27.8 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Baru Kerja 2 Hari, Tewas Keracunan Asap Ganset

Foto: Anita/PM
Jenazah pekerja protek irigasi di Juhar-Karo, tewas membusuk di basecamp, dan dievakuasi polisi ke RSU Kabanjahe.

KARO, SUMUTPOS.CO – Ketiga pekerja proyek yang ditemukan membusuk di gubuk, dipastikan karena keracunan asap ganset. Dan, mereka baru dua hari bekerja di sana. Kamis subuh kemarin, ketiga jenazah korban sudah dijemput keluarganya.

Menggunakan ambulans, ketiga jenazah itu dibawa pulang ke kampung halamannya di Kabupaten Langkat. Mereka adalah, Selamat (55) warga Desa Batu Malenggang, Kec. Hinai Langkat, Rianto (42) warga Desa Hinai Kanan, Dusun V, Kec. Hinai Langkat, dan Julianto (54) warga Dusun VI, Desa Batu Malenggang, Hinai.

“Keluarga korban sudah datang menjemputnya dan sudah membawanya ke rumah duka,” terang salahsatu petugas rumah sakit, kemarin.

Salah satu keluarga korban, di RSU Kabanjahe, tidak banyak berbicara. Pria itu, mereka semua tidak ada yang menduga akan seperti ini. “Kami tau orang ini bekerja di proyek. Namun belum sempat beberapa hari berada di lokasi, sudah meninggal dunia. Kami tau mereka meninggal setelah dari proyek itu ada yang menghubungi kami. Hingga saat ini kami keluarga masih sedih, namun pasrah atas kejadian ini,” ujarnya sembari menuju ambulans.

Terpisah, Kepala Desa Keriahen, Proklamasi Ginting, saat dikonfirmasi melalui seluler mengatakan, ketiga korban meninggal dunia diduga akibat menghirup gas mesin genset dan bukan akibat lain-lain, atau pun adanya gangguan makhluk gaib.”Mungkin ketiga korban meninggal dua hari sebelum ditemukan,” ujarnya.

Dari pihak proyek, Jamaludin Tarigan (pengawas proyek), mengatakan, ketiga korban itu baru bekerja sejak Senin (16/10) lalu.

“Sehari setelah mereka tiba di proyek, saya sempat meninjau lokasi. Saya tidak melihat orang itu bekerja di Proyek Irigasi milik PU Provinsi itu. Sehingga saya sempat menghubungi kepala tukang Pak Rahmana. Pak Rahmana juga mengaku tidak melihat ketiganya. Saat itu saya sempat marah kepada Pak Rahman karena tidak melihat ketiga pekerja yang masih baru itu,” ujarnya.

Namun, setelah dicek ke gubuk, Pak Rahmana sangat terkejut. Tiganya sudah tidak bernyawa lagi. Saat itu juga, pihak proyek melaporkan kejadian tersebut ke polisi. “Terkait kematian ketiga orang itu tidak ada unsur lain, dan mereka meninggal akibat menghirup asap mesin genset,” ujarnya seperti diterangkan oleh pihak Rumah sakit Umum.

Seperti diketahui, Pengerjaan proyek irigasi di Desa Keriahen, Juhar, Karo, memakan korban jiwa. Pekerjanya ditemukan tewas membusuk di dalam basecam, Rabu (18/10) sekira pukul 16.00 wib. Tidak hanya satu melainkan tiga orang. Terungkapnya kematian ketiga pekerja ini bermula dari kecurigaan warga sekitar, karena mencium aroma tak sedap. (nit/ras)

Foto: Anita/PM
Jenazah pekerja protek irigasi di Juhar-Karo, tewas membusuk di basecamp, dan dievakuasi polisi ke RSU Kabanjahe.

KARO, SUMUTPOS.CO – Ketiga pekerja proyek yang ditemukan membusuk di gubuk, dipastikan karena keracunan asap ganset. Dan, mereka baru dua hari bekerja di sana. Kamis subuh kemarin, ketiga jenazah korban sudah dijemput keluarganya.

Menggunakan ambulans, ketiga jenazah itu dibawa pulang ke kampung halamannya di Kabupaten Langkat. Mereka adalah, Selamat (55) warga Desa Batu Malenggang, Kec. Hinai Langkat, Rianto (42) warga Desa Hinai Kanan, Dusun V, Kec. Hinai Langkat, dan Julianto (54) warga Dusun VI, Desa Batu Malenggang, Hinai.

“Keluarga korban sudah datang menjemputnya dan sudah membawanya ke rumah duka,” terang salahsatu petugas rumah sakit, kemarin.

Salah satu keluarga korban, di RSU Kabanjahe, tidak banyak berbicara. Pria itu, mereka semua tidak ada yang menduga akan seperti ini. “Kami tau orang ini bekerja di proyek. Namun belum sempat beberapa hari berada di lokasi, sudah meninggal dunia. Kami tau mereka meninggal setelah dari proyek itu ada yang menghubungi kami. Hingga saat ini kami keluarga masih sedih, namun pasrah atas kejadian ini,” ujarnya sembari menuju ambulans.

Terpisah, Kepala Desa Keriahen, Proklamasi Ginting, saat dikonfirmasi melalui seluler mengatakan, ketiga korban meninggal dunia diduga akibat menghirup gas mesin genset dan bukan akibat lain-lain, atau pun adanya gangguan makhluk gaib.”Mungkin ketiga korban meninggal dua hari sebelum ditemukan,” ujarnya.

Dari pihak proyek, Jamaludin Tarigan (pengawas proyek), mengatakan, ketiga korban itu baru bekerja sejak Senin (16/10) lalu.

“Sehari setelah mereka tiba di proyek, saya sempat meninjau lokasi. Saya tidak melihat orang itu bekerja di Proyek Irigasi milik PU Provinsi itu. Sehingga saya sempat menghubungi kepala tukang Pak Rahmana. Pak Rahmana juga mengaku tidak melihat ketiganya. Saat itu saya sempat marah kepada Pak Rahman karena tidak melihat ketiga pekerja yang masih baru itu,” ujarnya.

Namun, setelah dicek ke gubuk, Pak Rahmana sangat terkejut. Tiganya sudah tidak bernyawa lagi. Saat itu juga, pihak proyek melaporkan kejadian tersebut ke polisi. “Terkait kematian ketiga orang itu tidak ada unsur lain, dan mereka meninggal akibat menghirup asap mesin genset,” ujarnya seperti diterangkan oleh pihak Rumah sakit Umum.

Seperti diketahui, Pengerjaan proyek irigasi di Desa Keriahen, Juhar, Karo, memakan korban jiwa. Pekerjanya ditemukan tewas membusuk di dalam basecam, Rabu (18/10) sekira pukul 16.00 wib. Tidak hanya satu melainkan tiga orang. Terungkapnya kematian ketiga pekerja ini bermula dari kecurigaan warga sekitar, karena mencium aroma tak sedap. (nit/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/