Ditanya apakah sebelumnya Intan pernah berselisih paham dengan orang yang datang ke warung pengusaha tuak itu, Sulaiman tidak mengamini. “Sebelumnya nggak pernah ada masalah, nggak pernah ada ribut-ribut. Termasuk orang baik juganya si Intan ini,” ucapnya.
Sulaiman pun mengaku sudah menghubungi keluarga Intan yang ada di kota Binjai. “Sudah kukasih taunya sama keluarganya. Sudah kuhubungi tadi,” pungkasnya.
Menanggapi tragedi terpanggangnya si pengusaha tuak tersebut, dr Reinhard Hutahaean, Kepala Forensik RSUD Djasamen Saragih menjelaskan, bahwa tewasnya Intan akibat mengalami luka bakar level tertinggi.
“Kematiannya level enam yang mengakibatkan tubuh menjadi seperti arang dan banyak bagian tubuh yang hilang seperti tangan dan kaki,” ungkapnya.
Saat disinggung terkait adanya faktor lain penyebab tewasnya Intan seperti kekerasan fisik, Reinhard enggan untuk memberikan komentar lebih lanjut. “Kalau masalah faktor lain, biarlah polisi yang menyelidiki itu. Sudah kita serahkan ke pihak kepolisian semua hasil autopsi,” ujarnya. (fes/yaa)