Kumpulan Pane dan Rumah Sakit Sri Pamela Kota Tebingtinggi, Rabu (20/5).
Foto: Sopian/Sumut Pos
Warga yang mendapatkan wabah keracunan akibat mengonsumsi tahu dirawat intesif di RSUD Dr Kumpulan Pane dan Rumah Sakit Sri Pamela Kota Tebingtinggi, Rabu (20/5).

Kadis Kesehatan melalui Sekretarisnya, Fadlan SH mengatakan, pihaknya sudah mengirimkan sempel tahu ke pihak BPOM untuk diuji laboratorium. Pihaknya masih menunggu hasil tes lab.
”Kepada warga Kota Tebingtinggi, diimbau untuk sementara ini jangan mengonsumsi tahu dulu, karena dikhawatirkan mengandung racun berbahaya,” paparnya.
Kata Fadlan, pihak Dinkes telah menyebar beberapa anggotanya ke lapangan untuk mendata jumlah warga yang keracunan, baik ke rumah sakit, klinik pengobatan, dan praktek dokter.
Para korban dirawat di berbagai rumah sakit yaitu RSUD Dr Kumpulan Pane Kota Tebingtinggi, Rosmiati (56), Salbiah (49), Rosidah (59), Aulia Rissa (34) semuanya warga Lingkungan VII Kelurahan Durian Kecamatan Bajenis Kota Tebingtinggi. Mereka membeli tahu dari warung atau kedai warga. Kemudian, Giyem (35), Eka Putri Juwita (10), Citra (6), Lela (16) dan Azwarli Tambah (36) seluruhnya warga Lingkungan II Kelurahan Brohol Kecamatan Bajenis Kota Tebingtinggi juga membeli tahu di warung warga.
Korban yang dirawat di Rumah Sakit Natama Kota Tebingtinggi adalah Syahriani (56), Tumia Umiyah (16) dan Luki Perdana Rajimi (3) semuanya warga Lingkungan I Kelurahan Tebingtinggi Lama Kecamatan Padang Hilir Kota Tebingtinggi.
Warga yang dirawat di Rumah Sakit Sri Pamela Medikan Nusantara hanya satu orang yaitu Amatur Firdaus (16), Sri Hanifah (44) warga Lingkungan I Kelurahan Tebingtinggi lama Kecamatan Padang Hilir Kota Tebingtinggi. Selebihnya, warga yang mengalami mual dan muntah-muntah berobat jalan ke dokter praktek yaitu, Poniati (40), Ibnu (10), Siti Khadijah (10), Rumiati (40) semuanya warga Lingkungan VII kelurahan Durian Kecamatan Bajenis Kota Tebingtinggi dan Rizki Ramadhan (18) warga Lingkungan VII Kelurahan Brohol Kecamatan Bajenis Kota Tebingtinggi.
Pihak dinas kesehatan dan Polres Tebingtinggi telah mengambil sampel tahu untuk dites di labotorium BPOM Medan. “Peristiwa masih dilidik pihak Polres Tebingtinggi. Sample makanan yang dikonsumsi warga dijadikan barang bukti,” kata Kapolres melalui Kasubbag Humas Polres Tebingtinggi, AKP Syahril Daulay. (ian)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/